Perjalanan Brendan Rodgers, dari Operator Forklift Jadi Pemenang Titel Piala FA

Brendan Rodgers sudah tak dapat dipandang sebelah mata lagi.
Arief HadiArief Hadi - Minggu, 16 Mei 2021
Perjalanan Brendan Rodgers, dari Operator Forklift Jadi Pemenang Titel Piala FA
Brendan Rodgers (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Cerita cinderella yang diukir oleh Leicester City tak terhenti setelah memenangi titel Premier League pada 2016. Pada 2021 kisah itu berlanjut di episode kedua pada ajang Piala FA 2020-2021.

Leicester, yang tak pernah memenangi Piala FA, melawan Chelsea yang diunggulkan dan telah memenanginya delapan kali di Wembley, Sabtu (15/05) malam WIB. Pertandingan berjalan sengit.

Tidak mudah meruntuhkan pertahanan Chelsea yang sedang bagus-bagusnya bersama Thomas Tuchel. Akan tapi permainan sabar Leicester yang di laga itu bermain dari taktik tiga bek menjadi dua bek terus diterapkan Jamie Vardy dkk.

Gol yang dinanti pun tercipta di menit 63. Usai bola direbut dari penguasaan Chelsea bola menuju kaki Youri Tielemans. Gelandang asal Belgia menggiring bola dan melepaskan tendangan kencang yang tak dapat dihentikan Kepa Arrizabalaga.

Baca Juga:

Menilik Sengitnya Perburuan Zona Liga Champions di Premier League

Leicester City Juara Piala FA, Terima Kasih VAR

5 Pemain Era Brendan Rodgers yang Masih Tersisa di Liverpool

Selebrasi gol Leicester City

Itu jadi satu-satunya gol dari Leicester dan memenangi pertandingan, Tielemans memberikan titel Piala FA ke Leicester untuk kali pertama dalam sejarah klub. Pemilik klub, fans, dan pemain merayakan bersama raihan titel itu.

"Saya turut senang untuk pemilik klub. Kita berbicara tentang pemilik di klub sepak bola akhir-akhir ini," ucap pandit sepak bola, Alan Shearer.

"Inilah cara menjalankan klub sepak bola dan berperan aktif dalam mewujudkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para penggemar. Mereka benar-benar telah melakukannya."

Aiyawatt Srivaddhanaprabha meneruskan titah mendiang sang ayah, Vichai Srivaddhanaprabha dalam mengelola Leicester yang sudah dimilikinya dari 2010. Dia menjaga hubungan baik dengan fans serta pemain termasuk merekrut manajer top, Brendan Rodgers pada 2019.

Perjalanan Brendan Rodgers

Pada 2019 Leicester merekrut Rodgers setelah sebelumnya membesut Watford, Reading, Swansea City, Liverpool, dan Celtic. Rodgers sukses memenangi trofi domestik di Celtic dan memenangi play-off Premier League dengan Swansea.

Dengan Liverpool Rodgers nyaris mengakhiri puasa titel Premier League dan pada akhirnya tak memenangi trofi di sana. Perjalanan Rodgers sebagai manajer dilalui dengan momen naik turun, tetapi ia tak memulai kariernya itu dengan mudah.

Pada usia 20 tahun Rodgers dipaksa pensiun karena cedera lutut saat masih membela Reading (posisinya dulu bek). Selepas pensiun Rodgers menghabiskan waktu empat tahun untuk mendapatkan lisensi kepelatihan dan bekerja di Waitrose.

Pekerjaan sebagai operator forklift terpaksa dilakukan Rodgers di Waitrose untuk mendapatkan uang - yang tidak besar - dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Rodgers mengutarakan itu sebelum laga melawan Chelsea di Piala FA.

Brendan Rodgers di Reading

"Bisa memimpin Leicester bermain untuk pertama kalinya dalam 50 tahun yang aneh akan menjadi hak istimewa yang nyata bagi saya. Saya sangat bersemangat," tutur Rodgers di Mirror.

"Ketika saya berhenti bermain, saya bekerja dalam kemitraan John Lewis di Bracknell, yang merupakan bagian dari Waitrose. Saya tidak akan pernah melupakan pengalaman itu."

"Saya bekerja shift untuk mendapatkan uang yang tidak banyak untuk memberi makan keluarga muda dan kemudian langsung melatih dan bepergian di malam hari untuk mencoba dan belajar dan menjadi pelatih terbaik yang saya bisa."

"Untuk kemudian berakhir di Wembley sebagai pelatih itu luar biasa. Saya dulu bekerja di Bracknell melakukan shift pagi dari jam 6 pagi, lalu saya akan pergi keluar dan melakukan pembinaan dan melakukan lencana kepelatihan saya di antaranya."

“Saya berada di sana selama empat tahun dan itu adalah tahap yang sangat penting dalam hidup saya. Saya tidak akan menjadi pesepak bola lagi dan saya perlu bekerja untuk mencari nafkah."

"Tapi gairah saya selalu sepak bola. Saat itu tidak ada jalan untuk menjadi pekerja penuh waktu pada saat itu. Jadi saya bekerja di sana sambil mengerjakan lencana saya dan mendapatkan kualifikasi. Kemudian ketika ada kesempatan, saya bisa pindah secara penuh waktu di Reading."

Gaya Kepelatihan

Pemain Leicester mengangkat Brendan Rodgers

Titel Piala FA menjadi buah dari kerja keras pelatih berusia 48 tahun. Itu menjadikannya sebagai salah satu pelatih top di Eropa namun tak mendapatkan banyak sorotan (underrated).

