Penyebaran Sepak Bola di Vatikan: Tetap Merajalela meskipun Bukan Dogma

Perkembangan sepak bola di Vatikan hingga akhirnya memiliki tim nasional putra dan putri plus semakin maju di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus.
Johan KristiandiJohan Kristiandi - Rabu, 04 September 2024
Penyebaran Sepak Bola di Vatikan: Tetap Merajalela meskipun Bukan Dogma
Perkembangan pesat sepak bola di Vatikan (Foto: FIFA)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Vatikan dikenal sebagai negara terkecil di dunia yang dipimpin Paus Fransiskus. Kendati demikian, bukan berarti sepak bola tidak menyebar pada sendi-sendi kehidupan di Vatikan.

Ketika diminta menjelaskan Vatikan, ada beberapa hal yang terlintas. Negara terkecil di dunia, negara di dalam Italia, Paus Fransiskus, hingga pusat umat Katolik dari penjuru dunia.

Menariknya, Vatikan tidak hanya sebatas buah pikir di atas. Kendati luasnya hanya 44 hektar, tetapi Vatikan tetap memiliki beberapa klub sepak bola dan tim nasional.

Dengan populasi yang kurang dari 900 jiwa, Vatikan juga ingin eksis di dunia sepak bola dunia. Walhasil, tim nasional Vatikan resmi terbentuk pada 1972.

Baca Juga:

Paus Fransiskus, Suporter San Lorenzo yang Menolak Melabeli Lionel Messi sebagai Tuhan

Paus Fransiskus: Sebut Lionel Messi Tuhan Adalah Penistaan Agama

Pesan Paus Franciskus Untuk Piala Dunia 2014

Menurut laman resmi FIFA, Vatikan merupakan satu di antara negara berdaulat yang tidak menjadi anggota. Vatikan lebih memilih berada di luar FIFA untuk menghindari kegaduhan.

Meski demikian, sepak bola tetap berkembang pesat di Vatikan. Apalagi, Paus Fransiskus diketahui merupakan penggemar sepak bola dan suporter klub asal Argentina, San Lorenzo de Almagro. Pria kelahiran Flores, Buenos Aires, Argentina, itu sudah mendukung San Lorenzo sejak kecil dan memiliki kartu anggota suporter.

Sejatinya, Vatikan sudah mengenal sepak bola sejak abad ke-16. Pada 7 Januari 1521, dan disaksikan oleh Paus Leo X, negara-negara Kepausan menggelar pertandingan sepak bola Firenze. Itu adalah permainan yang dimainkan di Italia dan menjadi cikal bakal sepak bola dan rugbi modern.

Kemudian, sepak bola modern menyentuh Vatikan tidak lama setelah perang dunia II. Perkembangan sepak bola di Vatikan pun semakin pesat sejak saat itu.

Sejumlah orang bermain sepak bola di sudut-sudut Vatikan. Sepak bola jadi cara melepas kepenatan. Tidak ada batas jabatan, melainkan untuk mempererat tali persahabatan.

Perkembangan sepak bola di Vatikan (Foto: FIFA)

Vatikan pun menggelar kompetisi yang diikuti empat tim pada 1947. Tim yang ambil bagian didominasi karyawan Takhta Suci. Sayangnya, kejuaraan harus dihentikan karena terjadi gesekan.

Meski demikian, penyebaran sepak bola di Vatikan tidak lantas mati. Justru terus berlipat ganda dan tidak berhenti. Apalagi, staf Museum Vatikan membentuk klub semi-profesional pertama pada pertengahan 1960-an.

Vatikan kemudian menghelat kompetisi liga perdana pada 1972. Ketika itu, tujuh tim ambil bagian. Kini, kompetisi liga sudah jadi rutinitas.

Menurut laporan FIFA pada 2020, peserta kompetisi liga di Vatikan bertambah menjadi delapan tim. Selain gelar liga, Vatikan juga punya kompetisi lainnya, yakni Piala Vatikan dan Piala Super Vatikan (pertama kali diluncurkan pada 2007).

Delapan tim yang berpartisipasi pada kompetisi liga Vatikan adalah Musei Vaticani, FC Guardia, DirTel Team, Pont. Univ. Lateranense, Archivio Segreto, Dirseco, Fortitudo 2007, dan Rappresentativa OPBG (Ospedale Pediatrico Bambin Gesù).

Dengan luas wilayah yang tidak lebih besar dari kawasan Jakarta International Stadium (66,6 hektar), tentu sulit mencari lapangan untuk menggulirkan si kulit bundar. Walhasil, semua pertandingan di gelar di luar garis wilayah Vatikan. Meskipun, jaraknya masih berdekatan.

Pertandingan biasanya dimainkan di stadion Campo Pio XI yang berkapasitas 500 penonton, dekat Campo Cardinale Francis Joseph Spellman. Selain bisa digunakan untuk bermain sepak bola, tempat tersebut juga menawarkan pemandangan kubah Santo Petrus yang estetik dan menyegarkan mata.

