Pemain Kunci:

Dimitri Payet (Gelandang Serang Olympique Marseille)

Perselisihannya dengan West Ham United tidak menghilangkan kualitasnya bermain. Bersama mantan pelatihnya di Lille, Rudi Garcia, Payet menemukan performa terbaiknya kembali di periode kedua membela Marseille. Ia pernah membela Marseille pada medio 2013-2015.

Payet, 31 tahun, telah tampil 46 kali di seluruh kompetisi dengan torehan 10 gol dan 24 assists. Di Europa League, ia menyumbangkan tiga gol dan tujuh assists. Dengan kemampuannya mendistribusikan bola, eksekusi bola mati, hingga insting mencetak gol, Payet merupakan ruh permainan Marseille yang harus diwaspadai lini belakang Atletico.

"Laga nanti bukan laga biasa: final. Kami underdog, tapi kami akan memberikan segalanya. Sama seperti Euro 2016 ketika kami berstatus tuan rumah. Kami bisa merasakan passion dari masyarakat Prancis. Begitulah adanya. Saya pikir ini yang terbaik dan benar-benar bisa menguntungkan kami," tutur Payet.

Antoine Griezmann (Striker Atletico Madrid)

Final Liga Europa bisa jadi laga terakhir Griezmann bersama Atletico di Eropa. Empat tahun berkembang dengan Atletico, Griezmann terus diburu oleh Barcelona. Semua masih bisa terjadi karena saat ini transfernya masih sebatas rumor. Hanya Griezmann yang tahu keputusan terbaik untuk masa depannya.

Satu hal pasti adalah: Griezmann akan memberikan segenap kemampuan untuk Atletico. Striker berusia 27 tahun masih penyerang terbaik andalan Simeone, yang sudah mencetak 27 gol dan memberi 15 assists dari 47 laga di seluruh kompetisi. Empat assists dan gol di antaranya tercipta di Liga Europa.

Pergerakan Griezmann semakin eksplosif karena keberadaan Diego Costa di lini depan. Costa bisa menarik perhatian lini belakang lawan dengan kekuatan fisik dan keberaniannya merebutkan bola dengan lawan. Keduanya bisa jadi ancaman lini belakang Marseille.

Lanjut Baca lagi