Pengakuan Mantan Wasit LaLiga soal Keinginan Jose Mourinho Mengontrol Ofisial Pertandingan

BolaSkor.com - Mantan wasit profesional LaLiga, Eduardo Iturralde bercerita pengalaman ketika memimpin laga Real Madrid di masa lalu yang pernah dilatih Jose Mourinho. Menurut Iturralde The Special One selalu jadi sosok pelatih yang ingin memegang kontrol atas ofisial laga.
Mourinho melatih Madrid dari medio 2010 hingga 2013. Dalam kurun waktu itu juga laga klasik El Clasico antara Real Madrid kontra Barcelona selalu panas karena Mourinho.
Iturralde yang menjalani karier sebagai wasit selama 17 tahun sering memimpin laga Real Madrid. Pada satu momen Clasico ketika Barca menang 5-0 atas Madrid, Iturralde bercerita bagaimana Mourinho berupaya mengontrolnya agar dapat memberikan keputusan 'berat sebelah' untuk Madrid - namun ia gagal melakukannya.
Baca Juga:
Jose Mourinho Lebih Bahagia di Inter Milan daripada Real Madrid
Ada Kemungkinan Jose Mourinho Kembali Latih Real Madrid
Ketika Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Tinggal Real Madrid di Kiev
"(Mourinho) ingin mengendalikan saya, tentu saja. Jika Anda seorang pembakar (penyulut emosi), Anda selalu menjadi pembakar. Anda tidak bisa menjadi pembakar dan kemudian duduk selama 90 menit. Jika Anda seorang ayam jantan, Anda selalu ayam jantan," terang Iturralde kepada Carrusel Deportivo.
"Di akhir pertandingan, dia datang untuk memberi selamat pada saya. Saya meraih pundaknya dan memberitahunya 'Anda salah tentang satu hal, ada ayam jago di sini dan itu bukan Anda, tapi saya."
"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Mourinho, karena dia akan mengatur sirkusnya dan teaternya dan kemudian Anda harus membedakan antara mereka dan dia," terang Iturralde.
Dibanding Mourinho pelatih Barcelona kala itu, Pep Guardiola menurut Iturralde lebih mudah dikendalikan.
"Guardiola jauh lebih sulit untuk wasit tapi dia lebih mudah dikontrol ketimbang Mourinho ketika itu soal memprotes keputusan. Kala itu merupakan masa terburuk di antara tensi para pemain," imbuh Iturralde.
El Clasico pada era Jose Mourinho dan Pep Guardiola salah satu laga paling panas di dunia karena tensi pertandingan dan kedua kubu. Iturralde membenarkan hal tersebut.
"Saya tidak akan menyebutnya perasaan buruk, tapi saya berkata jelas ada tensi. Berulang kali, sebelum laga-laga, para pemain bertemu sama lain dengan pelukan dan Anda selalu melihatnya. Pada masa Mourinho mereka bahkan tidak melihat satu sama lain," urai Iturralde.
Arief Hadi
15.353
Berita Terkait
Rafael Leao Belum Tahu Kapan Bisa Kembali Memperkuat AC Milan

Andre Onana Pergi untuk Kembali ke Manchester United
Real Madrid Tuding Barcelona Sering Diuntungkan Wasit soal Pemberikan Kartu Kuning

Thom Haye Terkesan dengan Latihan Perdananya di Persib, Tak Sabar Bertemu Bobotoh saat Lawan Persebaya

Monster Pencetak Gol, Viktor Gyokeres Diyakini Bakal Sukses di Arsenal

Persija Akan Terusir dari JIS padahal Sedang On Fire, Mauricio Souza Kecewa
Komang Ayu Keluar dari Pelatnas PBSI

24 Pemain Jalani Training Camp Timnas Basket untuk SEA Games 2025, Dewa United Banten Sumbang 5 Pemain

Minta TC Jangka Panjang untuk SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Pesimistis Samai Prestasi Indra Sjafri

Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia U-23 2026, Gerald Vanenburg Enggan Disamakan dengan Shin Tae-yong