Selain tiga kompetisi di atas, masih ada satu kejuaraan lain, yakni Piala Klerus. Kompetisi itu adalah Piala Dunia Mini untuk para pendeta dan seminaris.

Mulai bergulir pada 2007, Piala Klerus diperebutkan 16 tim dari seminari dan perguruan tinggi gerejawi Roma. Tim-tim tersebut dibentuk oleh pemain dari seluruh dunia.

Lebih dari 70 negara diwakili oleh 330 seminaris di Piala Klerus ke-14, yang seharusnya dimulai pada tanggal 8 Maret 2020. Namun, seperti kebanyakan ajang olahraga lainnya di seluruh dunia ketika itu, kompetisi tersebut ditunda akibat pandemi COVID-19.

Sebelum pandemi menyerang, para seminaris Afrika dari Collegio Urbano menjadi jawara Piala Klerus. Itu adalah trofi keempat untuk tim berjuluk Singa Afrika tersebut.

Perkembangan pesat sepak bola di Vatikan (Foto: FIFA)

Demi memberikan payung organisasi, Vatikan membentuk federasi sepak bola yang diberi nama Associazione Sportiva Dilettantistica Vaticano atau ASD Vaticano pada 1972.

Dr. Sergio Valci yang merupakan seorang karyawan di Vatikan menjadi otak di balik kemunculan ASD Vaticano. Dr. Sergio Valci pun menjabat sebagai presiden ASD Vaticano hingga mangkat pada 2012.

ASD Vaticano kemudian melahiran tim nasional putra yang melakoni pertandingan debut "resmi" pada 1994. Ketika itu, timnas Vatikan bermain imbang melawan San Marino B. Sejak saat itu, timnas Vatikan bersua sejumlah timnas lainnya, klub, organisasi, atau badan amal.

Tim nasional Vatikan (Foto: FIFA)

Satu di antara pertandingan yang menarik adalah duel versus Monaco—yang merupakan lawan paling sering dihadapi—pada 2014. Pertandingan itu sempat ditunda karena jalanan macet akibat khotbah Paus Fransiskus. Apalagi, Paus Fransiskus memang diundang untuk menyaksikan laga itu secara langsung.

Pertandingan yang mencuri perhatian lainnya adalah ketika pelatih legendaris Italia, Giovanni Trapattoni, memimpin timnas Vatikan dalam laga amal melawan tim sepak bola polisi Italia pada 2010.

Berbagai orang dengan latar belakang berbeda pun pernah memperkuat timnas Vatikan. Biasanya, timnas Vatikan dihuni karyawan, Garda Swiss, pekerja kantor pos, atau sejumlah pesepak bola amatir. Dua di antaranya adalah Alessandro Quarta dan Bruno Mariotti yang pernah mencicipi kompetisi amatir di Italia.

Paus Fransiskus (Foto: Business Insider)

Sebagaimana yang sudah diungkapkan di atas, andil Paus Fransiskus dalam penyebaran sepak bola di Vatikan juga cukup sentral. Pria 87 tahun itu mendukung lahirnya tim nasional putri Vatikan pada 2018. Menariknya, tim nasional putra dan putri ditukangi pelatih yang sama, yakni Gianfranco Guadagnoli.

Lebih dari separuh pemain timnas putri berasal dari staf yang bekerja di Vatikan. Selain itu, ada beberapa istri dan anak perempuan dari karyawan Vatikan.

"Paus Fransiskus memberikan dorongan besar kepada para wanita di Vatikan. Oleh karena itu, inisiatif ini merupakan perpanjangan dari hal tersebut," ungkap Danilo Zennaro, perwakilan dari Sport in Vaticano, sebuah asosiasi yang menyelenggarakan kegiatan sepak bola Vatikan, kepada Guardian.

"Kami sudah memiliki tim pria selama puluhan tahun. Jadi, sudah seharusnya kami menawarkan peluang bagi para wanita yang bekerja di Vatikan untuk berlatih olahraga ini."

Sebagian besar personel timnas putri Vatikan bermain di level amatir. Meskipun, tiga orang pernah bermain sepak bola di kancah papan atas pada masa lalu, termasuk sang striker sekaligus kapten, Eugene Tcheugoue.

Timnas putri Vatican (Foto: Sport in Vaticano)

Jadi, tidak heran jika perkembangan sepak bola di Vatikan melesat pesat di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus. Mantan presiden FIFA, Sepp Blatter, pernah bersaksi jika Paus Fransiskus tidak menentang sepak bola.

"Paus Fransiskus mengatakan kepada saya jika sepak bola itu baik karena menyatukan semua orang," papar Blatter menurut laporan Catholic Times setelah Argentina kalah dari Jerman pada final Piala Dunia 2014.

Ajaran Katolik juga tercermin di timnas Vatikan. Meskipun belum merasakan kemenangan pada pertandingan resmi, tetapi itu bukan problem.

