Setelah FFP, UEFA Siap Perketat Aturan Capital Gain
BolaSkor.com - UEFA dikabarkan semakin giat menerapkan aturan yang menyentuh sisi finansial. Setelah Financial Fair Play, otoritas tertinggi di sepak bola Eropa itu akan memperketat aturan Capital Gain.
Dalam beberapa hari terakhir, berkembang banyak kabar seputar Financial Fair Play, terutama setelah hukuman yang diberikan pada Manchester City. The Citizens dilarang tampil pada kompetisi Eropa dan wajib membayar denda 30 juta euro.
Baca juga:
Pep Guardiola Berniat Bertahan Meski Man City Terlempar dari Premier League
Corriere dello Sport mengabarkan, kini UEFA siap menginvestigasi kenaikan modal yang meragukan, khususnya untuk penyalahgunaan apa yang disebut perdagangan pemain. Belum lagi, disebut-sebut ada permainan dalam pertukaran untuk tujuan perolehan modal imajiner atau pasukan para pemain yang dipinjamkan untuk tujuan menjaga mereka dalam keseimbangan.
Cara tersebut diambil para klub untuk mengakali peraturan Capital Gain. Peraturan tersebut adalah besaran uang yang harus didapatkan sebuah klub dalam satu musim.
Biasanya, klub akan mengakali peraturan tersebut dengan menjual pemain dengan harga tinggi. Masalahnya, UEFA mencium bau persekongkolan yang dilakukan para klub terlibat.
Sebagai contoh, klub membeli pemain dengan mahar 10 juta euro. Kemudian, mereka memberinya kontrak lima tahun, namun setelah dua tahun, ketika sang pemain memiliki nilai sisa 6 juta berkat amortisasi, mereka menukar pemain itu dengan pemain lain. Kedua pemain itu bernilai 10 juta euro.
Pada kasus tersebut, ada Capital Gain mencapai 4 juta euro. Dan ketika klub menjual pemain dari akademi, akan lebih jelas masalah yang terjadi.
Sebuah penyelidikan yang dilakukan FIGC pada musim 2016-2017 menyatakan, Capital Gain mewakili sekitar 22 persen pendapatan klub sepa bola Italia. Banyak kecurigaan yang muncul karena klub-klub Italia termasuk di anatra yang paling bergantung pada Capital Gain untuk memenuhi kebutuhan tim.
UEFA takut klub terlalu bergantung kepada Capital Gain untuk dapat bergerak maju. Dengan begitu, aspek-aspek olahraga akan memudar.
Johan Kristiandi
18.021
Berita Terkait
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
SEA Games 2025: Medali Emas dalam Jangkauan, Timnas Voli Putra Indonesia Melaju ke Final
SEA Games 2025: Dea Salsabila Putri Sumbang Medali Emas Pertama Modern Pentathlon
Newcastle United Tidak Sabar Tantang Manchester City di Semifinal Piala Liga Inggris