Tenang seperti Air, Menari bak Yassine Bounou

Fakta-fakta menarik mengenai Yassine Bounou.
Arief HadiArief Hadi - Rabu, 07 Desember 2022
Tenang seperti Air, Menari bak Yassine Bounou
Yassine Bounou (Twitter)

BolaSkor.com - Timnas Maroko tidak pernah jadi pembicaraan besar di jelang Piala Dunia 2022 atau bahkan di saat perhelatan dimulai. Bahkan di penyisihan grup F Maroko diprediksi hanya jadi kuda hitam pesaing.

Di grup tersebut ada Kroasia, Belgia, dan Kanada. Perlahan tapi pasti setelah menahan imbang Kroasia, finalis Piala Dunia 2018, dengan skor tanpa gol, Maroko memenangi dua laga beruntun kontra Belgia (2-0) dan Kanada (2-1).

Maroko pun menepis prediksi dan menjadi pemuncak klasemen grup F Piala Dunia 2022 dengan tujuh poin. Perjalanan mereka berlanjut ke fase gugur bersama dengan tim Afrika lainnya, Senegal, yang merupakan juara bertahan Piala Afrika.

Senegal mengawali langkah tim Afrika di fase gugur Piala Dunia 2022 melawan Inggris. Dan yang terjadi adalah ... tidak berdaya. The Three Lions terlalu 'besar' untuk dilalui Senegal dan level bermain mereka berbeda. Senegal kalah 0-3.

Hasil itu memastikan Maroko sebagai satu-satunya perwakilan dari Afrika di fase gugur Piala Dunia 2022. Maroko menghadapi salah satu tim unggulan juara, Spanyol, yang sempat mencuri perhatian kala menang 7-0 atas Kosta Rika di fase grup.

Baca Juga:

Bintang Laga Maroko Vs Spanyol: Yassine Bounou Lanjutkan Mimpi Buruk Spanyol

3 Fakta Menarik Dominik Livakovic, Pahlawan Kroasia dalam Drama Adu Penalti

5 Pertemuan Bersejarah Belanda dengan Argentina di Piala Dunia

Laga dihelat di Education City Stadium, Rabu (07/12) dini hari WIB. Spanyol, seperti yang sudah diprediksi, dominan dalam penguasaan bola dengan 77 persen penguasaan dan Maroko 'dengan senang hati' melayani mereka dengan bermain bertahan.

Lambat laun Spanyol mulai frustrasi dan Maroko hanya mengandalkan serangan balik dengan 23 persen penguasaan bola. Itu jadi wajar karena soal penguasaan bola Spanyol jagonya. Skor tetap 0-0 alias tanpa gol sampai babak tambahan berakhir.

Drama adu penalti berlanjut dan ini jadi momen penalti kedua setelah laga Kroasia lawan Jepang. Pada situasi tersebut segalanya bergantung kepada beberapa hal: kematangan, pengalaman, kesiapan, mental, kualitas, dan yang paling terakhir ... keberuntungan.

Sehari sebelum laga kiper Kroasia, Dominik Livakovic, menjadi pahlawan kemenangan Kroasia dengan menepis tiga penalti pemain Jepang. Di Education City Stadium, publik akan mengingat satu nama: Yassine Bounou.

Tenang seperti Air, Berdansa bak Penari

Apa yang dilakukan Bounou kala menjaga gawangnya sedikit bernostalgia dengan apa yang pernah dilakukan Jerzy Dudek di final Liga Champions 2005. Kala itu kiper Liverpool banyak bergerak untuk mengganggu konsentrasi pemain AC Milan dan sukses melakukannya.

Hal serupa dilakukan Bounou. Perawakannya yang tenang seolah mengecoh, seakan menipu lawan yang coba menendang penalti dan terintimidasi karena tak dapat membaca pergerakan Bounou dengan wajahnya yang kalem.

Di momen itu Bounou sudah menang. Dia pun menambahkan gerakan bak penari untuk menganggu lawan, dan seperti Dudek, Bounou sukses melakukannya hingga tiga eksekutor penalti Spanyol: Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan Sergio Busquets gagal mencetak gol - dua penalti ditepis satu lagi mengenai mistar gawang.

