Profil Tim Liga 1 2022/2023: Persebaya Surabaya
BolaSkor.com - Sebelum kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, nasib Persebaya Surabaya pernah tersandera oleh PSSI. Masalah bermula ketika laga Persik vs Persebaya di babak play-off Indonesia Super League (ISL) 2010 silam. Persebaya cuma butuh seri untuk mengamankan tiket play-off agar lolos degradasi ke Divisi Utama.
Tapi menjelang laga penentuan, panitia mendadak membatalkan jadwal karena tak mendapat izin keramaian dari kepolisian. Sesuai regulasi Badan Liga Indonesia menyatakan bahwa kegagalan menggelar laga kandang berimplikasi pada sanksi terhadap tuan rumah. Persebaya mestinya dinyatakan menang WO dengan skor 3-0. Namun, PSSI tidak memberikan kemenangan otomatis kepada Persebaya. Induk sepakbola tanah air itu justru memberi kesempatan kepada Persik menggelar laga kandang.
Tetapi lagi-lagi panitia gagal menggelar pertandingan yang dipindahkan ke Yogyakarta. Sanksi tak langsung dijatuhkan. Laga berulangkali batal digelar, sehingga Persebaya "lelah" menghadapi jadwal yang tak jelas dari PSSI. Di saat yang sama Liga Indonesia terbelah menjadi dua: ISL dan Liga Primer Indonesia (LPI). Persebaya ikutan terbelah. Dualisme itu terus berlanjut sampai kurang lebih tujuh tahun. Persebaya pun menjadi "pesakitan".
Hingga akhirnya pada 8 Januari 2017, Persebaya kembali diakui statusnya sebagai anggota PSSI dan kembali dapat mengikuti kompetisi setelah dicoret dari keanggotaan sejak 2013. Status keanggotaan Bajol Ijo dipulihkan melalui kongres tahunan PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung. Persebaya pun berhak berkompetisi lagi melalui kompetisi tingkat kedua atau divisi utama (sekarang Liga 2, red) karena memperhatikan faktor sejarah klub.
Baca Juga:
Tahun 2017, Persebaya memulai pembentukan tim dengan mengandeng investor baru. Kala itu, Azrul Ananda masuk membawa gerbong Jawa Pos melalui PT Jawa Pos Sportainment (JPS) mengakuisisi saham PT Persebaya Indonesia sebesar 70 persen. Bersama Koperasi Surya Abadi Persebaya (KSAP) dengan saham 30 persen, JPS menjadi pemilik Persebaya.
Manajemen menunjuk Iwan Setiawan sebagai pelatih. Sempat tertatih-tatih di awal musim Liga 2, manajemen Persebaya akhirnya menunjuk Angel Alfredo Vera untuk melatih pada Mei 2017. Hasilnya, Persebaya lolos penyisihan sebagai juara Grup 5. Di babak 16 besar Persebaya lolos sebagai runner-up Grup C di bawah Kalteng Putra hingga menjuarai Grup Y di babak 8 besar.
Pada laga semifinal, Persebaya menang atas Martapura FC dengan skor 3-1 dan akhirnya kembali ke kasta tertinggi Indonesia. Di partai final, Bajul Ijo membuktikan yang terbaik di kasta kedua usai menundukkan PSMS dengan skor tipis 2-3.
Menyambut musim pertamanya di kasta tertinggi, Bonek sempat dikejutkan dengan kabar keluarnya Azrul dari Jawa Pos, salah satu perusahaan media kelas atas dari Jawa Timur yang selama ini menaungi PT. JPS. Kendati demikian, pengidola Yusuf Ekodono tersebut mengalihkan saham dari JPS dibawah holding perusahaan keluarganya.
Setelah permasalahan tersebut usai, Persebaya lantas mempersiapkan tim dengan target menembus posisi lima besar Liga 1. Target yang tinggi bagi tim promosi. Tim berjuluk Green Force itu finis di urutan kelima klasemen akhir dengan perolehan 50 angka dari 34 laga. Meski harus melalui jalan berliku untuk bisa mencapai target itu.
Pada kompetisi 2019 lalu, Persebaya sukses memanfaatkan kelengahan tim-tim lain yang kehabisan bensin jelang akhir musim. Persebaya melaju kencang dan berakhir manis, finis sebagai runner-up.
Di Liga 1 2021/2022, Persebaya sempat bersaing memperebutkan gelar juara dengan beberapa pemain andalan seperti Taisei Marukawa, Bruno Moreira, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, dan Marselino Ferdinan. Namun, Persebaya akirnya finis di posisi kelima dengan 63 poin, hasil 18 kemenangan, 9 imbang, dan 7 kekalahan.
Raihan ini sangat berkesan mengingat Persebaya merupakan tim termuda di Liga 1 2021/2022. Aji Santoso pun dinobatkan menjadi pelatih terbaik, dan Taisei Marukawa sebagai pemain terbaik.
Sayang, Persebaya kini harus kehilangan Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, dan Bruno Moreira. Meski masih mengandalkan pemain muda, Persebaya masih patut diwaspadai pada Liga 1 2022/2023
Tengku Sufiyanto
17.779
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City