Kabar itu sampai ke telinga Rexach yang kemudian mengatur sebuah pertandingan uji coba di awal Oktober. Laga digelar agar semua orang bisa melihat aksi Messi. Rexach tiba sedikit terlambat pada laga tersebut. Namun, hanya dalam sekejap dia sudah memutuskan untuk menggaet pemain mungil bebrusia 13 tahun asal Rosario, Argentina.

"Kita harus merekrut anak ini sekarang juga. Setelah dua menit, saya tahu. Semua orang juga tahu," ujar Rexach seperti dikutip The Guardian.

Langkah yang diambil Rexach saat itu terbilang berani. Berbeda dengan saat ini, kala itu situasinya berbeda. Apalagi kala itu, Barca di bawah kepemimpinan Joan Gaspart sedang dalam krisis. Mereka baru saja ditinggal Luis Figo ke Real Madrid.

Messi memang memiliki potensi besar. Namun pada 2000, klub tidak begitu saja menggaet bocah 13 tahun dari Argentina. Belum lagi klub harus menyediakan pekerjaan kepada sang ayah, membayar suntikan hormon yang dibutuhkan Messi, akomodasi, dan lain sebagainya.

Sebagai gambaran, untuk pengobatan Messi, Barca harus mengeluarkan 1.000 dolar AS setiap bulannya. Selain itu, Barca juga harus membayar sekitar 50.000 pound setiap tahun kepada sang ayah. Pengeluaran yang cukup besar bagi pemain yang saat itu bahkan belum bisa ikut kompetisi Juvenil A dan hanya main di level lokal.

Karena itu pula, klub tidak langsung memenuhi rekomendasi Rexach. Penawaran awal sudah disusun, namun tidak kunjung tuntas. Klub lainpun mulai mengintip, termasuk Real Madrid.

Baca Juga: Ketika Ole Gunnar Solskjaer Menjadi Zinedine Zidane-nya Manchester United

"Sang ayah mulai kesal dan mengatakan Leo akan pergi," ujar Rexach kepada AS. Kemudian, pada 14 Desember 2000, Rexach bertemu dengan Minguella dan Gaggioli di klub tennis Pompeia. Di tempat inilah, Rexach kemudian mengeluarkan tisu makan dan menuliskan,"Saya, Charly Rexach, dengan kapasitas saya sebagai direktur teknik untuk FC Barcelona, meski dengan adanya beberapa opini yang menentang, berkomitmen untuk merekrut Lionel Messi selama syarat yang disepakati terpenuhi."

Rexach menuliskan adanya opini yang menentang menggambarkan bahwa saat itu tidak semua petinggi klub setuju dengannya. Adu argumen terjadi di dewan direksi. Wajar, karena Barcelona saat itu ada di tengah kesulitan. Posisi Gaspart sebagai presiden goyang seiring buruknya performa tim di atas lapangan. Ini merupakan musim kelima Barca tanpa trofi.

Setelah surat komitmen Rexach di atas tisu makan, seluruh keluarga Messi hijrah ke Barcelona pada Februari 2001. Namun, proses kepindahan Messi tidaklah berjalan mulus. Enam bulan berselang, Jorge Messi melayangkan surat kepada presiden klub karena dia sudah tidak menerima uang yang disepakati. Selain itu transfer internasional Messi pun baru bisa dibuat Agustus. Hal ini membuat Messi hanya bisa bermain di ajang uji coba atau ekshibisi.

Lanjut Baca lagi