Soal Kegagalan Penalti Saka, Roy Keane Salahkan Pemain Senior Inggris

BolaSkor.com - Timnas Inggris kembali dihadapkan pada situasi drama adu penalti di final Piala Eropa 2020. Dalam situasi itu Three Lions kembali dihantui dengan bayang-bayang kegagalan penalti dari Piala Eropa 1996.
Italia yang menjadi lawan Inggris di final Piala Eropa 2020 di Wembley, Senin (12/07) dini hari WIB, mampu memaksakan pertandingan berlanjut ke babak tambahan dan adu penalti pada skor sama kuat 1-1 di waktu normal.
Leonardo Bonucci membalas gol Luke Shaw dan setelahnya tidak ada gol yang tercipta, meski Italia menguasai penguasaan bola 66 persen dan melepaskan 19 percobaan tendangan, enam tepat sasaran. Pertahanan kuat Inggris begitu sulit dilalui Italia.
Ketika dihadapkan pada situasi adu penalti dua dari penendang penalti Italia, Andrea Belotti dan Jorginho gagal mencetak gol. Akan tapi Inggris lebih parah lagi: tiga penendang gagal mencetak gol dan ketiganya baru dimainkan Gareth Southgate dari bangku cadangan.
Baca Juga:
Bintang Laga Inggris Vs Italia: Leonardo Bonucci, Benteng Kuat Pertahanan Azzurri
Inggris Gagal Juara Piala Eropa, Kane: Menang-Kalah Ditanggung Bersama
Inggris 1-1 Italia (2-3): Gli Azzurri Juara Piala Eropa 2020
Mereka adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka. Di antara mereka nama yang disebut terakhir menjadi sorotan, sebab Saka yang baru berusia 19 tahun menanggung beban satu negara ketika tekanan besar dihadapkan kepada pemain Arsenal tersebut.
Sepakan Saka mampu ditepis Gianluigi Donnarumma dan setelahnya ia menangis, kemudian dihibur oleh rekan setimnya, Southgate dan juga kapten Inggris Harry Kane.
"Anda harus mengangkat kepala Anda tinggi-tinggi. Ini adalah turnamen yang fantastis. Siapa pun bisa gagal mengeksekusi penalti. Kami menang bersama, kami kalah bersama," tegas Kane.
"Kami akan belajar dan tumbuh darinya. Para pemain akan tumbuh darinya dan itu akan memberi kami lebih termotivasi untuk Piala Dunia tahun depan."
Perdebatan Penalti Bukayo Saka
Pandit sepak bola, Roy Keane menyalahkan para pemain senior yang membiarkan Saka mengambil tendangan penalti kelima yang notabene senior, padahal dalam skuad Inggris ada yang lebih berpengalaman seperti Raheem Sterling, Jack Grealish, atau John Stones.
"Jika Anda (Raheem) Sterling atau (Jack) Grealish, Anda tidak bisa duduk di sana dan meminta seorang anak muda (Saka) melakukan tendangan penalti di depan Anda, Anda tidak bisa begitu," kata Keane kepada ITV.
"Anda tidak bisa membiarkan seorang pemalu berusia 19 tahun naik di depan Anda. Mereka memiliki lebih banyak pengalaman, Sterling telah memenangkan trofi (dengan Manchester City), mereka harus berada di depan anak muda itu dan berdiri."
Sementara Gareth Southgate memberikan pembelaan mengenai pilihannya untuk eksekutor penalti Inggris.
"Saya memilih penendang penalti berdasarkan apa yang telah kami lakukan dalam latihan dan tidak ada yang sendirian. Kami telah menang bersama sebagai tim dan itu mutlak pada kami semua dalam hal tidak bisa memenangkan pertandingan malam ini," timpal Southgate.
"Tetapi dalam hal penalti, itu panggilan saya dan sepenuhnya ada pada saya (tanggung jawab Southgate)," tegasnya.
Meski begitu banyak juga yang memberikan pembelaan kepada Saka, menunjukkan keberaniannya dalam mengambil tendangan penalti di momen krusial.
"Sepak bola bisa jadi kejam. Tapi untuk karaktermu, keberanianmu, kami akan selalu bangga kepadamu dan tak sabar menantikanmu kembali kepada kami, Bukayo Saka," tutur Twitter resmi Arsenal.
"Saka, 19 tahun, maju mengambil penalti kelima. Pemain-pemain dengan pengalaman yang lebih hebat, bahkan mereka yang digantikan atau bermain, jelas tak bisa melakukannya. Keberanian besar. Kegagalan penalti itu tidak akan menghancurkannya," tutur jurnalis Sky Sports, Ben Grounds.
Arief Hadi
15.616
Berita Terkait
Skema Set Piece Persija Ampuh Jinakkan Persebaya di Gelora Bung Tomo
Prediksi dan Statistik Como vs Juventus: Bosan Imbang

Marselino Ferdinan Catatkan Debut untuk AS Trencin di Liga Slovakia

Hasil Pertandingan: Inter Milan ke Puncak Klasemen Usai Bungkam AS Roma, Arsenal Jaga Tren Positif

Ratusan Atlet Dunia Ramaikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta

Hasil Super League 2025/2026: Persija Jakarta Permalukan Persebaya di GBT

Jadwal dan Link Live Streaming Barcelona vs Girona, Sabtu 18 Oktober 2025

Link Streaming Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta Sabtu 18 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi

Jadwal Siaran Langsung Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta, Sabtu 18 Oktober 2025

Jarang Bertemu Keluarga saat di Manchester United, David De Gea Kini Dapat Kedamaian bersama Fiorentina
