2. Giacomo Agostini (68 kemenangan-pensiun)

Mengikuti kelas 500 cc pada musim 1965-1977. Pada eranya, seorang pembalap bisa turun di dua kelas sekaligus. Inilah alasan Giacomo Agostini merasakan total 15 gelar juara dunia.

Adapun delapan titel juara dunia ia rengkuh di kelas 500 cc (1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1975). Sedangkan sisanya di kelas 350cc (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974). Sampai sekarang belum ada yang bisa menandingi total gelar juara dunia di semua kelas milik pembalap kelahiran Brescia, Italia ini.

Baca Juga: 3 Pembalap dari Asia lawan Dimas Ekky Pratama di Moto2 2019 Pada eranya sosok Agostini memang begitu mendominasi. Level persaingan belum ketat seperti sekarang. Tidak heran catatan kemenangannya di kelas 500 cc mencapai 68 kemenangan.

mick doohan
Mick Doohan (Zimbio)

3. Mick Doohan (54 kemenangan-pensiun)

Siapa tidak kenal nama Mick Doohan di kelas 500 cc pada awal tahun 90-an sampai akhir 90-an. Memperkuat tim pabrikan Honda, pembalap Australia ini merasakan titel juara dunia sebanyak lima kali (1994-1998) dan semua diraih secara berturut-turut.

Saking dominannya, ia pernah merasakan 12 kemenangan dari total 15 putaran musim 1997. Hebatnya dua dari tiga lomba di mana ia gagal menang, Doohan naik podium kedua. Total Doohan mengemas 54 kemenangan selama berkarier di kelas 500 cc.

Doohan juga dikenal sebagai pembalap yang hanya memperkuat satu pabrikan sepanjang kariernya. Tercatat ia selalu memperkuat Honda saat turun di kelas 500 cc musim 1989-1999.

Lanjut Baca lagi