Tragedi Kanjuruhan Makan Ratusan Korban, FIFA Bakal Kunjungi Indonesia
BolaSkor.com - Badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA, disebut bakal berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan kini mulai jadi sorotan dunia, termasuk FIFA. Sebab, tidak kurang dari 130 orang dinyatakan meninggal dalam kericuhan yang terjadi pascalaga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
PSSI langsung membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pecahnya insiden memilukan tersebut. Saat ini, pihak federasi terus menjalin komunikasi dengan FIFA berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Malang pada Sabtu (1/10) malam WIB.
"Nanti akan ada kunjungan dari AFC dan FIFA. Semoga FIFA mendukung langkah-langkah yang diambil pemerintah seperti apa menyikapinya," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh yang bertindak sebagai juru bicara federasi.
Baca Juga:
Buntut Tragedi Kanjuruhan, Komdis PSSI 'Usir' Arema FC dari Malang
TGIPF Tragedi Kanjuruhan Gelar Rapat Perdana, Pembagian Tugas Mulai Dirumuskan
Ketua Panpel dan Security Officer Arema FC Disanksi Seumur Hidup Imbas Tragedi Kanjuruhan
Komunikasi dengan FIFA memang perlu dilakukan PSSI. Sebab, muncul kekhawatiran Tragedi Kanjuruhan ini membuat FIFA menjatuhkan sanksi untuk Indonesia.
Ini berkaitan dengan keputusan pemerintah yang langsung membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk menyelidiki kasus tersebut. Tim ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI), Mahfud MD.
Jika FIFA menganggap hal itu sebagai intervensi pemerintah, maka Indonesia bisa kembali mendapatkan sanksi seperti pada tahun 2015. Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 bisa terancam.
Selain itu, sanksi juga bisa membuat Timnas Indonesia Senior dan Timnas Indonesia U-20 batal berlaga di Piala Asia 2023. Indonesia akan kembali dikucilkan dari persepakbolaan dunia.
"Ini hanya oknum saja yang salah. Pemerintah dan polisi sudah meresponsnya dengan positif, semoga diapresiasi FIFA. Ini kesalahan oknum," ujar Ahmad Riyadh.