Sejumlah Faktor di Balik Kesulitan Romelu Lukaku di Chelsea

Romelu Lukaku membuat heboh - khususnya fans Chelsea - dengan wawancaranya belakangan ini.
Arief HadiArief Hadi - Minggu, 02 Januari 2022
Sejumlah Faktor di Balik Kesulitan Romelu Lukaku di Chelsea
Romelu Lukaku (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Penyerang Chelsea, Romelu Lukaku baru-baru ini membuat kehebohan dengan wawancaranya kepada Sky Sports. Tidak hanya membicarakan mantan klubnya, Inter Milan, Lukaku juga menyindir sistem bermain Thomas Tuchel di Chelsea.

“Secara fisik saya baik-baik saja, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Setelah dua tahun di Italia, di mana saya banyak bekerja di Inter dengan pelatih dan ahli gizi, saya baik-baik saja secara fisik," tutur Lukaku.

“Saya pikir pelatih telah memilih untuk bermain dengan sistem lain, saya hanya harus tidak menyerah dan terus bekerja dan menjadi profesional. Saya tidak senang dengan situasi ini, tetapi saya seorang profesional dan saya tidak akan menyerah."

Parahnya lagi, Lukaku bak menyesali keputusannya pergi dari Inter ke Chelsea dengan menuturkan harapannya dapat kembali memperkuat Il Nerazzurri di masa depan.

Baca Juga:

3 Alasan Inter Milan Tak Perlu Lagi Memungut Romelu Lukaku

Tuchel Tanggapi Keluhan Lukaku Terkait Taktik Chelsea

Curhatan Romelu Lukaku Bikin Thomas Tuchel Tak Senang

"Saya pikir semua yang terjadi musim panas lalu tidak seharusnya terjadi seperti ini... bagaimana saya meninggalkan Inter, cara saya meninggalkan klub, bagaimana saya berkomunikasi dengan fans Inter," imbuh Lukaku.

“Saya selalu mengatakan bahwa saya memiliki Inter di hati saya. Saya sangat berharap dari lubuk hati saya untuk kembali ke Inter bukan di akhir karir saya, tetapi ketika saya masih di level atas untuk menang lebih banyak bersama-sama.”

Penyebab Kesulitan Lukaku di Chelsea

Lukaku (28 tahun) pernah membela Chelsea (periode satu), Everton, West Bromwich Albion, hingga Manchester United di Inggris. Lantas, mengapa ia kesulitan saat ini dengan Chelsea?

Apollo Heyes dalam tulisannya di Football-Italia menganalisis alasan kesulitan Lukaku tampil bagus di Chelsea saat ini. Sejauh ini Lukaku baru mencetak lima gol dari 13 laga Premier League, bandingkan dengan 64 gol dan 16 assists yang ditorehkannya dari 95 laga bersama Inter di seluruh kompetisi dalam kurun waktu dua tahun - berbuah raihan Scudetto.

Perbandingan itu tidak relevan karena waktu Lukaku bermain di kedua klub. Tapi itu baru satu perbandingan. Ada juga hal yang menunjukkan Lukaku belum pada performa terbaiknya di Chelsea. Dia punya rata-rata expected gol dan assist (npxG+A) per 90 menit sebanyak 0,81, lalu musim ini menurun jadi 0,63.

Jumlah tendangan Lukaku menurun (2,78 per 90 menit musim lalu menjadi 2,39 musim ini), jumlah operan bolanya menurun (23,9 percobaan operan per 90 menit berbanding 19 musim ini), serta jumlah sentuhan dan penciptaan peluang yang menurun.

Hal lainnya adalah sistem taktik yang berbeda. Inter dengan Antonio Conte memainkan serangan balik yang mengalir pada taktik 3-5-2, Lukaku berduet dengan Lautaro Martinez. Lalu dengan Chelsea, Thomas Tuchel memainkan sistem dengan penguasaan bola pada takik 3-4-2-1 dan itu membuat Lukaku terisolasi di lini depan.

Ada juga faktor perbedaan kultur sepak bola di Inggris dan Italia: Inggris mengandalkan fisik dan itu membuat Lukaku kesulitan. Terlebih di Inter Lukaku punya banyak ruang di antara pertahanan dan gol, sedangkan rata-rata tim melawan Chelsea bermain bertahan.

Belum lagi dengan faktor lainnya seperti kebugaran fisik. Di Inter Lukaku jarang cedera tapi bersama Chelsea, Lukaku sudah melewatkan sembilan laga musim ini. Tak ayal sejumlah faktor itu membuat Lukaku kesulitan hingga muncul wawancara tersebut.

Breaking News Romelu lukaku Lukaku Chelsea Inter Inter Milan
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.042

Berita Terkait

Timnas
Syarat PSSI untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia Mengarah ke John Herdman
Bahkan, Media Honduras, Diario Diez, menuliskan bahwa John Herdman menolak jadi pelatih Honduras demi menukangi Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Syarat PSSI untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia Mengarah ke John Herdman
Lainnya
SEA Games 2025: Panahan dan Perahu Naga Sumbang Emas Ke-74 dan 75 Tim Indonesia
Medali emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 terus bertambah, di antaranya melalui cabor panahan dan perahu naga.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Panahan dan Perahu Naga Sumbang Emas Ke-74 dan 75 Tim Indonesia
Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Dengan tambahan 10 medali emas, Tim Indonesia memantapkan posisi kedua klasemen sementara dengan total 72 emas, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Lainnya
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Tim equestrian Indonesia berhasil meraih medali emas pertama pada ajang SEA Games 2025 dari nomor team show jumping.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Spanyol
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Meski unggul segalanya dari lawan, pelatih Real Madrid Xabi Alonso mewaspadai kejutan yang bisa datang.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Lainnya
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Tim Indonesia berhasil mendulang medali emas ke-72 di SEA Games 2025 yang dipersembahkan cabang olahraga berkuda, Rabu (17/12) sore WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Inggris
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Pelatih Chelsea Enzo Maresca tersenyum lebar dan menegaskan bahwa dirinya senang berada di klub.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Lainnya
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Atlet panahan Riau Ega Agata Salsabilla menambah koleksi medali emas Tim Indonesia pada SEA Games 2025 menjadi 70, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Sports
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Aksi luar biasa Rendi Setia Maulana dan Memo di SEA Games Thailand 2025. Meski sempat tertinggal dan cuaca tak bersahabat, pasangan dayung Indonesia sukses merebut emas nomor men’s double sculls.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Prancis
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Paris Saint-Germain dinyatakan harus membayar lebih dari 60 juta euro atau lebih dari Rp1 triliun kepada Kylian Mbappe.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Bagikan