Nostalgia Piala Dunia: Roberto Baggio dan Efek Domino Kegagalan Penalti Final 1994

Gara-gara nila setitik jadi rusak susu sebelanga cocok menjadi rangkuman perjalanan Roberto Baggio di dunia sepak bola.
Johan KristiandiJohan Kristiandi - Senin, 07 November 2022
Nostalgia Piala Dunia: Roberto Baggio dan Efek Domino Kegagalan Penalti Final 1994
Momen tendangan penalti Roberto Baggio (Twitter/The1_No1)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Tidak mudah menjadi pemain yang dibebani harapan besar pada adu tengan penalti. Apalagi, momen itu terjadi pada final Piala Dunia. Sialnya, Roberto Baggio masuk ke daftar pemain yang gagal.

Roberto Baggio memiliki karier yang cemerlang bersama Juventus. Pindah dari Fiorentina ke Juve pada 1990, Baggio meraih banyak prestasi. Bahkan, satu tahun sebelum Piala Dunia 1994 bergulir, Baggio meraih penghargaan individu sebagai pemain terbaik FIFA dan Ballon d'Or.

Tidak heran, Baggio menjadi pemain andalan Italia pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Ia bergabung dengan nama-nama besar lainnya seperti Gianfranco Zola, Antonio Conte, Nicola Berti, Roberto Donadoni, Paolo Maldini, Franco Baresi, dan Gianluca Pagliuca.

Awalnya, laju Italia terseok-seok. Berada satu grup dengan Meksiko, Republik Irlandia, dan Norwegia, Gli Azzurri hanya meraih 1 menang, 1 imbang, dan 1 kalah. Beruntung, Italia lolos ke fase gugur karena menjadi empat besar peringkat ketiga terbaik.

Pada fase gugur, sinar Baggio baru terlihat. Ia menjadi pahlawan Italia ketika bersua Nigeria pada babak 16 besar. Dua golnya membawa Italia menang 2-1 melalui perpanjangan waktu.

Baca Juga:

Gregg Berhalter dan Harapan Amerika Serikat di Piala Dunia 2022

Pelatih Qatar, Felix Sanchez Punya Tugas Berat di Piala Dunia 2022

5 Tim yang Berpotensi Jadi Kuda Hitam di Piala Dunia 2022

Roberto Baggio juga bertaji ketika Italia menghadapi Spanyol pada babak berikutnya. Baggio mengemas satu di antara dua gol Italia. Skor akhir adalah 2-1 untuk kemenangan Italia.

Pada empat besar, Italia ditantang Bulgaria. Hasilnya, Italia menang 2-1 berkat dua gol Baggio.

Beralih ke laga puncak, Italia menghadapi Brasil. Pertandingan berjalan sengit dan skor 0-0 bertahan hingga waktu tambahan usai. Oleh karena itu, duel dilanjutkan ke babak tostosan. Pada momen inilah mimpi buruk Baggio terjadi.

Baggio yang ditunjuk sebagai algojo terakhir Italia gagal menjalankan tugasnya. Tembakan Baggio melambung di atas gawang Brasil yang saat itu dijaga Claudio Taffarel.

Akhirnya, Italia kalah 2-3. Meski Franco Baresi dan Daniele Massaro juga gagal mencetak gol dari titik putih, tetapi eksekusi Baggio yang paling diingat.

Kejadian itu membuat Si Kuncir terpuruk. Baggio merasa itu adalah fase terburuk dalam kariernya.

"Kejadian itu adalah momen terburuk dalam karier saya. Jika bisa menghapus sebuah momen, saya akan memilih kejadian itu," urai Baggio.

Setelah Piala Dunia 1994, karier Baggio perlahan merosot. Ia juga mengalami cedera pada musim pertama setelah ajang empat tahunan itu.

Padahal, usia Baggio ketika itu masih 27 tahun. Namun, ia hanya tampil empat kali membela Italia pada periode 1994 hingga 1998.

Kariernya pada level klub pun mengalami hal yang sama. Setelah pindah ke AC Milan pada 1995, Baggio mengalami kesulitan. Ia kemudian hengkang ke Bologna untuk mendapatkan angin kedua. Namun, apa yang diharapkan tidak terjadi.

Baggio juga kembali menghadapi adegan tendangan penalti bersama Italia di Piala Dunia 1998. Saat itu, Italia bertemu Prancis pada babak delapan besar.

