Thiago Alcantara, Perwujudan Filosofi Sepak Bola Pep Guardiola

Untuk kesekian kalinya Pep Guardiola bertemu kembali dengan Thiago Alcantara.
Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 06 Februari 2021
Thiago Alcantara, Perwujudan Filosofi Sepak Bola Pep Guardiola
Thiago dan Pep Guardiola (Twitter)

BolaSkor.com - Thiago Alcantara dan Pep Guardiola, dua sosok dari Spanyol yang saling mengenal satu sama lain kembali dipertemukan di ranah Inggris, namun bukan lagi sebagai pemain dan pelatih di satu klub, melainkan lawan. Cerita keduanya sudah lama terjalin sejak di Spanyol.

Pada periode 2008-2012 Barcelona melalui era keemasan di bawah arahan Pep Guardiola. Sepak bola ofensif, menghibur, tiki-taka, dan segala hal yang diharapkan dari pertandingan sepak bola ditampilkan Barca kala itu.

Kesuksesan Guardiola berakhir dengan tiga titel LaLiga, dua Copa del Rey, tiga Piala Super Spanyol, dan dua Liga Champions. Guardiola banyak mengorbitkan pemain-pemain La Masia ke tim utama dan tentu saja Lionel Messi jadi pemimpin di lini depan Barca.

Dalam periode itu juga Guardiola mengorbitkan Thiago Alcantara, pemain berdarah Brasil lahir di Italia namun memiliki paspor Spanyol. Thiago promosi dari Barca B pada 2009 dan bermain di tim utama hingga 2013.

Baca Juga:

Nostalgia - Piala Super Jerman 2013, Awal Rivalitas Klopp Vs Guardiola

Liverpool Ditahan Manchester United, Thiago: Kami Seharusnya Menang

Barcelona Mulai Bergerak Cari Pengganti Lionel Messi

Pep Guardiola dengan Thiago

Selama tiga tahun di Barcelona Thiago adalah perwujudan filosofi sepak bola Guardiola. Kepercayaan kepadanya sudah terjalin dari usia muda, Thiago bersanding dengan Sergio Busquets, Xavi, dan Andres Iniesta dan belajar dari tiga nama legendaris itu.

Tak heran di usia muda Thiago sudah memenangi dua titel LaLiga, satu Copa del Rey, dua Piala Super Spanyol, dan satu Liga Champions.

"Dia (Thiago) punya banyak kualitas, di atas segalanya adalah mentalitasnya. Dia selalu berpikir segalanya mungkin terjadi. Dia tak punya rasa takut," ucap Guardiola mengenai Thiago.

Cerita Berlanjut ke Jerman

Pep Guardiola dan Thiago di Bayern Munchen

Setahun setelah Guardiola meninggalkan Spanyol dan melatih Bayern Munchen (2013), prioritas utama Guardiola adalah membawa Thiago yang diharapkan bisa mempraktikkan filosofi sepak bolanya dalam skuad Bayern.

Mahar sebesar 25 juta euro dikeluarkan Bayern untuk merekrut Thiago dari Barcelona. Merekrut Thiago terbukti jitu, sebab selama tiga tahun di bawah arahan Guardiola, Thiago jadi kunci sukses kekuatan Bayern di lini tengah.

Dominasi Bayern di Bundesliga tak terbendung dengan raihan tiga titel Bundesliga, dua DFB Pokal, satu Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Thiago dengan mudah beradaptasi dan menyebarkan filosofi sepak bola Guardiola dalam skuad Bayern.

Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, Thomas Muller, dan pemain lainnya memahami betul apa keinginan sepak bola Guardiola. Meski gagal meraih titel Liga Champions, Bayern sangat dominan di liga dan memainkan sepak bola yang menghibur penonton.

"Dari semua pelatih yang kami miliki di sini, dan Barca, dialah (Guardiola) yang memiliki intensitas paling tinggi, konsentrasi paling banyak," ucap Thiago soal Guardiola.

"Anda memiliki sesi latihan intens yang sama seperti bermain. Anda selaras untuk mempelajari dan mengasah permainan Anda."

“Dengan pelatih lain, sesi latihan bisa menjadi sedikit lebih menyenangkan, tetapi dengan Pep selalu konsentrasi," tambah dia.

Guardiola pergi pada 2016 dan Thiago kali ini tidak mengikuti jejak sang pelatih, dia bertahan di Bayern. Ketika Guardiola memulai petualangannya di Inggris bersama Manchester City, Thiago semakin berkembang dengan Bayern.

Carlo Ancelotti semakin menyempurnakan permainan Thiago. Dari gelandang yang biasa melakukan transisi bermain, mendribel bola, dan menjelajah ruang, Thiago dijadikan pivot (gelandang jangkar). Ancelotti memanfaatkan visi bermain dan operannya yang akurat.

"Gaya saya bukan hanya karena Barca. Ada juga gagasan Brasil tentang pivot. Barca memberi Anda filosofi untuk memahami permainan Barca. Sisanya, Anda ambil di sepanjang jalan," terang Thiago.

"Bagi saya, ada banyak sekali variasi dalam sepak bola. Ini tidak selalu tentang mengontrol permainan. Ini tentang mengontrol tindakan Anda."

