Profil Tim Liga 1 2019: Borneo FC

Borneo FC layak menyandang status sebagai salah satu kuda hitam di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, yakni Liga 1.
Frengky AruanFrengky Aruan - Jumat, 03 Mei 2019
Profil Tim Liga 1 2019: Borneo FC
Borneo FC. (BolaSkor.com/Grafis)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.comBorneo FC layak menyandang status sebagai salah satu kuda hitam di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, yakni Liga 1. Sejak kali pertama muncul pada 2014, tim ini secara konsisten menunjukkan prestasi yang bagus. Musim ini Borneo FC kembali masuk dalam daftar tim yang layak diperhitungkan, apalagi mereka ditangani pelatih berkualitas, Mario Gomez.

Borneo FC lahir pada 7 Maret 2014. Pengusaha muda Nabil Husein Said Amin menjadi inisiator lahirnya tim berjuluk Pesut Etam ini. Sebelum menjadi presiden klub, Nabil menjabat sebagai koordinator Pusamania wilayah Malaysia. Pusamania adalah sebutan untuk pendukung klub asal Samarinda, yakni Persisam Putra Samarinda.

Borneo FC muncul dengan nama Pusamania Borneo FC (PBFC). Klub ini lahir setelah Persisam Putra Samarinda berpindah tangan dan hijrah ke Bali, serta berganti nama menjadi Bali United. Walaupun klub baru, PBFC bisa langsung berkompetisi di Divisi Utama (sekarang Liga 2). Sebab mereka mengakuisisi klub asal Madura, Perseba Super Bangkalan.

Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Persela Lamongan

Seperti halnya awal kemunculan klub asal Inggris, FC United of Manchester, PBFC lahir karena ketidakpuasan suporter terhadap klub yang mereka cintai, yakni Persisam Putra Samarinda yang nir prestasi dan diboyong ke Pulau Dewata. Nabil sebagai salah satu dedengkot suporter pun berinisiatif untuk membikin klub sendiri di bawah bendera PT Nahusam Pratama Indonesia.

PBFC langsung menggebrak di Divisi Utama 2014. Mereka menjadi juara setelah menaklukkan Pewrsiwa Wamena dengan skor 2-1 pada partai final. Tak sekadar promosi, mereka sekaligus naik kasta ke kompetisi strata tertinggi Liga Indonesia. Sayang, pada saat itu kompetisi di Indonesia vakum. Sepanjang 2015, mereka beserta klub-klub lain di Indonesia, hanya melakoni serangkaian turnamen.

Pesut Etam meraih gelar juara keduanya pada 2016. Mereka berhasil menjadi raja di Kalimantan Timur setelah menjuarai Piala Gubernur Kaltim 2016. Mereka menundukkan Madura United dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang dicetak oleh Ponaryo Astaman. Untuk menguatkan fondasi klub, mereka juga membikin sebuah akademi. Akademi ini menampung pemain mulai dari usia dini hingga U-21.

Kompetisi 2017 pun dimulai. Seiring dengan perubahan nama kompetisi dari Indonesia Super League (ISL) menjadi Liga 1, PBFC pun berubah nama. Manajemen klub memutuskan untuk menanggalkan nama Pusamania. Dengan demikian, klub yang bermarkas di Stadion Segiri ini berubah nama menjadi Borneo FC.

Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: PSIS Semarang

Walaupun gagal menjadi juara, Borneo FC mengakhiri Liga 1 2017 dengan bercokol di peringkat kedelapan. Dari total 34 pertandingan, tim asal Kota Samarinda itu mengemas 15 kemenangan, tujuh kali seri, dan 12 kali kalah. Prestasi Borneo FC mengungguli Arema FC, Sriwijaya FC, maupun Persib Bandung.

Memasuki musim 2018, Borneo FC menunjuk Dejan Antonic sebagai kepala pelatih. Kali ini mereka mengakhiri liga dengan posisi yang lebih baik. Ya, Borneo FC berhasil finish di poosisi ketujuh. Mereka mengungguli tim kuat seperti Bali United dan Persipura Jayapura. Memasuki usia kelima, Borneo FC berharap bisa mencapai peringkat yang lebih baik pada kompetisi Liga 1 2019 mendatang.

