Prestasi Tunggal Putra Indonesia di All England Mati Suri


BolaSkor.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono, mengkritik prestasi tunggal putra tanah air di All England yang masih mati suri. Terakhir kali wakil Indonesia menjuarai turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu terjadi pada 24 tahun silam.
Rudy menilai, tunggal putra Indonesia saat ini masih belum bisa dibebani target juara. Apalagi, penampilan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting masih belum konsisten di beberapa turnamen.
Padahal, tunggal putra Indoensia pernah sangat berjaya di All England. Rudy bahkan pernah menyabet delapan gelar juara dengan tujuh di antaranya direbut secara beruntun.
Baca Juga:
Hariyanto Arbi Jadi Pelecut Semangat Tunggal Putra Prancis
Sony Dwi Kuncoro Heran Lihat Permainan Ihsan Maulana Mustofa
"Saat ini kita memang tidak memiliki pemain yang istilahnya kelas dunia, yang bisa kita andalkan. Minimal jadi finalis lah di All England," ujar Rudy.
Terakhir kali tunggal putra Indonesia menjadi juara All England terjadi pada 1994 yang direbut Hariyanto Arbi. Setelah itu, prestasi Indonesia masih mati suri hingga kini.
"Dalam 24 tahun ini hampir tidak ada (tunggal putra kita) yang bersinar (di All England). Apalagi akhir-akhir ini, tunggal putra kita seperti tenggelam. Lebih-lebih lagi di All England dan kejuaraan yang bergengsi seperti Kejuaraan Dunia dan Olimpiade," tutur Rudy.*
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Cara Menonton dan Link Streaming Real Oviedo vs Barcelona, Live Sebentar Lagi

Ditentang Rio Ferdinand, Manchester United Akan Tetap Kejar Jarrad Branthwaite di Bursa Transfer Januari

Hasil Super League 2025/2026: Yakob Sayuri Bawa Malut United Menang di Kandang Bhayangkara Presisi Lampung FC

Aston Villa vs Bologna, Unai Emery Bersiap Hadapi Laga Sulit

Fermin Lopez Akui Sempat Digoda Chelsea

Diincar Real Madrid, William Saliba Setuju Perpanjang Kontrak dengan Arsenal

Eberechi Eze Cetak Gol Perdana di Arsenal, Mikel Arteta: Masih Butuh Waktu untuk Lebih Konsisten

Presiden LaLiga Klaim Lamine Yamal Gagal Raih Ballon d'Or karena Faktor Usia

Samai Legenda Real Madrid Alfredo Di Stefano, Franco Mastantuono Jadikan Jude Bellingham sebagai Panutan