Baggio yang kembali menjadi eksekutor kali ini sukses menjalankan tugasnya. Namun, Italia tetap tersingkir karena Luigi Di Baggio dan Demitrio Albertini yang kali ini jadi pesakitan. Italia kalah dengan skor 3-4.

Rasanya, peribahasa gara-gara nila setitik jadi rusak susu sebelanga cocok menjadi rangkuman perjalanan Baggio di dunia sepak bola. Kegemilangannya tertutup kegagalan penalti final Piala Dunia 1994.

Roberto Baggio Breaking News Piala Dunia Piala dunia 2022 Timnas Italia
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Experienced Journalist with a work history in the online media industry of more than 7 years.
Posts

17.586

Berita Terkait

Liga Indonesia
Skema Set Piece Persija Ampuh Jinakkan Persebaya di Gelora Bung Tomo
Persija menang 3-1 atas Persebaya. Dua gol Persija berawal dari situasi set piece.
Rizqi Ariandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Skema Set Piece Persija Ampuh Jinakkan Persebaya di Gelora Bung Tomo
Prediksi
Prediksi dan Statistik Como vs Juventus: Bosan Imbang
Juventus bertekad mengakhiri tren hasil imbang saat bertandang ke markas Como pada pekan ketujuh Serie A 2025/2026. Laga di Stadio Giuseppe Sinigaglia ini diprediksi sengit dengan Como tampil percaya diri di bawah Cesc Fabregas.
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Como vs Juventus: Bosan Imbang
Liga Dunia
Marselino Ferdinan Catatkan Debut untuk AS Trencin di Liga Slovakia
Marselino bermain di awal babak kedua menggantikan Dylann Kam.
Rizqi Ariandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Marselino Ferdinan Catatkan Debut untuk AS Trencin di Liga Slovakia
Hasil akhir
Hasil Pertandingan: Inter Milan ke Puncak Klasemen Usai Bungkam AS Roma, Arsenal Jaga Tren Positif
Inter Milan naik ke puncak klasemen Serie A 2025/2026 setelah menang 1-0 atas AS Roma berkat gol cepat Ange-Yoan Bonny. Di Premier League, Arsenal menjaga tren positif dengan kemenangan 1-0 atas Fulham lewat gol Leandro Trossard.
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Hasil Pertandingan: Inter Milan ke Puncak Klasemen Usai Bungkam AS Roma, Arsenal Jaga Tren Positif
Lainnya
Ratusan Atlet Dunia Ramaikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta
Ini akan menjadi kali pertamanya Indonesia menjadi tuan rumah untuk gelaran Kejuaraan Dunia Senam Artistik.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 19 Oktober 2025
Ratusan Atlet Dunia Ramaikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta
Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Persija Jakarta Permalukan Persebaya di GBT
Persija Jakarta menang 3-1 atas Persebaya Surabaya.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 18 Oktober 2025
Hasil Super League 2025/2026: Persija Jakarta Permalukan Persebaya di GBT
Jadwal
Jadwal dan Link Live Streaming Barcelona vs Girona, Sabtu 18 Oktober 2025
Barcelona akan kedatangan Girona pada pertandingan pekan kesembilan LaLiga 2025/2026, di Estadi Olimpic Lluis Companys.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 18 Oktober 2025
Jadwal dan Link Live Streaming Barcelona vs Girona, Sabtu 18 Oktober 2025
Liga Indonesia
Link Streaming Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta Sabtu 18 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Persebaya akan menjamu Persija di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (18/10). Simak informasi link streaming Persebaya vs Persija di sini.
Rizqi Ariandi - Sabtu, 18 Oktober 2025
Link Streaming Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta Sabtu 18 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta, Sabtu 18 Oktober 2025
Berikut ini informasi mengenai jadwal siaran langsung Persebaya vs Persija, Sabtu (18/10).
Rizqi Ariandi - Sabtu, 18 Oktober 2025
Jadwal Siaran Langsung Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta, Sabtu 18 Oktober 2025
Italia
Jarang Bertemu Keluarga saat di Manchester United, David De Gea Kini Dapat Kedamaian bersama Fiorentina
Kiper asal Spanyol itu mengatakan akhirnya menemukan ketenagan dan kedamaian di Fiorentina.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 18 Oktober 2025
Jarang Bertemu Keluarga saat di Manchester United, David De Gea Kini Dapat Kedamaian bersama Fiorentina
Bagikan