Roberlo Carlos Ungkap Pelatih yang Nyaris Hancurkan Kariernya
BolaSkor.com - Roberto Carlos merupakan salah satu bek kiri terbaik dunia sepanjang masa. Di Real Madrid, pemain dengan tendangan keras tersebut sudah menjadi legenda. Akan tetapi kisah sukses Carlos bisa saja tidak terjadi.
Dilansir Marca, Roberto Carlos mengisahkan titik penting dalam kariernya. Titik di mana dia akhirnya berlabuh di Real Madrid dan menjadi legenda.
Pada 1995, Carlos tiba di Italia saat bergabung dengan Inter Milan. Saat itu bos Inter Massimo Moratti memutuskan merekrut Carlos bersama Paul Ince dan Javier Zanetti.
Baca juga:
Nasib 15 Pemain U-21 yang Sempat Diprediksi Bersinar sejak Tahun 2010
Pada beberapa laga awal, Roberto Carlos langsung kinclong. Dia menampilkan permainan yang penuh tenaga, kecepatan, dan teknik ala samba sebagai sayap kiri. Bahkan Roberto Carlos mampu menyumbangkan gol.
Akan tetapi, hasil yang diraih Inter tidak seusai harapan dan kemudian Roy Hodgson masuk sebagai pelatih.
"Roy Hodgson menghancurkan saya," kata Roberto Carlos.
"Dia memaksa saya bermain di tengah sebagai gelandang. Jika seperti itu, saya tidak akan mendapatkan peluang bermain bersama Brasil. Padahal saat itu jelang Copa America 1997."
Konflik antara Carlos dengan pelatih yang saat ini menukangi Crystal Palace itu tidak bisa dihindari.
"Memang tidaklah begitu buruk. Tetapi dia tidak tahu banyak soal sepak bola," lanjut Carlos.
"Buat Hodgson, Roberto Carlos adalah pemain yang kurang disiplin ketika main sebagai bek kiri dan lebih memilih Felice Centofanti di posisi itu."
Selanjutnya Hodgson memilih tidak menggunakan Centofani. Bukannya mengembalikan Carlos ke posisinya, Hodgson memutuskan memainkan Alessandro Pistone.
Sejak saat itu Carlos mulai berpikir untuk hengkang. "Saya berbicara dengan Moratti. Saya bilang ingin pergi."
Kemudian, datang tawaran dari Real Madrid yang saat itu ditangani Fabio Capello.
"Saya datang ke Madrid untuk Capello. Dia adalah sosok pelatih terpenting dalam hidup saya."
Bersama Madrid, Roberto Carlos bertahan selama 11 musim sejak 1996-97. Selama 11 tahun Carlos berjasa membantu Madrid meraih berbagai trofi, di antaranya empat kali LaLiga dan tiga Liga Champions.
Yusuf Abdillah
9.503
Berita Terkait
7 Wonderkids Terbaik dengan Rating 90 Plus di Football Manager 26
Manuver Real Madrid untuk Rekrut Dayot Upamecano Secara Gratis
3 Statistik yang Memperlihatkan Betapa Buruknya Antonio Conte di Sepak Bola Eropa
Jadi Pemain Termuda yang Tembus 50 Laga Liga Champions, Jude Bellingham Berpeluang Pecahkan Rekor Paul Scholes
Klasemen Terkini Liga Champions 2025/2026: Bayern Munchen, Arsenal, dan Inter Milan Masih Sempurna
Inter Milan Cuma Menang Tipis, Cristian Chivu Gagal Tularkan Mentalitas yang Tepat
Liga Champions: Kendati Menang, Inter Milan Sempat Remehkan Kairat
Sah Akuisisi San Siro, AC Milan dan Inter Siap Bangun Markas Baru
Hasil Liga Champions: Manchester City Hajar Dortmund, Inter Milan Menang Tipis, Chelsea dan Barcelona Tertahan
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Inter Milan vs Kairat Almaty, Live Sebentar Lagi