Klub Bisa Bertahan Tanpa Pogba

Dua tahun bermain untuk Man United di periode keduanya membela klub, Pogba masih sering dikritisi karena inkonsistensi bermainnya yang terkadang bisa bagus di satu-dua laga, lalu menghilang dan tampil relatif biasa saja di laga berikutnya. Dua legenda Man United, Bryan Robson dan Paul Scholes, mengamini opini tersebut.

Ditambah dia sudah tak kerasan lagi bermain di United, apa alasan klub untuk mempertahankannya? Tidak ada satupun pemain yang lebih besar dari klub. Istilah ini berlaku di seluruh klub dunia. Bahkan Real Madrid saat ini masih tetap kuat tanpa sosok Cristiano Ronaldo – pengecualian mungkin untuk Lionel Messi dengan Barcelona-nya.

Jika memang jajaran direksi berat melepasnya karena banderol 89 juta poundsterling yang dikeluarkan dua tahun lalu, maka mereka seharusnya tidak perlu khawatir, karena Pogba memiliki banyak peminat di Eropa. Menahan pemain yang sudah ingin pergi hanya akan jadi bom waktu bagi Man United.

Tanpa Pogba, Man United masih memiliki cukup banyak stok gelandang seperti: Nemanja Matic, Ander Herrera, McTominay, Andreas Pereira, Fred, dan Marouane Fellaini. Tugas Pogba sebagai pengatur serangan di lini tengah bisa digantikan Herrera atau Pereira, dan di kala bertahan, United punya McTominay, Matic, dan Fellaini.

Bukti sahih lain yang mempertegas klub tetap kuat tanpa Pogba adalah bukti kesuksesan meraih titel Premier League, Piala FA, pada era Sir Alex Ferguson dan Louis van Gaal. Jadi jikalaupun Pogba pergi maka pemikiran logisnya adalah: Man United mendapat uang hasil penjualan yang bisa dibelikan pemain lain, pemain yang ingin bermain untuk klub, dan klub menjual pemain yang memang sudah tidak kerasan lagi bermain di Old Trafford.