Stadion GBT Banjir Pujian, Pemkot Surabaya Pastikan Tak Berbau Sampah pada Piala Dunia U-20

Perhelatan Piala Dunia U-20 2023 rencananya akan digelar 21 Mei-11 Juni di enam kota. Selain Surabaya, turnamen yang diikuti 24 negara ini akan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).

Di antara enam venue Piala Dunia U-20, Surabaya mendapat nilai bagus dari FIFA dalam verifikasi sebelumnya. Walau hal tersebut tak lantas membuat mereka besar kepala. Konsentrasi utama Pemkot bagaimana meningkatkan standar kualitas GBT sesuai regulasi FIFA untuk jangka panjang.

Sebelumnya FIFA memberikan catatan terkait Stadion GBT. Diantarnya adalah jalur disabilitas, area wartawan, tribun VIP, dan lahan parkir. Sejumlah perubahan diantaranya adalah pemindahan jalur disabilitas yang sebelumnya di gate 9 hingga 10 dan gate 13-14 menuju gate 1.

Akses tersebut dipermudah agar jalur disabilitas lebih nyaman, selain itu platform broadcast termasuk desain dan pitch manajemen di lapangan juga sudah dibenahi.

Baca Juga:

Kunjungi Gelora Bung Tomo, Erick Thohir: Ini Salah Satu Stadion Terbaik

Jelang Piala Dunia U-20 2023, Erick Thohir Sebut Kondisi SUGBK Memprihatinkan

"Dengan kondisi yang ada saat ini bisa dibilang GBT salah satu yang terbaik di Indonesia. Renovasi lapangan sepak bolanya maksimal, begitupula infrastruktur pendukungnya," puji Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir saat mengunjungi Stadion GBT, Senin (13/3).

"Saya terharu karena pemerintah daerah dan pusat dalam dua bulan terakhir ini melakukan misi yang tidak mudah untuk mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia U20. Saya yakin dengan kondisi saat ini, stadion ini salah satu terbaik yang ada di Indonesia," lanjut pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut.

Turut mendampingi dalam kunjungan ke venue-venue Piala Dunia U-20 nampak Zainuddin Amali (Menpora yang juga Wakil Ketua Umum PSSI), Ratu Tisha Destria (Wakil Ketua Umum PSSI), serta jajaran pengurus PSSI dan LOC. Di lokasi mereka didampingi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur Ahmad Riyadh.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjamin Stadion GBT tidak berbau sampah pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 mendatang.

"Saya jamin dipastikan pada saat piala dunia tidak akan bau, saya yang akan menjamin karena sudah kami antisipasi," kata Hebi.

Upaya yang saat ini dilakukan Pemkot Surabaya antara lain melakukan penyemprotan dengan cairan antibau setiap harinya serta menutup sampah dengan membran.

"Setiap harinya kami menyemprot sampah-sampah itu dengan cairan antibau sebanyak 20 liter serta nantinya kami akan menutupnya dengan membran," ujarnya.

Pemkot Surabaya, sejak jauh-jauh hari, sudah berhasil menghilangkan bau tak sedap yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Lahan seluas 37,4 hektare yang sudah berdiri sejak 2001, jauh sebelum GBT didirikan.

Sejak 2015 sampah di TPA Benowo dimanfaatkan PT Sumber Organik (PTSO) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yang diklaim terbesar dan pertama di Indonesia. PLTSa ini berkapasitas total sekitar 11 MW. Mereka bekerja mengolah sampah menjadi listrik menggunakan metode Gasification Power Plant dan teknologi Sanitary Landfill Power Plant.

Lebih lanjut Erick Thohir meminta pihak terkait memaksimalkan fasilitas penunjang Stadion GBT Surabaya menjelang Piala Dunia U-20. Dia juga menegaskan semua pihak harus bangga dengan fasilitas sepak bola sesuai standar FIFA yang semakin banyak di Indonesia.

"Kita sekarang bisa bersyukur di luar Jakarta punya fasilitas bagus berstandar internasional. Hal ini menunjukkan pembangunan tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi juga daerah-daerah lain," katanya.

Selain membenahi lapangan utama dan sarana di GBT, renovasi juga dilakukan di venue latihan Lapangan A dan C di area GBT, plus Gelora 10 November dan Lapangan Thor. (Laporan Kontributor Keyzie Zahir/Surabaya)