Wawancara Eksklusif Joao Bosco Cabral: Arseto dan Kisah Manis di Kota Solo

Joao Bosco Cabral adalah mantan pemain Arseto Solo hingga Persija Jakarta.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Minggu, 19 November 2017
Wawancara Eksklusif Joao Bosco Cabral: Arseto dan Kisah Manis di Kota Solo
Legenda Arseto Solo, Joao Basco Cabral saat memperlihatkan jersey kebanggannya. (BolaSkor.com/Nofik Lukman)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Perhelatan reuni akbar klub Arseto di Solo, Jumat-Minggu (17-19/11/17), menjadi kesempatan berharga mantan penggawanya untuk bersilaturahmi. Tercatat ada lebih dari 70 pemain yang terbang dari penjuru Tanah Air untuk bergabung dalam ajang tersebut.

Ada sederet nama beken yang datang. Mereka terdiri dari berbagai generasi. Mulai musim perdana Arseto tahun 1978, musim 1991/1992 saat jadi juara Galatama, hingga generasi 1997/1998 yang menjadi akhir petualangan Arseto di persepakbolaan nasional.

Joao Bosco Cabral menjadi salah satunya. Pemain yang membela Arseto Solo pada musim 1995-1998 ini rela terbang dari Bali untuk bisa berjumpa dengan kawan-kawan lamanya. Tak lupa dia mambawa sebuah jersey Arseto bernomor 22 yang dipakainya pada Liga Dunhill 1995/1996 lalu.

Kepada BolaSkor.com, Joao Bosco banyak bercerita tentang pengalamannya membela Arseto. Dia masih ingat setiap momen yang ada di Stadion Sriwedari Solo maupun sudut kota Solo.

Reuni akbar Arseto Solo. (BolaSkor.com/Nofik Lukman)

Berikut sesi tanya jawab BolaSkor.com dengan Joao Bosco Cabral :

Apa yang membuat Anda mau terbang dari Bali untuk mengikuti acara ini ?

Ini klub luar biasa. Dulu saya datang pertama kali setelah lulus dari sekolah menenangah. Ada banyak kenangan di sini. Saya tidak pernah menyangka Arseto akan menggelar reuni. Tentu saja saya tidak akan melewatkannya. Apalagi teman-teman se-angkatan banyak yang datang.

Apa yang membuat Anda tidak lupa dengan Arseto?

Tim ini kekeluargaannya sangat kuat. Sepanjang karier saya, hanya ada dua tim yang ikatan antar pemain sangat kuat. Di sini (Arseto) dan Persikota Tangerang. Rasanya beda dengan klub-klub lain yang pernah saya bela.

Kalau dulu tahun 1998 Arseto tidak bubar, mungkin selamanya saya akan di sini. Tidak pernah ada niatan untuk meninggalkan Arseto. Kekeluargaan bagus, fasilitas lapangan tersedia dan Kota Solo sangat nyaman. Bahkan sampai sekarang ada banyak pemain Arseto dari luar daerah yang pilih menetap di Solo. Itu karena kotanya nyaman.

Masih ingat debut bersama Arseto?

Saya masih ingat pengalaman itu. Dulu Arseto dilatih pak Harry Tjong. Saya baru berusia 19 tahun, sampai di Solo langsung masuk tim inti saat lawan BPD Jateng. Saat itu saya merasa tidak enak dengan senior-senior di sini. Tapi untungnya kami menang lawan BPD Jateng.

Dulu kami sudah pakai formasi 4-4-2. Saya di tengah bersama Sudirman. Lalu kanan-kiri ada Agung Setyabudi dan Lapril AS. Saat itu tim banyak pemain muda. Jadi tidak sampai bersaing berebut juara.

Ada kenangan bersama rekan setim saat membela Arseto?

Dulu kamar saya sebelahan dengan Agung Setyabudi. Lokasinya paling barat dan dekat dengan lapangan. Agung termasuk pemain yang paling disiplin. Kalau sudah jamnya istirahat, dia akan istirahat dan bangun pagi sekali.

Paling saya ingat, saya pernah naik motor sama Rochi Putiray. Dia yang duduk di depan. Semua lampu merah tidak pernah berhenti. Kencang sekali. Wah hampir mati dulu di perempatan situ (menunjuk jalan dekat Lapangan Kadipolo). Sejak saat itu, saya tidak mau lagi naik motor sama Rochi.

Dulu katanya, Arseto bila tidak bubar kandanganya akan pindah dari Sriwedari ke Manahan. Apa itu benar?

Iya benar sekali. Dulu awal 1998, saat sore hari setelah latihan, saya dan teman-teman diajak pak manajer (Alm Brojo Sudjono) ke Stadion Manahan. Saat itu sudah terlihat mewah sekali. Tapi lapangan belum boleh buat latihan, rumputnya masih dirawat.

Saya ingat betul saat pegang rumput, saya berkata.."Tunggu musim depan ya". Ehh taunya tahun itu Arseto bubar. Tidak jadi main di stadion baru.

Jersey apa yang anda bawa ini?

Ini jersey pertama saya di Arseto. Ada banyak kenangan. Masih saya rawat sampai sekarang. Sudah banyak sekali kolektor yang menginginkan jersey ini. Tawarannya pasti jutaan (rupiah). Tapi selalu saya bilang, "berapapun kamu menawar, jersey ini tidak akan saya lepas".

Mayoritas pemain yang pernah membela Arseto pasti menjadi pelatih, Anda tidak ingin?