"Modal sepak bola kami adalah lebih baik kalah terhormat daripada menang, tetapi curang," ujar monsinyur, Luis Ladaria Ferrer, pada 2014.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Selain itu, timnas Vatikan juga menolak bergabung dengan CONIFA yang merupakan federasi di luar FIFA. Sebab, mereka tidak ingin terlibat masalah dengan anggota yang berasal dari wilayah bersengketa melawan negara berdaulat.

Bahkan, ajaran Katolik juga diterapkan ketika memilih sponsor untuk tim nasional. ASD Vaticano enggan bersepakat dengan perusahaan judi yang bersedia mengucurkan dana dalam jumlah besar.

ASD Vaticano tidak menjadikan sepak bola sebagai ajang cawe-cawe untuk kepentingan pribadi. Apalagi jika sudah melenceng dari tujuan awal dan norma yang dianut.

Akhirnya, pada 2019 timnas Vatikan lebih memilih Poderi di San Pietro, sebuah kilang anggur di Milan, menjadi sponsor pertama.

Sebagai epilog, sepak bola jelas bukan bagian dari dogma yang secara resmi disebarkan Paus Fransiskus di Vatikan. Meski demikian, sepak bola tetap bisa digunakan untuk mencerminkan cinta kasih Tuhan.

Timnas Vatikan Breaking News Paus fransiskus
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Experienced Journalist with a work history in the online media industry of more than 7 years.
Posts

17.584

Berita Terkait

Lainnya
Resmi Dikukuhkan dan Dilepas untuk Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025, Tim Indonesia Siap Bertarung
Acara pengukuhan dan pelepasan dilangsungkan di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (17/10) sore WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Resmi Dikukuhkan dan Dilepas untuk Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025, Tim Indonesia Siap Bertarung
Lainnya
Erick Thohir Persilakan Atlet Berangkat Mandiri ke SEA Games 2025: Tapi Belum Tentu Dapat Bonus
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Erick Thohir, terbuka untuk para atlet yang ingin berangkat secara mandiri ke SEA Games Thailand 2025.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Erick Thohir Persilakan Atlet Berangkat Mandiri ke SEA Games 2025: Tapi Belum Tentu Dapat Bonus
Timnas
Dua Kali Kalah di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disalip Malaysia
Malaysia naik ke peringkat 118, sedangkan Indonesia turun ke posisi 122.
Rizqi Ariandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Dua Kali Kalah di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disalip Malaysia
Jadwal
Link Streaming PSBS Biak vs Persib Bandung Jumat 17 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Maung Bandung bertandang melawan PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (17/10) pukul 19.00 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Link Streaming PSBS Biak vs Persib Bandung Jumat 17 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Liga Indonesia
Perkuat Sinergi dengan Jurnalis, I League Kembali Dukung Media Cup 2025
Media Cup 2025 digelar di Jakarta pada 28-30 Oktober mendatang.
Rizqi Ariandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Perkuat Sinergi dengan Jurnalis, I League Kembali Dukung Media Cup 2025
Prediksi
Prediksi dan Statistik Barcelona vs Girona: Saatnya Reset
Barcelona mencari kebangkitan saat menjamu Girona di LaLiga 2025/2026. Simak prediksi, kondisi tim, dan statistik pertemuan keduanya.
Johan Kristiandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Barcelona vs Girona: Saatnya Reset
Liga Indonesia
Persib Pincang Lawan PSBS Biak, Dua Pemain Andalan Absen
Pertandingan PSBS vs Persib akan digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (17/10).
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Persib Pincang Lawan PSBS Biak, Dua Pemain Andalan Absen
Inggris
Manchester United Tetapkan Harga Bruno Fernandes Rp891 Miliar
Manchester United dikabarkan menetapkan harga jual Bruno Fernandes sebesar 40 juta pound sterling atau sekitar Rp891 miliar. Gelandang asal Portugal itu tetap berambisi meraih gelar Liga Champions meski diminati klub-klub Arab Saudi.
Johan Kristiandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Manchester United Tetapkan Harga Bruno Fernandes Rp891 Miliar
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung PSBS Biak vs Persib Bandung, Jumat 17 Oktober 2025
Maung Bandung bertandang melawan PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (17/10) pukul 19.00 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Jadwal Siaran Langsung PSBS Biak vs Persib Bandung, Jumat 17 Oktober 2025
Liga Indonesia
Kelelahan, Persib Bandung Belum Tentu Bisa Turunkan 4 Pemain Timnas Indonesia Sekaligus Lawan PSBS
Persib Bandung akan menghadapi PSBS Biak, pada laga lanjutan Super League 2025/2026 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (17/10).
Tengku Sufiyanto - Jumat, 17 Oktober 2025
Kelelahan, Persib Bandung Belum Tentu Bisa Turunkan 4 Pemain Timnas Indonesia Sekaligus Lawan PSBS
Bagikan