Potensi Berlanjutnya Format Satu Laga Fase Gugur Liga Champions di Masa Depan
BolaSkor.com - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin membuka peluang format atau aturan satu laga di fase gugur Liga Champions berlanjut di masa depan. Menurutnya aturan satu laga di fase gugur itu membuat pertandingan berlangsung seru.
Akibat pandemi virus corona yang sempat menunda pertandingan-pertandingan di Eropa termasuk kompetisi Eropa, UEFA mengubah aturan di fase gugur Liga Champions yang dimainkan di tempat netral dan berlangsung satu laga, bukan sistem kandang-tandang seperti biasanya.
Hal tersebut membuat laga berjalan seru. Pasalnya seluruh tim bermain habis-habisan dengan format satu laga dan tidak memikirkan adanya gol kandang atau tandang, plus kesempatan membalas di leg dua jika kalah di leg pertama.
Alhasil wacana untuk tetap menggunakan format tersebut pun mulai dibicarakan UEFA untuk masa depan. Ceferin mendukungnya, namun tidak bisa menentukan dengan pasti apakah aturan itu berlangsung selamanya di masa depan.
Baca Juga:
7 Fakta Menarik di Balik Kesuksesan Bayern Munchen Juarai Liga Champions 2019-2020
PSG 0-1 Bayern Munchen: Die Roten Juara Liga Champions dengan Rekor 100 Persen
Rincian Hadiah Uang yang Diraih Bayern Munchen dan PSG jika Juara Liga Champions
"Kami terpaksa melakukannya tetapi pada akhirnya kami melihat bahwa kami menemukan sesuatu yang baru. Jadi kami pasti akan memikirkannya di masa depan," tutur Ceferin kepada Reuters.
"(Tidak) banyak taktik. Jika itu adalah satu pertandingan, jika satu tim mencetak gol maka yang lain harus mencetak gol secepat mungkin. Jika bersistem dua leg maka masih ada waktu untuk memenangkan pertandingan berikutnya."
"Saya harus mengatakan bahwa sistem satu pertandingan ini tampaknya lebih menarik bagi saya daripada sistem lain dengan pertandingan dua leg, tapi sekali lagi masih terlalu dini untuk mengatakan sesuatu tentang itu, mari kita lihat nanti."
"Karena Liga Champions sebelumnya sudah menarik - sekarang (juga) menarik, ini adalah pengalaman yang cukup menyenangkan jika Anda harus berpikir untuk mengubah sesuatu yang bekerja dengan baik.
"Jadi, bukan tekanan bahwa sesuatu tidak berhasil dan kami harus mengubahnya, kami tidak perlu mengubah apapun, tetapi kami memiliki beberapa ide baru sekarang."
Ceferin juga mengingatkan dengan format tersebut maka tim-tim partisipan bisa kehilangan sejumlah uang dari hak siar televisi karena kurangnya kuantitas pertandingan.
"Pertandingan yang lebih menarik pasti tapi tentu saja kami juga harus memikirkan fakta bahwa kami memiliki lebih sedikit pertandingan dan penyiar (dapat) mengatakan 'Anda tidak memiliki banyak pertandingan seperti sebelumnya, ini berbeda' jadi kami harus berdiskusi ketika situasi gila (pandemi) ini berakhir," urai Ceferin.
Arief Hadi
15.930
Berita Terkait
Persaingan Klasemen Papan Atas buat Laga Persib vs Borneo FC Tensi Panas
Declan Rice dan Cristhian Mosquera Tambah Daftar Cedera Arsenal, Mikel Arteta Kritik Jadwal Pertandingan
Indonesia Sports Summit Gandeng Kitabisa untuk Bantu Korban Bencana Sumatra
Deretan Fakta Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Duel Lazio vs AC Milan di Babak 16 Besar Coppa Italia
Superkomputer Prediksi Pemenang Piala Dunia 2026, Juaranya Bukan Timnas Argentina
Prediksi Susunan Pemain Lazio vs AC Milan: Kedua Tim Tidak Berani Ambil Risiko
Arne Slot Klaim Liverpool Tidak Lagi Menakutkan
7 Fakta dan Statistik Manchester United vs West Ham: Bukan Desember Ceria untuk Setan Merah
Mikel Arteta Ungkap Kunci Sukses Arsenal Kokoh di Puncak
Jadwal Siaran Langsung Coppa Italia Lazio vs AC Milan Tayang di ANTV, Jumat 5 Desember 2025