Parkir Bus, Alasan di Balik Penghapusan Aturan Gol Tandang oleh UEFA

Aturan gol tandang juga dituding menjadi biang lahirnya permainan "parkir bus”.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Jumat, 25 Juni 2021
Parkir Bus, Alasan di Balik Penghapusan Aturan Gol Tandang oleh UEFA
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) resmi menghilangkan aturan gol tandang. Keputusan ini diambil karena beberapa tahun terakhir banyak pihak yang mulai mempertanyakan.

Banyak juga pihak memberikan masukan, yang tak lepas dari anggapan aturan tersebut dinilai tidak adil dan merugikan. Tidak hanya itu, aturan gol tandang juga dituding menjadi biang lahirnya permainan "parkir bus”.

Melihat ke balakang, aturan gol tandang pertama kali diterapkan pada ajang Piala Winners 1965-1966. Sederhananya, aturan gol tandang menyatakan sebuah tim yang membuat gol lebih banyak di laga tandang akan menjadi pemenang jika skor agregat kedua tim imbang.

Baca Juga:

Mulai Musim 2021-22 UEFA Hapus Aturan Gol Tandang

Ketinggalan Zaman, UEFA Pertimbangkan Hapus Aturan Gol Tandang

Tidak Takut, Presiden Barcelona Punya Siasat Antisipasi Hukuman UEFA

Aleksander Ceferin, Presiden UEFA (Twitter)

Lalu apa yang menjadi pertimbangan UEFA pada akhirnya menghapus aturan gol tandang? UEFA menghapus aturan gol tandang disebabkan statistik yang menganalisi pertandingan dari 1970-an hingga sekarang.

Data yang didapat menunjukkan adanya pengurangan terus menerus yang menyebabkan kesenjangan antara jumlah kemenangan kandang 61 persen menjadi 47 persen. Sedangkan kemenaangan tandang 19 persen menjadi 30 persen.

“Jumlah rata-rata gol per pertandingan yang dicetak di kandang atau tandang, dari 2,02/0,95 ke 1,58/1,15,” begitu pernyataan UEFA.

Aturan gol tandang resmi dihapus untuk semua kompetisi di bawah naungan UEFA dan berlaku musim 2021-2022. Tanpa aturan gol tandang, untuk menentukan pemenang jika tim mencetak jumlah gol yang sama dalam dua leg tidak akan diberlakukan aturan dua periode perpanjangan waktu selama 15 menit. Jika masih imbang, akan diadakan adu tos-tosan alias adu tendangan penalti.

Penghapusan aturan gol tandang tidak hanya dilakukan untuk laga sistem gugur, tapi juga di sistem setengah kompetisi alias grup. Karena gol tandang tidak lagi memiliki bobot tambahan untuk menentukan tim mana yang menang, ketentuan tersebut juga berlaku saat sejumlah tim yang bersangkutan memiliki poin yang sama di babak penyisihan grup.

“Tim-tim tidak akan dikeluarkan dari kriteria tambahan yang diterapkan pada semua pertandingan grup jika tim tetap sama (jumlah gol tandang yang lebih tinggi yang dicetak di semua pertandingan grup), untuk mempertahankan jumlah maksimum kriteria olahraga,” tegas UEFA.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan dihapusnya aturan gol tandang telah dipertimbangkan sejak lama setelah mendapatkan banyak protes dari banyak kalangan.

“Komite Eksekutif UEFA telah mengambil keputusan yang tepat dalam mengadopsi pandangan bahwa itu tidak lagi tepat untuk sebuah gol tandang untuk membawa lebih banyak bobot daripada satu gol di kandang,” kata Ceferin.

Sang Presiden mengatakan bahwa aturan gol tandang tidak adil, terutama dalam perpanjangan waktu, karena mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol ketika tim tamu telah mencetak gol. Menurut dia, aturan itu tidak berguna dan menghambat tim tuan rumah menyerang.

“Karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan mereka keuntungan penting,” katanya.

Menurut Ceferin, meskipun tidak ada kesepakatan, namun banyak pihak yang terlibat dalam persepakbolaan seperti pelatih, dan penggemar telah menyatakan mendukung aturan gol tandang dihapuskan.

UEFA Breaking News Aleksander Ceferin
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.776

Berita Terkait

Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Dengan tambahan 10 medali emas, Tim Indonesia memantapkan posisi kedua klasemen sementara dengan total 72 emas, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Lainnya
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Tim equestrian Indonesia berhasil meraih medali emas pertama pada ajang SEA Games 2025 dari nomor team show jumping.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Spanyol
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Meski unggul segalanya dari lawan, pelatih Real Madrid Xabi Alonso mewaspadai kejutan yang bisa datang.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Lainnya
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Tim Indonesia berhasil mendulang medali emas ke-72 di SEA Games 2025 yang dipersembahkan cabang olahraga berkuda, Rabu (17/12) sore WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Inggris
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Pelatih Chelsea Enzo Maresca tersenyum lebar dan menegaskan bahwa dirinya senang berada di klub.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Lainnya
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Atlet panahan Riau Ega Agata Salsabilla menambah koleksi medali emas Tim Indonesia pada SEA Games 2025 menjadi 70, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Sports
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Aksi luar biasa Rendi Setia Maulana dan Memo di SEA Games Thailand 2025. Meski sempat tertinggal dan cuaca tak bersahabat, pasangan dayung Indonesia sukses merebut emas nomor men’s double sculls.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Prancis
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Paris Saint-Germain dinyatakan harus membayar lebih dari 60 juta euro atau lebih dari Rp1 triliun kepada Kylian Mbappe.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Sports
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Panahan Indonesia langsung tancap gas di SEA Games Thailand 2025. Tim recurve putra dan putri sukses kawinkan medali emas usai menundukkan Malaysia dan Vietnam. Simak hasil lengkap dan komentar pelatih di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Inggris
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Penghargaan ini menjadi puncak dari perjalanan panjang Gianluigi Donnarumma dalam 12 bulan terakhir.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Bagikan