Nostalgia Piala Dunia - Misteri dan Konspirasi Sang Fenomena

Ronaldo, yang kala itu berusia 21 tahun menjadi sosok ditakuti sepanjang tahun.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Rabu, 19 Oktober 2022
Nostalgia Piala Dunia - Misteri dan Konspirasi Sang Fenomena
Ukuran:
14
Audio:

BolaSkor.com - Pada 12 Juli 1998, Stade de France di Saint Denis sudah bersiap menggelar laga puncak Piala Dunia antara tuan rumah Prancis melawan juara bertahan Brasil. Laga diprediksi bakal berlangsung ketat dan sengit.

Kala itu tuan rumah memiliki Zinedine Zidane dan Tim Samba Brasil diperkuat sang superbintang Ronaldo Luiz Nazario de Lima. Nama terakhir inilah yang dinanti penggila sepak bola pada laga puncak ini.

Ronaldo, yang kala itu berusia 21 tahun menjadi sosok ditakuti sepanjang tahun. Pemain berjuluk The Phenomenon ini datang ke Piala Dunia 1998 dengan bekal 34 gol bersama Inter Milan. Jumlah gol tersebut diraihnya pada musim perdananya bersama klub Italia tersebut.

Baca Juga:

Nostalgia Piala Dunia: Just Fontaine dan Rekor yang Bertahan Selama 60 Tahun Lebih

Nostalgia Piala Dunia: Mengenang Kiprah Pelatih Tersukses, Vittorio Pozzo

Nostalgia Piala Dunia: Epilog Pahlawan Brasil Berkaki Bengkok dan Panjang Sebelah, Garrincha

Namun, beberapa jam jelang laga final, sosok Ronaldo tak terlihat di kubu Brasil. Bahkan namanya sempat tak tercantum dalam daftar pemain yang bakal diturunkan. Beredar kabar Ronaldo sang fenomena dikabarkan kejang-kejang, mulutnya berbusa, dan tak sadarkan diri di kamar hotelnya.

Tak ada seorangpun yang mengetahui apa yang menimpa Ronaldo. Roberto Carlos yang saat itu menjadi teman sekamarnya pun tak bisa menjelaskan apa yang terjadi. Carlos hanya mengatakan selepas makan siang, semua pemain kembali ke kamar. Tiba-tiba seluruh tubuh Ronaldo bergetar.

Carlos pun panik dan berteriak meminta pertolongan. "Saat melihat apa yang terjadi, saya putus asa. Karena itu sebuah pemandangan yang mengejutkan," ujar Carlos.

Edmundo, pemain Brasil lain yang menyaksikan kejadian juga berbagi apa yang dilihatnya. "Dia terbaring, bergetar, dan memukuli dirinya sendiri. Mulutnya berbusa. Seluruh tubuhnya bergetar."

Pertolongan pertama kemudian diberikan pemain Brasil lain, Cesar Sampaio. Dia membuka mulut Ronaldo dan mencegah sang bintang menelan lidahnya. Setelah itu, Ronaldo tertidur. Tim dokter Brasil meminta rekan-rekannya tak berbicara apapun saat Ronaldo bangun. Namun, para pemain lain sudah terlanjur terkejut, tegang, dan syok.

Akhirnya setelah didesak oleh Leonardo, tim dokter memberitahu Ronaldo apa yang menimpanya dan sang bintang harus menjalani tes. Ronaldo boleh bertanding jika lolos tes tersebut. Saat tim Brasil berangkat ke stadion, Ronaldo dilarikan ke sebuah klinik di Paris. Sekitar 40 menit jelang laga dimulai, Ronaldo muncul dan meminta pelatih Mario Zagallo untuk memainkannya.

Ronaldo pun dimainkan dan Prancis menjadi juara dunia setelah menang 3-0. Publik sontak bertanya-tanya mengapa Ronaldo tetap dimainkan meski beberapa jam sebelumnya "sekarat"?.

"Bayangkan jika saya melarangnya bertanding dan Brasil kalah. Saya seperti harus pergi dan hidup di Kutub Utara," ujar Lidio Toledo, dokter tim Brasil.

Jawaban senada datang dari Mario Zagallo. "Jika saya tidak memainkan Ronaldo dan Brasil kalah 3-0, publik akan berkata Zagallo seharusnya memainkan Ronaldo. Dia adalah pemain terbaik dunia."

