Tolak Penghormatan Maradona, Pesepak Bola Spanyol Dapat Ancaman Pembunuhan


BolaSkor.com - Kabar meninggalnya ikon sepak bola dunia Diego Maradona masih hangat dibahas sampai saat ini. Efeknya begitu besar di dunia sepak bola karena warisan yang ditinggalkan Maradona, khususnya bagi Argentina dan Napoli.
Figur-figur sepak bola dunia turut mengucapkan belasungkawa, beberapa lainnya menunjukkan cara berbeda dalam mengenang sang legenda seperti selebrasi gol Lionel Messi atau stadion Napoli (San Paolo) yang diberi nama Maradona.
Diego Maradona meninggal dunia pada usia 60 tahun diduga serangan jantung setelah dipulangkan dari rumah sakit. Sebelumnya Maradona dirawat karena ada penggumpalan darah di otaknya.
Baca Juga:
Maradona di Barcelona, Penuh Warna, Fenomena, dan Drama
Diego Maradona, Legenda dan Pahlawan Sayap Kiri Amerika Latin
Suap Militer Argentina dan Cerita Berbeda Diego Maradona jika Gabung Sheffield United
Kematian Diego Maradona menimbulkan berbagai macam reaksi di dunia. Ada yang menghormatinya sebagai pemain, namun ada juga yang kontra karena sosok Maradona yang juga kontroversial dengan kecanduannya akan obat terlarang dan lainnya.
Salah satu yang kontra dan menolak untuk menghormati Maradona adalah pesepak bola wanita asal Spanyol, Paula Dapena dalam laga uji coba antara Deportivo La Coruna kontra Viajes InterRias FF.
Tidak ada yang aneh dengan laga uji coba itu hingga ada satu momen yang viral ketika Dapena menolak menghormati Maradona. Mengheningkan cipta untuk Maradona diadakan sebelum laga dan Dapena memilih sikap berbeda.
Dapena duduk sambil membelakangi para pemain lainnya. Aksinya itu mendapatkan kecaman dari banyak orang sampai ada yang memberikan ancaman kematian.
"Ya, saya telah menerima banyak pelecehan dari sejumlah platform media sosial bahkan beberapa rekan satu tim saya juga menjadi sasaran. Itu bukan hanya pelecehan juga tetapi ada ancaman kematian dengan pesan yang mengklaim mereka berencana untuk menemukan alamat saya, melacak saya dan 'mematahkan kaki saya'," tutur Dapena kepada AS.
Dapena menuturkan alasan melakukannya. Menurutnya Maradona melakukan kekerasan rumah tangga dan Dapena (idealis dengan isu feniminisme) salah satu yang menentang KDRT.
"Yang saya protes hanyalah fakta bahwa, dua hari sebelumnya adalah Hari Internasional Menentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan dan merasa agak munafik kami mengadakan mengheningkan cipta beberapa menit untuk Diego Maradona, yang terkenal melakukan kekerasan dalam rumah tangga," tambah Dapena.
Dapena menunjukkan sikap tegasnya. Hal itu memicu reaksi dari mereka yang khususnya melihat Maradona sebagai sosok inspiratif, pahlawan bagi timnas Argentina kala memenangi Piala Dunia.
Arief Hadi
15.615
Berita Terkait
Mendapat Dukungan dari Bos Manchester United, Begini Respons Ruben Amorim

Bojan Hodak Berikan Catatan Usai Persib Gasak PSBS 3-0

5 Kemenangan Paling Mengesankan Arsenal di Markas Fulham

Louis van Gaal Akan Umumkan Berita Besar pada Hari Senin, Jadi Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert?
Prediksi dan Statistik Fulham vs Arsenal: Ujian di Craven Cottage

Prediksi dan Statistik Nottingham Forest vs Chelsea: The Blues Lanjutkan Tren

Kaesang Pangarep Tetap Jadi Owner Persis Solo, Keponakan Jokowi Masuk Dewan Komisaris

Hasil Super League 2025/2026: Persib Bandung Menang Telak atas PSBS di Maguwoharjo

Resmi Dikukuhkan dan Dilepas untuk Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025, Tim Indonesia Siap Bertarung