"Itu adalah tindakan Anda yang dilatih dengan baik, dan dieksekusi dengan cara terbaik, melawan lawan. Itu kendali. Jika itu bola panjang, itu harus dilakukan dengan cara yang terkontrol. Anda mendominasi saingan melalui eksekusi. Anda melakukan setiap permainan dengan tujuan dalam pandangan."

"Itu, bagi saya, adalah kendali - bahwa segala sesuatu yang telah Anda latih akan berhasil," tegas dia.

Reuni Kembali di Inggris

Thiago memulai petualangan baru di Liverpool

Ketika Guardiola sudah terlebih dahulu tiba di Inggris Thiago memilih bertahan di Bayern dan baru menyusulnya pada 2020 lalu, usai mempersembahkan treble winners Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions untuk Bayern.

Thiago selalu meninggalkan klub setelah memberikan segalanya dan meraih sukses, tak ayal kepergiannya tidak meninggalkan penyesalan untuk mantan-mantan klubnya.

Liverpool menampungnya dengan banderol 20 juta poundsterling dengan dana tambahan lima juta poundsterling. Sejauh ini Thiago belum memenuhi ekspektasi di Liverpool, namun hal itu bisa dimaklumi dengan proses adaptasi sang pemain.

Guardiola tak pernah meragukannya pun demikian Jurgen Klopp di Liverpool, meski legenda klub Dietmar Hamann menilai adanya Thiago melambatkan permainan Liverpool.

Maksud dari perkataan Hamann adalah tempo yang melambat karena Thiago terlalu lama mengontrol bola sebelum mengopernya, sementara Liverpool memiliki permainan cepat dan bola langsung terarah ke pelari cepat seperti Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Kala mereka memulai pergerakan biasanya para pemain Liverpool lainnya sudah melepaskam bola panjang atau terobosan, sedangkan Thiago belum sepenuhnya memahami hal tersebut. Menarik untuk dinanti kiprah Thiago di musim keduanya dengan Liverpool.

Breaking News Thiago Thiago Alcantara Pep Guardiola Sosok Barcelona Bayern Bayern munchen Liverpool Manchester City
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.318

Berita Terkait

Inggris
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo
Bayern Munchen terlebih dulu mendekati Cody Gakpo sebelum akhirnya merekrut Luis Diaz.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 06 September 2025
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo
Piala Dunia
Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia
Melihat catatan buruk Jerman, sang kapten Joshua Kimmich melontarkan peringatan keras.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 06 September 2025
Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia
Sports
Darren Arthur Gani dan Empat Pegokart Indonesia Kuasai Klasemen Akhir Mini Rok Asia 2025
Dominasi Indonesia di ROK Cup Asia 2025 Mini Rok tak terbantahkan. Muhammad Fa Wibowo cs sapu bersih posisi 1–5 klasemen akhir usai enam seri. Kini mereka bersiap menuju ROK Cup Superfinal 2025 di Italia.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Darren Arthur Gani dan Empat Pegokart Indonesia Kuasai Klasemen Akhir Mini Rok Asia 2025
Timnas
Malam Magis Sandy Walsh di Kota Kelahiran Sang Kakek
Kota Surabaya sangat spesial bagi bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 06 September 2025
Malam Magis Sandy Walsh di Kota Kelahiran Sang Kakek
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Armenia vs Portugal, Sabtu 6 September 2025
Simak jadwal siaran langsung dan link live streaming Armenia vs Portugal pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, Sabtu 6 September 2025 di Vazgen Sargsyan Republican Stadium.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Armenia vs Portugal, Sabtu 6 September 2025
Inggris
Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool
CEO Parma Federico Cherubini mengungkap alasan memilih melepas Giovanni Leoni ke Liverpool.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 06 September 2025
Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool
Piala Dunia
Prediksi dan Statistik Inggris vs Andorra: Misi Menjaga Kesempurnaan
Timnas Inggris akan menghadapi Andorra di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Simak prediksi skor, kondisi pemain, head to head, dan statistik menarik jelang laga.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Prediksi dan Statistik Inggris vs Andorra: Misi Menjaga Kesempurnaan
Internasional
Konfirmasi, Lionel Messi Tidak Akan Perkuat Timnas Argentina
Lionel Messi tidak akan memperkuat Timnas Argentina saat melawan Ekuador di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. Sang kapten memilih beristirahat usai tampil gemilang lawan Venezuela.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Konfirmasi, Lionel Messi Tidak Akan Perkuat Timnas Argentina
Liga Lain
Kecelakaan Sepeda, Luis Enrique Alami Patah Tulang
Pelatih PSG, Luis Enrique, mengalami patah tulang selangka akibat kecelakaan sepeda dan segera menjalani operasi. Ia diragukan bisa dampingi PSG saat hadapi Lens di Ligue 1.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Kecelakaan Sepeda, Luis Enrique Alami Patah Tulang
Internasional
Sejajar Torehan Thierry Henry, Kylian Mbappe Semakin Dekat dengan Rekor Pencetak Gol Terbanyak Prancis
Kylian Mbappé mencetak gol ke-51 bersama Timnas Prancis saat melawan Ukraina di kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia kini sejajar dengan Thierry Henry dan hanya terpaut beberapa gol dari rekor Olivier Giroud.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Sejajar Torehan Thierry Henry, Kylian Mbappe Semakin Dekat dengan Rekor Pencetak Gol Terbanyak Prancis
Bagikan