Hingga saat ini, belum ada yang mengetahui secara pasti apa penyebab yang menimpa Ronaldo. Beberapa bulan lalu, kepada FourFourTwo sang bintang menjelaskan versi dirinya, apa yang menimpanya jelang final Piala Dunia 1998.

"Saya memutuskan beristirahat setelah makan siang. Terakhir yang saya ingat adalah saya pergi ke tempat tidur. Setelah itu, saya kejang. Saya di kelilingi rekan-rekan pemain dan kemudian dokter Lidio Toledo datang. Mereka tak mengatakan apa yang terjadi," ujar Ronaldo.

"Saya kemudian meminta semuanya keluar dari kamar karena saya ingin tidur. Setelah itu Leonardo meminta saya berjalan di taman hotel dan menjelaskan kepada saya apa yang terjadi. Dia bilang saya tak perlu bermain di final," paparnya.

"Tapi setelah pemeriksaan, tak ada yang abnormal, seperti tidak terjadi apapun. Dari klinik kami berangkat ke stadion dan menerima pesan dari Zagallo kalau saya tak bermain. Saya memegang hasil tes, dan dengan lampu hijau dari dokter Toledo saya menhampiri Zagallo dan mengatakan saya baik-baik saja sambil menyerahkan hasil tes. Saya ingin bermain," kisah Ronaldo.

Penjelasan Ronaldo tetap tak menjawab apa penyebab yang menimpannya. Berbagai konspirasi pun bermunculan. Paling tidak ada lima teori konspirasi yang beredar soal apa yang menimpa Ronaldo.

Konspirasi Ronaldo

Konspirasi 1

Nike dan CBF memaksa Ronald bermain

Ronaldo yang baru saja mengalami kejang-kejang beberapa jam sebelum pertandingan tentu tidak berada dalam kondisi fit untuk bertandig. Namun Federasi Sepak Bola Prancis (CBF) dituding ikut campur tangan dan memaksa Ronaldo bermain. CBF memaksa ROnaldo bermain karena terikat kontrak dengan Nike sebagai sponsor.

Konspirasi 2

Brasil "menjual" Piala Dunia

Dalam konspirasi ini disebutkan bahwa para pemain Brasil menerima suap sebesar 23 juta poundsterling untuk mengalah. Brasil dijanjikan akan menjadi tuan rumah pada Piala dunia 2006 dan akan lolos dengan mudah pada Piala Dunia 2002 jika melepas laga kontra Prancis.

Ronaldo menolak untuk ambil bagian dan posisinya digantikan Edmundo. Namun, Ronaldo berubah pikiran karena Nike mengancam akan menarik uang sponsor darinya jika tak tampil di final. Rencananya Brasil kalah lewat golden goal. Namun, Prancis, yang tak mengetahu plot ini justru menghajar Brasil 3-0 dalam 90 menit.

Konspirasi 3

Ronaldo Diracun

Tak sedikit yang percaya semuau ini terjadi karena Ronaldo disabotase oleh tuan rumah Prancis dengan cara memberikan obat tertentu ke dalam makanannya.

Konspirasi 4

Ronaldo tidak sehat

Disebutkan bahwa Ronaldo sebenarnya memiliki masalah kesehatan. Kondisi yang sudah lama di rahasiakan oleh sang bintang.

Konspirasi 5

Pil Biru

Dalam konspirasi ini disebutkan jika dokter sudah memberikan Ronaldo "pil biru" sebagai obat penghilang sakit. Namun obat itu memiliki efek seperti obat bius.

Empat tahun kemudian, Ronaldo kembali tampil di final Piala Dunia. Kali ini dia tak mengalami masalah dan Brasil pun menjadi juara dunia. Kabut yang membayanginya sontak terhapus setelah sang bintang akhirnya mengangkat trofi.

Meski begitu, apa yang terjadi pada Piala Dunia 1998 masihlah menjadi misteri terbesar dalam sejarah Piala Dunia.

