Lebih dari sekedar hobi, sepak bola berada dalam setiap langkah kehidupan Bob Marley. Bahkan, ia pernah menunjuk Allan Cole untuk menjadi manajer tunya yang sebagian besar dilaksakan pada 1970-an. Menariknya, Allan Cole adalah mantan pemain Atalanta Chiefs dan Nautico Brasil, sebuah profil yang sangat jauh dari bidang musik.

Sebagai pecinta sepak bola, Marley juga punya tim yang ia idolai. Pilihan sang penyanyi dijatuhkan untuk Santos. Saat itu, Marley dikabarkan mengagumi Pele.

Hari demi hari terus dilewati Bob Marley dengan memainkan sepak bola. Tak pernah terbesit keinginan untuk menjauhi permainan 11 lawan 11 tersebut.

"Jika ingin mengenal saya, Anda harus bermain sepak bola melawan saya dan Wailers," kata Bob Marley kepada wartawan yang mewawancarainya.

Baca juga: 3 Fakta Indonesia Terlibat di MotoGP 2019

Bob Marley

Satu di antara gagasan utama Bob Marley dalam menulis lirik adalah soal melawan penindasan. Dalam Redemption Song, Marley berseru: "Emansipasi diri Anda dari perbudakan mental, tidak ada yang bisa membebaskan pikiran kita." Beberapa tahun berselang, di televisi Prancis, Marley mengatakan, "Sepak bola adalah kebebasan."

selama melakukan tur ke penjuru dunia, bus yang ditumpangi sang raja musik reggae dilengkapi televisi. Hal itu dilakukan agar sang superstar bisa menonton pertandingan.

"Saya menyukai musik sebelum saya mencintai sepak bola. Jika saya menyukai sepak bola terlebih dahulu, itu mungkin bisa berbahaya. Saya suka musik dan sepak bola," tegas Bob Marley.

"Bermain sepak bola dan bernyanyi bisa berbahaya karena sepak bola bisa menjadi sangat kejam. Saya bernyanyi tentang kedamaian, cinta dan sesuatu yang terjadi," imbuh Bob Marley.

Lanjut Baca lagi