Prediksi dan Analisa Marseille vs Atletico: Jaminan Laga Seru di Final Liga Europa

Olympique Marseille vs Atletico Madrid bukan final ideal Liga Europa, tapi, jangan salah. Pertarungan keduanya dijamin akan berlangsung seru.
Arief HadiArief Hadi - Selasa, 15 Mei 2018
Prediksi dan Analisa Marseille vs Atletico: Jaminan Laga Seru di Final Liga Europa
Atletico Madrid vs Olympique Marseille di tahun 2008 (Getty Images)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Banyak yang berkata final Liga Europa musim ini, antara Olympique Marseille dan Atletico Madrid, bukan final yang ideal. Seperti halnya musim lalu antara Manchester United melawan Ajax Amsterdam, publik sudah menduga Man United keluar jadi pemenang dengan segala keunggulan yang mereka miliki - dan prediksi mereka tepat, Man United menang 2-0.

Pun demikian musim ini. Atletico diprediksi akan keluar sebagai pemenang dengan pengalaman besar di Eropa, termasuk raihan dua titel Liga Europa pada tahun 2010 dan 2012. Terlebih, mereka termasuk kategori level tim Liga Champions karena rutin bermain di sana. Musim ini, Atletico hanya menyelesaikan penyisihan grup Liga Champions di peringkat tiga, hingga mereka turun kasta ke Liga Europa.

Akan tetapi, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan menjadi sedikit keuntungan bagi Marseille. Pertama, Atletico tidak akan didampingi Diego Simeone karena hukuman larangan mendampingi timnya yang diberikan UEFA, terkait protes kerasnya kepada wasit di semifinal melawan Arsenal.

"Badan Banding UEFA bertemu pada 11 Mei mengikuti banding dari Atletico Madrid dan Diego Simeone terkait keputusan oleh Badan Kedisiplinan UEFA (CEDB) pada 4 Mei, yang menghukum Diego Simeone dengan suspensi empat laga. Banding dari Atletico Madrid dan Diego Simeone telah selesai dan keputusan UEFA CEDB tetap berjalan," tutur pernyataan resmi dari UEFA.

Hal itu mengartikan bahwa Simeone sudah dipastikan takkan mendampingi timnya di final, yang berlangsung di Parc Olympique Lyonnais, pada Kamis, 17 Mei 2018 pukul 01.45 dini hari WIB. Berbicara mengenai Parc Olympique Lyonnais, inilah salah satu faktor kedua yang menjadi keuntungan Marseille.

Kendati bermain di kandang tim rival di Prancis, intinya Marseille tetap bermain di negerinya sendiri. Jelas, mereka akan mendapatkan suntikkan motivasi dari "pemain ke-12". Terakhir, Marseille belum pernah meraih titel Liga Europa. Mereka hanya pernah meraih titel Liga Champions pada tahun 1993. Ambisi untuk memecahkan rekor akan jadi tambahan motivasi tim asuhan Rudi Garcia.

"Jika kami menang, saya akan mengecat rambut saya dengan warna biru. Saya bahkan belum lahir di tahun 1993 (kala Marseille juara Liga Champions). Ayah saya di sana dan sampai saat ini, dia masih memberitahu saya situasi saat itu. Akan jadi impian jika kami bisa mengulanginya. Kami tahu kami favorit di Marseille. Bagi saya, ini semua pertanyaan tentang harga diri, keluarga, dan keseluruhan kota," tutur gelandang Marseille, Maxime Lopez.

Kedua tim pernah bertemu di Liga Champions 2008. Imbang tanpa gol di Marseille, Atletico meraih kemenangan 2-1 di Vicente Calderon - markas lama Atletico yang kini bermarkas di Wanda Metropolitano. Simeone pun menegaskan kepada rekan setimnya, untuk tidak memikirkan hukuman larangannya dari UEFA. "Kepala tegak ke depan, saya tidak melihat atau mendengar apapun kecuali laga final," tegasnya.