Setelah saya pensiun tahun 2012, saya anggap kontrak dengan sepak bola sudah selesai. Tidak datang ke stadion lagi. Pernah sekali ke Stadion Dipta Gianyar, tapi itu juga terpaksa karena kerjaan mengantar wisatawan. Selain itu, tidak ada lagi.

Kenapa bisa seperti itu?

Saya merasa sepak bola kita tidak pernah berubah. Selalu ada saja orang yang jadi penerus-penerus "permainan". Kalau saya pribadi bilang, memang harus putus satu generasi. Kita lahirkan pemain-pemain muda yang tidak ada ikatan dengan pendahulunya. Jadi tidak akan ada yang mempengaruhi lagi.

Setelah itu ditata ulang lagi pembinaan dan kompetisi. Baru sepak bola Indonesia bisa berubah. Tapi sulit juga. Pemerintah turun tangan dibilangnya intervensi, seperti kemarin-kemarin. Ya sudah, saya fokus sama kerjaan sekarang saja. Antar-antar wisatawan dari luar negeri. Enjoy menikmati hidup di Bali. (Laporan Kontributor Nofik Lukman/Solo)

Joao Bosco Cabral Arseto Solo Galatama Persija jakarta
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.777

Berita Terkait

Liga Indonesia
Persija dan Persib Tempel Borneo FC, Fajar Faturahman Bertekad Pertahankan Posisi Puncak
Borneo FC sempat cukup nyaman di puncak klasemen pada awal musim ini setelah melewati 11 pertandingan tanpa kekalahan maupun hasil imbang.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 07 Desember 2025
Persija dan Persib Tempel Borneo FC, Fajar Faturahman Bertekad Pertahankan Posisi Puncak
Liga Indonesia
Menpora Erick Thohir Dukung Perbaikan JIS
Menpora Erick Thohir siap apabila diminta bantuan oleh Pemprov Jakarta untuk perbaikan Jakarta International Stadium atau JIS.
Rizqi Ariandi - Rabu, 03 Desember 2025
Menpora Erick Thohir Dukung Perbaikan JIS
Liga Indonesia
Maxwell Souza Bahagia di Persija Jakarta
Maxwell Souza menjadi satu di antara pendatang baru terbaik hingga pekan 14. Pemain Persija itu menjadi top skorer sementara Super League dengan 10 gol.
Rizqi Ariandi - Rabu, 03 Desember 2025
Maxwell Souza Bahagia di Persija Jakarta
Liga Indonesia
Bojan Hodak Kepikiran Laga Persib Melawan Persija, Apa Alasannya?
Pelatih asal Kroasia ini bahkan menghiraukan Borneo FC yang pada akhirnya mengalami kekalahan dari Bali United.
Tengku Sufiyanto - Selasa, 02 Desember 2025
Bojan Hodak Kepikiran Laga Persib Melawan Persija, Apa Alasannya?
Liga Indonesia
I League Pede Rekor Penonton Laga Persija vs PSIM di SUGBK Bakal Terlewati di Putaran Kedua
Laga Persija vs PSIM di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, sejauh ini memecahkan rekor dengan jumlah 56.150 penonton.
Rizqi Ariandi - Selasa, 02 Desember 2025
I League Pede Rekor Penonton Laga Persija vs PSIM di SUGBK Bakal Terlewati di Putaran Kedua
Liga Indonesia
Debut Lawan Persija di SUGBK, Kiper Ketiga PSIM Yogyakarta Merasa Gugup
Kiper ketiga PSIM, Khairul Fikri Maarif, mendapatkan pengalaman berharga karena menjalani debut di Super League 2025/2026 ketika menghadapi Persija Jakarta.
Rizqi Ariandi - Selasa, 02 Desember 2025
Debut Lawan Persija di SUGBK, Kiper Ketiga PSIM Yogyakarta Merasa Gugup
Liga Indonesia
Persija Bersaing di Papan Atas, Manajemen Bicara Perpanjangan Kontrak Mauricio Souza
Manajemen Persija buka suara soal kontrak Mauricio Souza yang akan habis akhir musim nanti. Sejauh ini Mauricio Souza berhasil membawa Persija ke papan atas.
Rizqi Ariandi - Selasa, 02 Desember 2025
Persija Bersaing di Papan Atas, Manajemen Bicara Perpanjangan Kontrak Mauricio Souza
Liga Indonesia
Persija Jakarta Dijatuhi Sanksi oleh Komdis PSSI, Pemain Persebaya dan Arema FC Juga Dihukum
Persija Jakarta mendapatkan sanksi berupa denda Rp25 juta. Denda ini disebabkan suporter Persija melanggar regulasi larangan away.
Rizqi Ariandi - Senin, 01 Desember 2025
Persija Jakarta Dijatuhi Sanksi oleh Komdis PSSI, Pemain Persebaya dan Arema FC Juga Dihukum
Liga Indonesia
Apresiasi The Jakmania dan Brajamusti, I League Dorong Larangan Suporter Away Dicabut
I League selaku operator Super League berharap larangan suporter away bisa segera dicabut.
Rizqi Ariandi - Senin, 01 Desember 2025
Apresiasi The Jakmania dan Brajamusti, I League Dorong Larangan Suporter Away Dicabut
Klasemen
Klasemen Terkini Super League 2025/2026 hingga Pekan 14, Persija dan Persib Pepet Borneo FC
Persija dan Persib mulai mengancam Borneo FC di papan klasemen. Situasi ini terjadi setelah Pesut Etam mengalami kekalahan perdana.
Rizqi Ariandi - Senin, 01 Desember 2025
Klasemen Terkini Super League 2025/2026 hingga Pekan 14, Persija dan Persib Pepet Borneo FC
Bagikan