Maklum saja selain bersama Celtic Rodgers belum pernah mempersembahkan trofi di klub besar. Kendati demikian kinerjanya sebagai pelatih tak lagi dapat dipandang sebelah mata.

Dengan Celtic (2016-2019) karier Rodgers relatif mudah karena Liga Skotlandia jika tak dikuasai oleh Celtic maka itu Rangers. Meski begitu Rodgers menorehkan catatan tak pernah kalah dalam semusim saat melatih Celtic.

Rodgers memang dipandang publik sebagai pelatih cerdas dengan kemampuan memainkan sepak bola ofensif dan menghibur, berbasis dengan penguasaan bola. Kala bertahan timnya memainkan pressing kepada lawan.

Metode itu diterapkannya di Swansea, Liverpool, dan Celtic hingga Leicester. Bedanya saat ini Rodgers lebih fleksibel dengan taktik yang diterapkannya. Ada kalanya timnya bermain defensif dan mengandalkan serangan balik.

Itu diperlihatkannya di Piala FA melawan Chelsea. Leicester kalah penguasaan bola 36 persen tapi melepaskan enam percobaan tendangan satu tepat sasaran (dan berbuah gol). Leicester meladeni Chelsea dengan pressing dan serangan balik.

Titel Piala FA tidak seprestisius Liga Champions atau Premier League, namun itu berarti banyak untuk Leicester, khususnya bagi Rodgers yang dapat menjadi awalan bagus untuknya.

Breaking News Brendan Rodgers Leicester City Sosok Piala FA
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.042

Berita Terkait

Futsal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Pertandingan Futsal Putra SEA Games 2025: Indonesia vs Thailand
Timnas Futsal Indonesia wajib menang melawan Thailand demi emas SEA Games 2025. Simak jadwal siaran langsung dan link streaming resminya.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Pertandingan Futsal Putra SEA Games 2025: Indonesia vs Thailand
Sports
SEA Games 2025: Ketum PODSI Basuki Hadimuljono Apresiasi Militansi Tim Dayung Indonesia
Ketum PODSI Basuki Hadimuljono mengapresiasi militansi tim dayung Indonesia yang panen medali di SEA Games 2025 dan melampaui target emas.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
SEA Games 2025: Ketum PODSI Basuki Hadimuljono Apresiasi Militansi Tim Dayung Indonesia
Timnas
Seperti Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Libatkan Asisten Lokal
Pelatih baru Timnas Indonesia harus mencontoh Shin Tae-yong yang mau melibatkan beberapa pelatih lokal untuk membantunya tim tim kepelatihan.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Seperti Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Libatkan Asisten Lokal
Sports
SEA Games 2025: Triathlon, Perahu Naga, dan Tenis Tambah Perolehan Medali Emas
Indonesia kembali menambah emas SEA Games 2025. Medali datang dari triathlon, perahu naga, dan tenis. Total emas Merah Putih terus bertambah.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
SEA Games 2025: Triathlon, Perahu Naga, dan Tenis Tambah Perolehan Medali Emas
Liga Indonesia
Fokus ke Laga Terdekat, Pelatih Persija Belum Pikirkan Persib Bandung
Persija akan bertemu Persib pada 11 Januari 2026. Namun, sebelum itu Macan Kemayoran terlebih dulu menghadapi Semen Padang, Bhayangkara FC dan Persijap Jepara.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Fokus ke Laga Terdekat, Pelatih Persija Belum Pikirkan Persib Bandung
Sports
Pesilat Zaki Zikrillah Sibuk Cari Kerja Usai Rebut Emas SEA Games 2025 dan Dapat Bonus Rp1 Miliar
Pesilat Indonesia Zaki Zikrillah raih emas SEA Games 2025 dan bonus Rp1 miliar, tapi memilih cari kerja demi masa depan yang lebih pasti.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Pesilat Zaki Zikrillah Sibuk Cari Kerja Usai Rebut Emas SEA Games 2025 dan Dapat Bonus Rp1 Miliar
Sports
Rasa Haru di Balik Medali Emas Rizki Juniansyah di SEA Games 2025
Rizki Juniansyah kembali mengharumkan Indonesia dengan emas SEA Games 2025 sekaligus memecahkan rekor dunia. Dedikasi haru untuk sang ayah.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Rasa Haru di Balik Medali Emas Rizki Juniansyah di SEA Games 2025
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Jam Tayang Semifinal Piala Super Italia Antara Bologna vs Inter Milan Live di ANTV
Jadwal siaran langsung dan link streaming Bologna vs Inter Milan di semifinal Piala Super Italia 2025/2026. Tayang dini hari WIB di ANTV dan Vidio. Jangan lewatkan!
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Jam Tayang Semifinal Piala Super Italia Antara Bologna vs Inter Milan Live di ANTV
Prediksi
Prediksi dan Statistik Bologna vs Inter Milan: Mencari Penantang Napoli di Final
Inter Milan menghadapi Bologna di semifinal Piala Super Italia. Statistik, head to head, prediksi susunan pemain, dan skor akhir laga penentu menuju final.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Prediksi dan Statistik Bologna vs Inter Milan: Mencari Penantang Napoli di Final
Sports
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Jadwal lengkap Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand hari ini. Final voli putra kontra Thailand dan laga krusial futsal penentu medali emas. Cek jam tayangnya!
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Bagikan