Kunci di Blok Rendah. Tiru Taktik Manchester United?

Bukan sekedar pepesan belaka Mourinho jadi momok bagi Liverpool. Tidak pernah ada yang melupakan bagaimana Chelsea-nya Mourinho menang 2-0 di Anfield pada musim 2013-14 dan mengagalkan ambisi Liverpool juara Premier League.

Hal itu ditandai terpelesetnya Steven Gerrard dan Demba Ba mencetak gol. Enam tahun berlalu dan Liverpool telah jauh berbeda. Saat ini mereka kokoh di puncak klasemen dengan jarak 13 poin dari Leicester City di urutan dua dan masih menyisakan satu laga tunda.

Kendati demikian, godaan untuk mengakhiri rekor tak pernah kalah Liverpool disinyalir akan menjadi motivasi tersendiri untuk Mourinho.

Jose Mourinho pada 2014

"Jose tak lebih menyukai sesuatu selain membuat kecewa Liverpool, fans Liverpool. Ini akan jadi kesempatan lain untuknya," tutur legenda Liverpool, Phil Thompson.

"Saya rasa ini adalah salah satu dari hal yang disimpannya jauh dalam hati, dia akan sangat senang jika bisa mengatasi Liverpool maka jika berkaitan dengan laga melawan kami, dia ingin mengalahkan kami. Dia melakukan usaha terbaiknya untuk menaklukkan kami."

"Dia akan punya kesempatan lain untuk melakukannya akhir pekan ini. Apa yang akan dia lakukan? Bagaimana dia akan menurunkan timnya? Apakah dia sudah punya para pemain untuk bermain dengan pertahanan dalam? Apakah dia punya pemain-pemain untuk tampil menyerang?"

"Spurs saat ini diharapkan memenangi pertandingan-pertandingan dengan cara bermain spesifik. Tapi, terkadang Jose akan lebih memilih untuk bermain menungggu dan memukul lewat serangan balik dan tampil dengan pertahanan blok rendah," terang Thompson.

Berbicara soal blok rendah (low block), ada indikasi Tottenham juga akan menerapkan taktik yang sama ketika Liverpool ditahan imbang 1-1 oleh Manchester United di awal musim ini di Old Trafford.

Manchester United 1-1 Liverpool

Sekedar informasi, itulah satu-satunya laga saat Liverpool gagal meraih kemenangan sejauh ini di Premier League. Ole Gunnar Solskjaer menerapkan taktik 3-4-3 yang bekerja dengan baik membuat Jurgen Klopp frustrasi.

Man United menggunakan blok rendah dalam menangkal serangan Liverpool, khususnya menetralisir trio Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Di satu sisi lainnya, United mengandalkan serangan balik cepat dari Daniel James, Marcus Rashford, dan Jesse Lingard.

Mourinho hadir di laga itu menjadi pengamat pertandingan dan memberikan analisisnya kepada Sky Sports.

"Saya pikir dia (Klopp) tidak suka menunya. Dia suka daging dan dia mendapatkan ikan. Dia tidak senang," ucap Mourinho.

"Mereka tentu saja jauh lebih kuat bermain melawan oposisi yang memberi mereka peluang transisi dan serangan balik dan United, dengan keterbatasan yang mereka miliki saat ini, mereka memainkan permainan yang berbeda."

"Mereka berusaha solid di belakang, mereka berusaha untuk tidak memberi mereka kesempatan transisi, mereka selalu menjaga tiga bek tengah di posisi plus (gelandang bertahan, Scott) McTominay dan Fred, yang selalu kompak, dan mereka tidak suka menu tersebut."

"Bagi saya, kualitas (Liverpool kurang) sebagai tim untuk bermain melawan blok rendah yang merupakan masalah bagi mereka. Mereka memiliki rekor fantastis dari begitu banyak kemenangan - tetapi selain itu, mereka memiliki beberapa batasan melawan tim yang bermain dengan blok rendah."

"Mereka memiliki hasil yang fantastis tetapi kadang-kadang mereka menang hanya dalam batas. Mereka dapat menghancurkan lawan yang bermain dengan cara yang mereka inginkan."

32,1 persen penguasaan bola Man United sudah cukup menghentikan catatan kemenangan Liverpool kala itu. Lantas, apakah Tottenham bisa menerapkan taktik yang sama?

Lanjut Baca lagi