Maroko pun menang 3-0 di drama adu penalti dan jadi negara keempat dari Afrika yang mencapai perempat final Piala Dunia, setelah Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010). Maroko juga jadi tim dari Afrika pertama yang memenangi drama adu penalti di Piala Dunia.

Selebrasi pun tumpah ruah dari para pemain Maroko dan juga fans di stadion. Bounou diangkat dan ia memang layak mendapatkannya dengan ketenangannya menghadapi drama adu penalti.

"Anda tahu penalti, ini sedikit intuisi, sedikit keberuntungan," kata Bounou kepada beIN Sports. "Kami menang, itu yang paling penting. Angkat topi untuk seluruh tim, mereka melakukan pekerjaan dengan baik, luar biasa."

"Tidak mudah untuk tetap fokus selama 120 menit, melawan tim Spanyol yang mendominasi bola dengan baik, yang menguasai bola."

"Ketika Anda menjalani saat-saat seperti ini, terkadang sulit untuk menyadarinya. Kami akan berusaha menghindari kebisingan di sekitar kami, tetap fokus pada diri kami sendiri, pada pekerjaan kami, pemulihan kami."

"Kami merasakan dukungan dari fans kami di Maroko dan di tempat lain, dan itu memberi kami momentum di stadion."

"Atas nama semua pemain, saya ingin berterima kasih kepada para penggemar yang telah membantu kami dalam tugas ini. Saya mengucapkan selamat kepada semua pemain dan saya menawarkan hadiah ini kepada semua orang Maroko."

Yassine Bounou (31 tahun) mengais rezeki di LaLiga Spanyol, bersama Sevilla, dan menjadi sosok yang menghalangi Spanyol untuk misi perebutan titel juara Piala Dunia. Berikut fakta-fakta menarik mengenai Yassine Bounou yang sudah dirangkum BolaSkor:

1. Yassine Bounou lahir di Montreal, Quebec, Kanada pada 5 April 1991. Bounou punya dua opsi membela Kanada atau Maroko, karena orang tuanya dari Maroko, dan ia memilih memperkuat timnas Maroko.

2. Yassine Bounou kiper utama Sevilla setelah bermain di sana sejak 2020. Sebelum membela Sevilla Bounou memperkuat Wydad Casablanca, Atletico Madrid, Real Zaragoza, dan Girona. Ketekunan, kualitas, dan kesabaran membawa Bounou ke tempatnya saat ini.

3. Bersama Sevilla Bounou pernah jadi juara Liga Europa 2019-2020. Dia berperan penting membawa klub juara dengan mengalahkan Wolverhampton Wanderers, Manchester United, dan Inter Milan (3-2) di final. Bounou juga menepis peluang krusial dari Romelu Lukaku dan itu tepisan berbuah sukses untuk Sevilla.

4. Kiper bertinggi badan 1,95 meter itu juga punya persentase penyelamatan 26 ketika tendangan diambil dari penalti. Menghadapi 50 penalti Bounou menepis 13 di antaranya.

5. Yassine Bounou hanya kebobolan satu gol dari empat laga Piala Dunia dan menepis dua penalti yang membawa Maroko ke perempat final.

Yassine bounou Sevilla Sevilla fc Maroko Timnas Maroko Sosok Trivia Sepak Bola Piala dunia 2022 Piala Dunia 2022 Qatar
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.313

