Terungkap, Komentator juga Bersikap Rasis terhadap Pemain Berkulit Hitam


BolaSkor.com - Aksi rasisme dalam dunia sepak bola biasanya sering dilakukan oleh para suporter. Namun ternyata hal itu juga dilakukan oleh para komentator saat bekerja meski tidak dengan sengaja.
Hal itu terungkap berdasarkan penelitian perusahaan asal Denmark, RunRepeat, yang bekerja sama dengan Asosiasi Pesepak bola Profesional (PFA). Hasilnya, ada perbedaan komentar yang signifikan terkait pemain berkulit hitam dan terang.
Para pemain berkulit terang kerap dipuji komentator berkat skill individu, kepemimpinan, maupun kemampuan kognitif lainnya. Sementara pemain berkulit hitam dipuji karena kekuatan atau kecepatannya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan rekaman komentar pertandingan siaran langsung televisi berbahasa Inggris dari 80 pertandingan selama musim 2019-2020. Jumlah tersebut terbagi secara merata dari Serie A Italia, Ligue 1 Prancis, LaLiga Spanyol dan Premier League.
Baca Juga:
Cerita di Balik Jersey Black Lives Matter Premier League
Trent Alexander-Arnold Kampanyekan Anti-Rasisme dengan Sepatu Khusus di Derby Merseyside
Kampanye Anti-Rasisme Premier League Diharapkan Bukan Sekadar Seremonial

Kemudian 2.074 pernyataan dianalisis, yang terkait dengan 643 pemain. Hasilnya ditemukan bahwa komentator 6,59 kali lebih sering mengomentari kekuatan pemain dengan warna kulit lebih gelap dan 3,38 kali lebih sering mengomentari kecepatan pemain dengan warna kulit lebih gelap.
Sementara terkait kecerdasan dan etos kerja, lebih dari 60% pujian ditujukan kepada pemain dengan warna kulit yang lebih terang. Hal ini menjadi sebuah bukti nyata adanya stereotip terhadap para pemain.
"Jika Anda gambarkan ada dua jenis pemain, satu berwarna putih dan satu hitam, dan mereka berdua melakukan hal yang persis sama. Namun untuk pemain hitam Anda mengambil sisi negatifnya dan untuk pemain putih yang diambil sisi positifnya," kata pelaksana kesetaraan PFA, Jason Lee dilansir dari BBC.
"Maksud saya adalah pemain hitam akan dianggap memiliki kecepatan dan kekuatan serta agresif. Sementara pemain kulit putih akan memiliki kecerdikan, kreativitas dan tekad, sifat yang berbeda."
Penelitian ini berlangsung di tengah tekanan bagi industri sepak bola untuk mengambil langkah-langkah yang jelas dalam meningkatkan kesetaraan kesempatan dan menghilangkan bias rasial. Seperti diketahui, pria berkulit hitam sangat jarang mengemban jabatan-jabatan strategis seperti pelatih kepala atau dewan direksi.
"Saya pikir hal ini akan merusak (citra pemain berkulit hitam) dalam jangka panjang. Ketika mereka mengakhiri karier sebagai pemain dan ingin beralih menjadi pelatih atau staf klub, mereka tentu ingin dilihat dalam sudut pandang yang lebih positif," tambahnya.
"Sementara orang-orang telah membangun persepsi Selama 10 atau 20 tahun mengingat mereka sebagai orang yang cepat, kuat, dan agresif. Anda tidak pernah mendengar bahwa mereka sebenarnya intelektual, pandai berbicara dan {memiliki) serangkaian keterampilan yang sangat berbeda."
6.515
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Kairat vs Real Madrid: Rekor Bagus Los Blancos Melawan Tim Debutan di Liga Champions
Persis Susah Raih Kemenangan Lawan Arema FC, Sutanto Tan: Saya Merasa Frustasi

Sir Jim Ratcliffe Ingin Ruben Amorim Melatih Manchester United hingga Akhir Musim

Sukses Juara MotoGP 2025, Marc Marquez Akan Dapat Sambutan Khusus di Mandalika

NOC Indonesia Tanggapi Isu Sanksi FIFA, Jangan Terprovokasi karena Indonesia–Malaysia Harus Tetap Bersaudara

Keras Kepala, Ruben Amorim Terlihat Bodoh kala Menangani Manchester United

Arkhan Fikri Sangat Kesal Terhadap Kinerja Wasit Heru Cahyono saat Melawan Persis

MotoGP Indonesia 2025 Siap Digelar di Sirkuit Mandalika, 2 Kategori Tiket Sudah Sold Out

Real Madrid Berencana Rekrut Dua Bintang Chelsea Sekaligus

Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
