Akar Permasalahan

Tidak ada yang tahu pasti apa akar permasalahan Pogba di United. Sampai Daniel Taylor, penulis sepak bola Guardian, memberi judul yang sangat tegas di dalam artikelnya “What exactly is his problem?” yang artinya: Apa sih masalahmu?

Menjawab pertanyaan itu memang masih menjadi teka-teki sampai saat ini. Memang, musim lalu ada perdebatan soal posisi bermain Pogba antara dirinya dengan Mourinho, hingga sang manajer mencadangkannya di beberapa laga dan memainkan produk akademi lainnya, Scott McTominay. Namun apa iya permasalahan seperti itu bisa berlarut-larut sampai saat ini?

Pogba seharusnya cukup dewasa melupakannya. Toh, ia sukses berkontribusi membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Seyogyanya, atmosfer positif itu ditularkannya kepada rekan setimnya di Man United, bukan justru ‘meracuninya’ dengan ketidakjelasan masa depannya. Publik mulai mencium adanya masalah antara Pogba dengan Mourinho ketika ia menyebut hubungan keduanya murni sebagai pelatih-pemain.

"Jika anda tidak bahagia, maka anda tidak akan bisa tampil baik. Ada beberapa hal yang tidak bisa saya utarakan atau saya akan mendapat denda," ucap Pogba kala mengantar Man United menang 2-1 kontra Leicester City di pekan pertama Premier League.

Ucapan seperti itu seharusnya tak perlu keluar dari mulutnya, apalagi Man United baru saja memulai perjalanan musim ini untuk menebus kegagalan meraih trofi musim lalu. Komentar singkatnya itu sudah bisa diartikan bahwa Pogba memang tidak betah bermain di United, atau lebih tepatnya di bawah asuhan Mourinho.

Situasi itu jelas tidak ideal bagi Man United. Andai tidak ada solusi jitu untuk mengatasinya, setidaknya sampai bursa transfer berikutnya, maka ‘racun’ yang disebarkan Pogba itu bisa merusak atmosfer ruang ganti tim dan memengaruhi performa.

Lanjut Baca lagi