Hobi Gonta-ganti Pelatih

Pelatih anyar Borneo FC, Mario Gomez. (Borneofc.id)

Borneo FC dikenal sebagai tim yang sering gonta-ganti pelatih. Ketika pertama kali muncul pada 2014, tim ini ditukangi oleh Nus Yadera. Sosok Nus sudah malang-melintang di sepak bola nasional. Ia pernah menjadi nakhoda PS Mojokerto Putra hingga Deltras Sidoarjo. Kemudian, kendali kepelatihan berpindah ke Iwan Setiawan. Eks pelatih Persija Jakarta inilah yang membawa Borneo FC menjadi kampiun Divisi Utama dan promosi ke Liga 1.

Setelah promosi ke kasta tertinggi, mereka mencopot Iwan dan menggantinya dengan Arcan Iurie. Tak berlangsung lama, Iwan pun kembali ke singgasananya. Ia menukangi Borneo FC pada turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015. Setelah itu, Borneo FC juga pernah ditukangi Kas Hartadi, Tony Ho, dan Basri Badrussalam.

Pelatih asal Montenegro, Dragan Djukanovic masuk pada 2016. Tepatnya ketika kompetisi sedang vakum dan bergulir Indonesia Soccer Championship (ISC). Djukanovic pun dipecat pada kompetisi Liga 1 2017. Sempat menunjuk Ricky Nelson sebagai karteker, Borneo FC kembali mengusung Iwan Setiawan sebagai pelatih kepala.

Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Semen Padang

Akhir Maret 2018, Borneo FC resmi mengumumkan nama Dejan Antonic sebagai pelatih anyar. Dejan membawa Pesut Etam sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan selama 2018.

Prestasi mantan pelatih Persib Bandung ini terbilang bagus. Ia membawa Borneo FC finish pada peringkat ketujuh Liga 1 2018. Setelah kompetisi selesai, Dejan memutuskan berhenti dan menerima pinangan Madura United.

Sepeninggal Dejan, Borneo FC sempat menunjuk Fabio Lopez. Pelatih asal Italia itu datang dengan ekspektasi tinggi. Sebab ia pernah menukangi akademi AS Roma. Namun karier Lopez di Borneo FC hanya berusia empat bulan. Rentetan kegagalan selama pramusim membuatnya harus dipecat. Bahkan sebelum kompetisi dimulai.

Pelatih gaek dari Argentina, Roberto Mario Carlos Gomez ditunjuk sebagai pengganti Lopez. Nama Mario Gomez cukup disegani di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebab, ia pernah menjaabt sebagai asisten Hector Cuper semasa menukangi Valencia dan Inter Milan. Abah Gomez juga pernah menangani tim-tim besar di Asia seperti South China, Johor Darul Ta'zim, dan Persib Bandung.

Liga 1 2019 Profil Tim Liga 1 Liga 1 Borneo FC Breaking News
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Posts

15.464

Berita Terkait

Sports
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Jadwal lengkap Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand hari ini. Final voli putra kontra Thailand dan laga krusial futsal penentu medali emas. Cek jam tayangnya!
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Hasil akhir
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Napoli memastikan tiket ke final Piala Super Italia setelah menumbangkan AC Milan 2-0 di laga semifinal. Simak jalannya pertandingan, momen kunci, dan susunan pemain lengkapnya.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Lainnya
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Prime Kumite Championship 3 menghadirkan berbagai pertarungan seru yang akan berlangsung pada 1 Februari 2026 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Lainnya
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Timnas Futsal Putri meraih perak untuk pertama kalinya, sedangkan Timnas Futsal Putra menjaga asa meraih medali emas.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Italia
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Mauro Icardi diperkirakan akan meninggalkan Galatasaray pada jendela transfer Januari.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Tim Indonesia akhirnya menembus target 80 medali emas pada ajang SEA Games 2025 di Thailand.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Timnas
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Jordi Amat berharap siapa pun yang dipilih PSSI adalah pelatih terbaik untuk Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Italia
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
Kapten Napoli, Giovanni Di Lorenzo secara tegas mentargetkan lolos ke dan keluar sebagai juara.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
Lainnya
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Tim Indonesia akhirnya berhasil mencapai target 80 medali emas yang dicanangkan pada SEA Games 2025.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Lainnya
SEA Games 2025: Medali Emas dalam Jangkauan, Timnas Voli Putra Indonesia Melaju ke Final
Tim voli putra Indonesia memastikan lolos ke final SEA Games 2025 seusai menundukkan Vietnam.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Medali Emas dalam Jangkauan, Timnas Voli Putra Indonesia Melaju ke Final
Bagikan