Sistem Bayar per Tayang Premier League Bisa Picu Fans Gunakan Cara Ilegal Tonton Pertandingan
BolaSkor.com - Wacana baru tengah diumumkan di Premier League untuk membantu fans menyaksikan laga ketika mereka dilarang masuk ke dalam stadion karena pandemi virus corona. Wacana itu adalah sistem bayar per tayang laga Premier League.
Pertandingan yang tidak diagendakan itu akan dipertontonkan di televisi dengan sistem bayar per tayang. Itu dilihat pihak berwenang sebagai solusi interim dari situasi terkini dan klub-klub Premier League memberikan suara 19-1 dengan wacana tersebut.
Bayaran per laganya mencapai 14,95 poundsterling atau sekira Rp 287 ribu. Maguire melihat situasi itu dan khawatir. Menurut pembuat buku The Price of Football dan dosen senior di Universitas Liverpool itu, sistem bayar per tayang akan memicu fans menonton laga dengan ilegal (bajakan) dan streaming.
Baca Juga:
Lewat Surat Terbuka, Premier League Desak Pemerintah Inggris Izinkan Penonton ke Stadion
Arsenal Akan Pangkas Pengeluaran, Kode buat Mesut Ozil?
Bursa Transfer Domestik Inggris Masih Dibuka, 5 Pemain Berpeluang Hengkang
"Ini (sistem bayar per laga) akan mendorong orang menuju pembajakan. Ini bencana hubungan masyarakat. Ini mendiskriminasi klub yang cenderung tidak sering berada di Sky Sports atau BT," tutur Maguire kepada Radio BBC 5.
Lebih lanjut apa yang menjadi kekhawatiran Maguire adalah potensi pelanggaran protokol Covid-19 yang dilakukan fans karena sistem itu. Para fans berpotensi berkumpul bersama untuk menonton pertandingan guna menghemat pengeluaran.
"Keluarga dan teman akan berkumpul bersama, yang benar-benar bertentangan dengan apa yang ingin kami capai dengan mencegah orang masuk ke rumah orang lain (terkait protokol virus corona),” tambah Maguire.
"Jika mereka mendapatkan harga yang benar, itu mungkin baik-baik saja, tetapi tidak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi dengan uang itu."
"Apakah itu akan masuk ke pusat? Apakah itu digunakan untuk menyelamatkan klub liga yang lebih rendah? Atau akan disimpan oleh masing-masing klub yang memainkan pertandingan khusus ini? Sepertinya itu semua salah pikir," pungkas dia.
Arief Hadi
15.696
Berita Terkait
Hattrick Juara, SCTV Kampiun Mandiri Media Cup 2025
Gagal ke Piala Dunia 2026, Legenda Persib Sebut Timnas Indonesia Harus Juara Piala AFF
Ruben Amorim Akui Wawancara Sir Jim Ratcliffe Berdampak Positif untuk Manchester United
Persaingan Titel Premier League: Melihat 5 Laga ke Depan Arsenal, Manchester City, dan Liverpool
Davide Bartesaghi Masuk Radar Barcelona, AC Milan Siaga Satu
Terlalu Sombong dan Arogan, Alejandro Garnacho Harus Disadarkan Rekan Setimnya di Chelsea
Batalkan Niat Rekrut Julian Alvarez, Barcelona Fokus Kejar Dusan Vlahovic
Cari Striker Baru, AC Milan Jatuh Hati dengan Penyerang Mahal Tottenham Hotspur
Bertahan sejak 1992-1993, Rekor AC Milan Akhirnya Dipecahkan Bayern Munchen
Borneo FC dan Persija Pesaing Terkuat, Atep Bicara Kans Persib Hattrick Juara