Secara taktik, Emery merupakan salah satu pelatih yang pemikir berkelas. Laga melawan Liverpool menjadi contoh sahih.

Melawan Liverpool yang dikenal memiliki serangan balik maut, Emery justru menurunkan empat pemain bernaluri serang tinggi, Mesut Ozil, Alexandre Lacazette, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Henrikh Mkhitaryan. Untuk penyeimbang, Emery memberi kepercayaan kepada Lucas Torreira yang memang menjadi salah satu kunci dari perubahan The Gunners.

Dengan kehadiran Torreira, Arsenal menjadi tidak gentar menantang Liverpool secara terbuka.

"Arsenal sudah membuktikan banyak orang salah karena mereka keluar menyerang dan menantang Liverpool," ujar mantan striker Arsenal, Ian Wright.

Salah satu perubahan Arsenal di era Emery yang paling kentara adalah, saat mereka mempertahan permainan mengalir, Arsenal kini siap bertarung, seperti pada era mereka diperkuat Patrick Vieira.

Torreira dan Granit Xhaka berulang kali berjibaku demi merebut atau mematahkan aliran bola lawan. Permainan seperti ini otomatis membuat atmosfer Stadion Emirates lebih hidup. Tidak ada lagi cemoohan karena menilai para pemain tampil lembek.

Dari data statistik Sky Sports, saat melawan Liverpool, para pemain Arsenal total berlari 117,34 kilometer, 148 di antaranya merupakan sprint. Sedangkan Liverpool sendiri mencatat 115 km.

Catatan berlari Arsenal musim ini memang jauh meningkat dibandingkan musim-musim sebelumnya. Musim ini, Arsenal mencatat rata-rata 114 km, yang merupakan tertinggi di Premier League. Badingkan dengan musim lalu yang hanya 112 km atau satu musim sebelumnya 110 km.

Emery memang tidak begitu mengubah permainan menyerang atraktif yang menjadi ciri khas Arsenal. Namun, di bawah Emery Arsenal lebih daripada itu. Emery menyulap Arsenal menjadi tim dengan etos kerja tinggi, yang berani membangun serangan dari bawah.

Nilai Minus