1. Badai Cedera Pemain Pilar

Persebaya memulai kampanye di Liga 1 musim 2019 dengan kondisi yang tidak mengenakkan. Mereka kehilangan gelandang jangkar Nelson Alom yang hampir satu tahun menepi setelah menderita cedera saat laga Persebaya menghadapi Persija Jakarta (26/6/2018). Sampai saat ini Nelson Alom baru melakoni tujuh laga bersama Green Force.

Kemudian ajang uji coba bertajuk Jogo Suroboyo Game melawan Persela Lamongan (11/5) lalu membawa korban. Persebaya kehilangan Otavio Dutra lantaran patah tulang hidung. Setelah itu berturut-turut kehilangan kiper Miswar Saputra, Misbakus Solikin, Amido Balde dan winger Oktafianus Fernando.

Belum lengkapnya pemain membuat pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman harus memeras otak. “Kami belum lengkap dari sisi pemain. Sebab ada pemain yang mengalami cedera. Belum kompletnya pemain membuat saya harus memutar otak untuk menampilkan tim terbaik,” sebutnya.

Persebaya Surabaya
Osvaldo Haay saat merayakan gol ke gawang PSIS Semarang. (BolaSkor.com/Kurniawan)

2. Tumpulnya Lini Depan

Persebaya baru menceploskan tiga gol ke gawang lawan. Artinya satu gol per laga. Tidak adanya sosok striker membuat Persebaya kesulitan mengembangkan permainan. Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman, bahkan selalu merubah komposisi penyerangnya. Dia sempat memainkan Manuchehr Jalilov sebagai ujung tombak.Djanur juga belum mampu mengeluarkan kemampuan terbaik Osvaldo Haay sebagai false nine seperti musim lalu. “Kami menyoroti lini depan. Setiap menguasai pertandingan dan menciptakan selalu tidak bisa bikin gol. Itu pekerjaan rumah semua pemain yang belum menemukan ritmenya,” kelit pelatih berusia 60 tahun ini.

Lanjut Baca lagi