Turnamen di Masa Pandemi, Pebulu Tangkis Indonesia Kembali ke Era 1990


BolaSkor.com - Kepala Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy, menjelaskan situasi yang harus dihadapi pebulu tangkis Indonesia pada turnamen di masa pandemi virus corona. Dengan jadwal tiga ajang beruntun, kelelahan fisik menjadi risiko.
Pebulu tangkis Indonesia bakal berangkat ke Thailand untuk mengikuti tiga turnamen beruntun yakni Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open, dan BWF World Tour Finals. Ini menjadi ajang pertama yang diikuti wakil Indonesia setelah banyak turnamen dibekukan.
Broto menilai, pebulu tangkis Indonesia mungkin belum terbiasa dengan situasi tiga turnamen beruntun. Biasanya, hanya dua pekan beruntun mereka bertanding, kemudian istirahat.
Baca Juga:
Jelang Thailand Open, Jonatan Christie Deg-degan Lama Tak Bertanding
“Mungkin di era pemain 90 an, mereka terbiasa tampil di tiga turnamen beruntun. Sekarang ini beda, biasanya dua turnamen pulang, latihan lagi,” ujar Broto.
Menyikapi situasi itu, PBSI juga tidak mematok target pada Jonatan Christie dkk. Keikutsertaan pada tiga turnamen di Thailand hanya untuk mengembalikan atmosfer bertanding.
“Harapannya di turnamen pemubikan bisa mengembalikan atmosfer pertandingan dahulu, kan sudah sembilan bulan tidak main,” ujar Broto.
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
3 Fakta Menarik Jelang Duel Klasik Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta

Persiapan Panjang, Tim Esports Indonesia Percaya Diri Boyong Medali di SEA Games Thailand 2025

Semangat Petarung, Kickboxing Targetkan Tambahan Emas di SEA Games Thailand 2025

Cara Menonton dan Link Streaming Puerto Rico vs Argentina, Live Sebentar Lagi

Cara Menonton dan Link Streaming Portugal vs Hungaria, Live Sebentar Lagi
Nostalgia: Ketika AC Milan Meraih Scudetto 1993/1994 dengan Hanya Mencetak 36 Gol

Latihan Perdana dengan AS Trencin, Marselino Ferdinan Pede Bisa Berkembang di Liga Slovakia

3 Alasan Inter Milan Lebih Baik Menolak Tawaran Merekrut Neymar

Hasil Jepang vs Brasil: Comeback, Tim Samurai Biru Menang 3-2

Terima Tawaran Rp7,6 Triliun untuk Lamine Yamal, Barcelona Tergiur