Piala Dunia Piala Dunia 2002 Ronaldo Nostalgia
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.110

Berita Terkait

Piala Dunia
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Cristiano Ronaldo Lalui Catatan Gol Lionel Messi, Portugal Menang Telak atas Armenia
Timnas Portugal mengawali Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan kemenangan telak 5-0 atas Armenia.
Arief Hadi - Minggu, 07 September 2025
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Cristiano Ronaldo Lalui Catatan Gol Lionel Messi, Portugal Menang Telak atas Armenia
Piala Dunia
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Lionel Messi Cetak Brace, Argentina Bekuk Venezuela
Argentina mencatat kemenangan 3-0 atas Venezuela dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL di Estadio Monumental, Jumat (5/9) WIB.
Yusuf Abdillah - Jumat, 05 September 2025
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Lionel Messi Cetak Brace, Argentina Bekuk Venezuela
Piala Dunia
Catat Rekor Buruk, Julian Nagelsmann Sebut Jerman Bermain tanpa Emosi
Jerman membuka perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk.
Yusuf Abdillah - Jumat, 05 September 2025
Catat Rekor Buruk, Julian Nagelsmann Sebut Jerman Bermain tanpa Emosi
Piala Dunia
Meski Jalani Awal Cemerlang di Liverpool, Hugo Ekitike Tidak Dapat Tempat di Timnas Prancis
Penampilan kinclong Hugo Ekitike di Liverpool belum meyakinkan pelatih Prancis Didier Deschamps untuk memanggilnya.
Yusuf Abdillah - Kamis, 28 Agustus 2025
Meski Jalani Awal Cemerlang di Liverpool, Hugo Ekitike Tidak Dapat Tempat di Timnas Prancis
Piala Dunia
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Jerman Julian Nagelsmann Panggil Tiga Nama Baru
Pelatih Jerman Julian Nagelsmann memanggil tiga nama baru ke dalam skuadnya yang akan tampil dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Yusuf Abdillah - Kamis, 28 Agustus 2025
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Jerman Julian Nagelsmann Panggil Tiga Nama Baru
Liga Dunia
Tegaskan Tidak Bermain di Piala Dunia Antarklub 2025, Cristiano Ronaldo Juga Berbicara Mengenai Lamine Yamal
Megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo, menegaskan ia absen di Piala Dunia Antarklub 2025. Ronaldo juga membahas mengenai Lamine Yamal.
Arief Hadi - Minggu, 08 Juni 2025
Tegaskan Tidak Bermain di Piala Dunia Antarklub 2025, Cristiano Ronaldo Juga Berbicara Mengenai Lamine Yamal
Piala Dunia
Lawan Andorra, Thomas Tuchel Ingin Inggris Menyerang Tak Kenal Lelah
Inggris akan bertamu ke markas Andorra pada pertandingan ketiga Grup K kualifikasi Piala Dunia 2026, di RCDE Stadium, Sabtu (7/6) pukul 23.00 WIB. The Three Lions membidik tiga poin untuk menjaga catatan sempurna.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 07 Juni 2025
Lawan Andorra, Thomas Tuchel Ingin Inggris Menyerang Tak Kenal Lelah
Piala Eropa
Final UEFA Nations League: Lamine Yamal Respek kepada Cristiano Ronaldo, Tegaskan Ingin Berikan Trofi untuk Spanyol
Timnas Spanyol akan bertemu Portugal di final UEFA Nations League. Lamine Yamal menunjukkan rasa respek kepada Cristiano Ronaldo, tetapi juga menegaskan ingin membantu Spanyol meraih trofi.
Arief Hadi - Jumat, 06 Juni 2025
Final UEFA Nations League: Lamine Yamal Respek kepada Cristiano Ronaldo, Tegaskan Ingin Berikan Trofi untuk Spanyol
Piala Eropa
Ukir Rekor Lagi, Cristiano Ronaldo Telah Mencetak 85 Gol untuk Portugal Sejak Menginjak Usia 30 Tahun
Cristiano Ronaldo membawa Portugal ke final UEFA Nations League melalui golnya. Portugal menang 2-1 atas Jerman di Allianz Arena (05/06) dini hari WIB.
Arief Hadi - Kamis, 05 Juni 2025
Ukir Rekor Lagi, Cristiano Ronaldo Telah Mencetak 85 Gol untuk Portugal Sejak Menginjak Usia 30 Tahun
Spanyol
Sepak Bola Spanyol Berduka, Manolo el del Bombo, Pendukung Sejati La Roja Wafat di Usia 76 Tahun
Sepak bola Spanyol berduka menyusul wafatnya Manuel Caceres di usia 76 tahun. Caceres adalah suporter setia sepak bola Spanyol yang dikenal dunia sebagai Manolo el del Bombo.
Yusuf Abdillah - Jumat, 02 Mei 2025
Sepak Bola Spanyol Berduka, Manolo el del Bombo, Pendukung Sejati La Roja Wafat di Usia 76 Tahun
Bagikan