Selain Pele, Bob Marley juga mengagumi Maradona. Kendati pencetak gol tangan Tuhan tersebut didepak dari skuat Argentina pada Piala Dunia 1978, Marley tetap memerintahkan turnya ke Amerika Utara dan Eropa disesuaikan dengan jadwal pertandingan kompetisi empat tahun tersebut. Hal itu sempat membuat menajer, agen, penyelenggara dan media jengkel dengan sikap Marley.

Meski demikian, Marley tetap bergeming. Ia tidak ingin ketinggalan menyaksikan pertarungan yang pada akhirnya dimenangkan oleh La Albiceleste tersebut.

Karya Bob Marley dalam dunia musik juga masuk dalam sisi kehidupan sepak bola. Pada laga persahabatan antara Cardiff City kontra Ajax Amsterdam, kedua suporter mulai memanas dan saling ejek.

Baca juga: Ketika Maurizio Sarri Kembali Menguji Kesabaran Roman Abramovich

Bob Marley

Situasi berhasil diredam ketika DJ Ali Yassine dari Cardiff yang memainkan lagu milik Bob Marley, Three Little Birds. Bahkan, hingga saat ini suporter Ajax Amsterdam masih menyanyikan lagu tersebut sebagai bentuk pesan toleransi.

Pada Juli 1977, Marley menderita sakit melanoma ganas di jari kakinya. Penyakit tersebut diperparah dengan cedera akibat bermain sepak bola. Meski begitu, hal tersebut tidak menghalanginya untuk tetap bermusik dan bermain sepak bola.

Marley kukuh merencanakan tur dunia pada 1980. Ia tampil di Dalymount Park, Dublin, di depan ratusan ribu penonton. Meski sakit parah, Marley tetap menghibur masyarakat Irlandia dengan menari dan bernyanyi.

Dua bulan berselang, Bob Marley menyadari bahwa kanker telah menyebar ke otaknya. Namun, karena pemahaman agamanya, ia menolak mengamputasi jari kakinya. Marley lebih memilih menjalani pengobatan alternatif berdasarkan diet di sebuah klinik di Jerman.

Setelah depan bulan berjuang sembuh, kondisi Marley mulai menurun. Ia memutuskan pulang ke Jamaika.

Lanjut Baca lagi