Berita Terkait

Ragam
10 Transfer yang Gagal Terwujud pada Musim Panas 2025: Manchester United Sering Terkena Harapan Palsu
Dari Nico Williams, Donnarumma, hingga Sancho, inilah 10 transfer besar yang batal terwujud pada musim panas 2025. Manchester United paling sering kena PHP!
Johan Kristiandi - Rabu, 03 September 2025
10 Transfer yang Gagal Terwujud pada Musim Panas 2025: Manchester United Sering Terkena Harapan Palsu
Sosok
Profil Miliano Jonathans: Pemuda Keturunan Depok Berkaki Kidal dari Arnhem yang Kini Membela Timnas Indonesia
Menyusul Mauro Zijlstra yang telah bersumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), kini Miliano Jonathans melakukannya dan siap membela Timnas Indonesia.
Arief Hadi - Rabu, 03 September 2025
Profil Miliano Jonathans: Pemuda Keturunan Depok Berkaki Kidal dari Arnhem yang Kini Membela Timnas Indonesia
Ragam
5 Pemain LaLiga Termahal pada Bursa Transfer Musim Panas 2025: Madrid Punya Tiga, Barcelona Nihil
Real Madrid dominasi bursa transfer LaLiga 2025 dengan 3 pemain termahal. Barcelona justru tanpa wakil di daftar elite ini, siapa saja mereka?
Johan Kristiandi - Selasa, 02 September 2025
5 Pemain LaLiga Termahal pada Bursa Transfer Musim Panas 2025: Madrid Punya Tiga, Barcelona Nihil
Ragam
5 Pemain Bintang yang Akan Bertemu Sang Mantan di League Phase Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 2025/2026 akan mempertemukan sejumlah pemain bintang dengan mantan klubnya. Dari Paul Pogba lawan Juventus hingga Trent Alexander-Arnold kembali ke Anfield.
Johan Kristiandi - Jumat, 29 Agustus 2025
5 Pemain Bintang yang Akan Bertemu Sang Mantan di League Phase Liga Champions 2025/2026
Ragam
Rio Ngumoha dan 4 Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Premier League
Striker Liverpool, Rio Ngumoha, menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Premier League usai membantu The Reds menang 3-2 atas Newcastle United di St James' Park.
Arief Hadi - Selasa, 26 Agustus 2025
Rio Ngumoha dan 4 Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Premier League
Sosok
7 Hal Menarik Mengenai Eberechi Eze, Rekrutan Baru Arsenal yang Pernah Bermain di Akademi The Gunners
Arsenal mengamankan rekrutan baru ketujuh di musim panas 2025, yakni Eberechi Eze yang direkrut dari Crystal Palace.
Arief Hadi - Minggu, 24 Agustus 2025
7 Hal Menarik Mengenai Eberechi Eze, Rekrutan Baru Arsenal yang Pernah Bermain di Akademi The Gunners
Ragam
Profil 3 Klub Promosi LaLiga 2025/2026: Levante, Elche, dan Real Oviedo
LaLiga 2025/2026 kedatangan tiga klub promosi, yakni Levante, Elche, dan Real Oviedo. Simak profil, pelatih, kapten, dan peluang mereka bersaing di kasta tertinggi Spanyol.
Johan Kristiandi - Jumat, 22 Agustus 2025
Profil 3 Klub Promosi LaLiga 2025/2026: Levante, Elche, dan Real Oviedo
Spanyol
Manchester United Bidik Lucien Agoume, Inter Milan Bisa Kecipratan Untung
Manchester United masih berupaya merekrut gelandang baru dan membidik pemain Sevilla, Lucien Agoume. Jika transfer sukses, Inter Milan bisa kecipratan untung.
Arief Hadi - Rabu, 20 Agustus 2025
Manchester United Bidik Lucien Agoume, Inter Milan Bisa Kecipratan Untung
Sosok
7 Fakta Menarik dari Bek Liverpool Giovanni Leoni, 'Singa Kecil' yang Dikagumi Andrea Pirlo
Liverpool telah resmi menyelesaikan perekrutan bek muda Giovanni Leoni dari Parma.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 16 Agustus 2025
7 Fakta Menarik dari Bek Liverpool Giovanni Leoni, 'Singa Kecil' yang Dikagumi Andrea Pirlo
Ragam
5 Calon Top Skorer Premier League 2025-2026
Top skorer Premier League musim lalu adalah winger Liverpool, Mohamed Salah. Lantas, siapa saja calon top skorer Premier League 2025-2026?
Arief Hadi - Kamis, 14 Agustus 2025
5 Calon Top Skorer Premier League 2025-2026
Bagikan