Tudingan Mata Duitan Terhadap Pesepakbola Kekinian, Max Meyer dan Leon Goretzka

BolaSkor.com - Bagi Anda, para pecinta sepak bola lawas yang masih setia mengikuti perkembangan sepak bola dunia, Eropa, atau Indonesia, Anda pasti merasakan betul perubahan era dari masa lalu ke era milenial saat ini.

Loyalitas menjadi langka, passion kepada sepak bola juga bisa begitu saja dilupakan demi mengejar kekayaan semata, mendapatkan penghasilan tinggi bersama klub lain. Memang, tidak ada yang berhak menyalahkan pesepakbola dengan prinsip tersebut, apalagi pesepakbola di era modern.

Kendati demikian, masih ada figur sepak bola yang prihatin dengan pesepakbola profesional di masa kini. Clemens Tonnies, Presiden Schalke, jadi sosok figur yang vokal menyebut dua pemain muda andalan klubnya sendiri, Leon Goretzka dan Max Meyer, sebagai pemain yang mata duitan.

Goretzka sudah pasti bergabung dengan Bayern Munchen musim depan seiring pengumuman yang terjadi Januari lalu. Menyusul Goretzka adalah Meyer. Gelandang Jerman berusia 22 tahun belum menentukan klub barunya, namun saat ini, Meyer dihubungkan dengan Arsenal dan Liverpool.

"Kereta uang telah mengambilalih emosi. Mereka (pesepakbola) yang tinggal di klub selamanya - tidak banyak lagi," ucap Tonnies menyindir kepergian Goretzka dan Meyer, sebagaimana disadur dari Goal, Minggu (29/4).

Tonnies membandingkan kedua pemainnya itu dengan dua pemain dari klub rival, FC Koln, Timo Horn dan Jonas Hector, yang justru memperpanjang kontrak mereka di saat tim sudah hampir pasti degradasi dari Bundesliga.

"Saya pikir melihat Horn dan Hector memperpanjang kontrak mereka di Koln merupakan tindakkan yang positif dan berkesan. Ini permasalahan yang berbeda dari Leon Goretzka dan Max Meyer. Dalam kasus Meyer, agen terlibat intensif, sangat disayangkan. Tapi, kami harus terus melanjutkan permainan sepak bola kami," imbuh Tonnies.

Schalke memang menjadi tim kejutan di Bundesliga saat ini. Mereka bertarung untuk mengamankan posisi runner-up di bawah Bayern, yang sudah memastikan titel Bundesliga, di bawah arahan Domenico Tedesco.