Breaking News Liga Europa Olympique Marseille Atletico Madrid Diego simeone Antoine Griezmann Dimitri Payet Rudi Garcia
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.883

Berita Terkait

Italia
Fabrizio Romano Ungkap Peluang Mike Maignan Gabung Inter Milan
Fabrizio Romano akhirnya angkat suara soal isu Mike Maignan bakal gabung Inter Milan. Benarkah sang kiper sudah didekati Nerazzurri? Ini fakta sebenarnya yang bikin heboh!
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Fabrizio Romano Ungkap Peluang Mike Maignan Gabung Inter Milan
Bulu Tangkis
Cerita Pengalaman Raymond/Joaquin Kalahkan Sang Idola di Final Australia Open 2025
Raymond Indra/Nikolaus Joaquin menceritakan kisahnya saat menumbangkan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di final Australia Open 2025.
Tengku Sufiyanto - Kamis, 27 November 2025
Cerita Pengalaman Raymond/Joaquin Kalahkan Sang Idola di Final Australia Open 2025
Liga Indonesia
Bojan Hodak Murka, Bakal Coret Beberapa Pemain Persib Usai Kalah dari Lion City, Siapa Saja Dia?
Bojan Hodak kesal saat Persib Bandung harus kalah dari Lion City Sailors FC di Singapura.
Tengku Sufiyanto - Kamis, 27 November 2025
Bojan Hodak Murka, Bakal Coret Beberapa Pemain Persib Usai Kalah dari Lion City, Siapa Saja Dia?
Liga Champions
Mencadangkan Mohamed Salah Jadi Cara Arne Slot Bebas dari Ancaman Pemecatan
Dietmar Hamann beri saran mengejutkan untuk Arne Slot setelah Liverpool terpuruk. Mohamed Salah disebut jadi masalah utama. Benarkah?
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Mencadangkan Mohamed Salah Jadi Cara Arne Slot Bebas dari Ancaman Pemecatan
Liga Champions
Ingin Balas Dendam, Harry Kane Tunggu Arsenal di Babak Gugur
Harry Kane murka setelah Bayern Munchen tumbang dari Arsenal. Sang bomber menegaskan ingin bertemu kembali di babak gugur demi balas dendam besar!
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Ingin Balas Dendam, Harry Kane Tunggu Arsenal di Babak Gugur
Liga Champions
Virgil Van Dijk Rajin Bikin Lawan Liverpool Dapat Tendangan Penalti
Virgil van Dijk kembali bikin blunder fatal yang berujung penalti saat Liverpool dipermalukan PSV 1-4 di Anfield. Statistik Opta ungkap fakta mengejutkan: Van Dijk jadi pemain Premier League paling sering memberi penalti musim ini!
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Virgil Van Dijk Rajin Bikin Lawan Liverpool Dapat Tendangan Penalti
Timnas
Hadapi SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 Berangkat ke Thailand Jumat 28 November
Timnas Indonesia U-22 bersiap menghadapi SEA Games 2025. Skuad Garuda Muda dijadwalkan bertolak menuju Thailand pada Jumat (28/11) pagi.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Hadapi SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 Berangkat ke Thailand Jumat 28 November
Timnas
Sumardji Sempat Komunikasi dengan Timur Kapadze
Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, sempat menjalin komunikasi dengan Timur Kapadze. Namun, tidak ada pembicaraan soal tawaran melatih Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Sumardji Sempat Komunikasi dengan Timur Kapadze
Italia
Anomali Inter Milan, Loyo di Laga Besar
Inter Milan kalah 1-2 melawan Atletico Madrid di Liga Champions dan kian membuktikan kesulitan kontra tim besar.
Arief Hadi - Kamis, 27 November 2025
Anomali Inter Milan, Loyo di Laga Besar
Timnas
Menpora Beri Target Perak, PSSI Justru Ingin Timnas Indonesia U-22 Pertahankan Emas di SEA Games 2025
PSSI dan Menpora beda target di SEA Games 2025. PSSI ingin Timnas Indonesia U-22 mempertahankan medali emas.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Menpora Beri Target Perak, PSSI Justru Ingin Timnas Indonesia U-22 Pertahankan Emas di SEA Games 2025
Bagikan