Piala AFF 2024

Nostalgia Piala AFF 2010 - Euforia Timnas Indonesia hingga Misteri Surat Eli Cohen

Timnas Indonesia melaju ke final.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Kamis, 05 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2010 - Euforia Timnas Indonesia hingga Misteri Surat Eli Cohen
Timnas Indonesia saat Piala AFF 2010. (Reuters)

BolaSkor.com - Piala AFF 2010 diselenggarakan di Indonesia dan Vietnam dari tanggal 1-29 Desember 2010. Ada 8 tim yang ikut serta.

Laos dan Filipina lolos dari babak kualifikasi bersaing dengan Kamboja, Brunei Darussalam, serta Timor Leste. Grup A ada Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Laos. Grup B dihuni oleh Vietnam, Filipina, Singapura, dan Myanmar.

Datang ke Piala AFF 2010, Timnas Indonesia dilatih Alfred Riedl. Pelatih asal Austria itu merupakan mantan nakhoda timnas Vietnam dan Laos. Tak hanya Timnas Indonesia Senior, Riedl juga melatih Timnas Indonesia U-23.

Baca Juga:

Nostalgia Piala Tiger 2004 - Lahirnya Boaz Solossa

Nostalgia Piala AFF 2007 - Timnas Indonesia Gagal Lolos dari Fase Grup

Nostalgia Piala AFF 2008 - Gelar Perdana Vietnam

Boaz Solossa Dicoret

Dalam persiapannya, Riedl di luar dugaan mencoret Boaz Solossa. Pemain asal Persipura Jayapura ketika itu melakukan tindakan indisipliner, padahal Boaz moncer bersama Mutiara Hitam di Indonesia Super League (ISL) .

Riedl mengandalkan pemain senior dan muda dalam skuatnya. Ada Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Firman Utina, Hamka Hamzah, Maman Abdurrahman, Eka Ramdani, Ahmad Bustomi, Muhammad Nasuha, Zulkifli Syukur, hingga Markus Horison merupakan pemain senior. Mereka membimbing Yongki Aribowo, Johan Juansyah, Irfan Bachdim, Kurnia Meiga Hermansyah, hingga Oktovianus Maniani sebagai pemain muda.

Satu nama yang menjadi perhatian adalah Cristian Gonzales, yang baru saja mengecap Warga Negara Indonesia (WNI) melalui jalur naturalisasi. Lalu ada Irfan Bachdim, pemain keturunan Belanda berpaspor Indonesia dengan label eks pemain akademi Ajax Amsterdam.

Cristian Gonzales
Cristian Gonzales di Piala AFF 2010. (Filipono Football)

Timnas Indonesia Menggila

Timnas Indonesia langsung tampil menggila di babak penyisihan Grup A. Skuat Garuda membuka kemenangan penyisihan grup dengan melawan rival abadi, Malaysia. Tidak tanggung-tanggung, Timnas Indonesia menang 5-0.

Lalu Timnas Indonesia menang atas Laos (6-0) dan Thailand (2-0). Kemenangan atas Thailand, membuat legenda timnas Inggris, Bryan Robson dipecat dari kursi pelatih Negeri Gajah Putih.

Timnas Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara Grup A dengan predikat sempurna. 9 poin dari 3 kemenangan tanpa kebobolan satu pun.

Di babak semifinal, Timnas Indonesia menghadapi Filipina, yang mengandalkan banyak pemain naturalisasi. Salah satunya Younghusband bersaudara, Philip dan James Younghusband. Saat itu, Filipina dilatih Simon McMenemy, yang akhirnya menjadi pelatih Bhayangkara FC saat juara Liga 1 2017, dan Timnas Indonesia tahun 2019.

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Filipina dua kali di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dengan skor masing-masing 1-0 melalui gol Gonzales. Saat itu, Filipina tidak mendapat restu dari AFF bermain di kandangnya, karena verifikasi stadion di sana tidak lolos untuk menggelar laga internasional.

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia kalah dari Malaysia 0-3. (Istimewa)

Akhir Miris Timnas Indonesia

Timnas Indonesia melaju ke final untuk menghadapi Malaysia. Skuat Garuda bertandang lebih dahulu ke Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur Malaysia.

Di sana, Firman Utina dkk. dihajar Malaysia 3-0. Butuh kemenangan lebih dari tiga gol untuk Timnas Indonesia mengunci gelar perdana Piala AFF.

Sayang, Timnas Indonesia hanya bisa menang 2-1 di SUGBK. Malaysia pun menjadi juara Piala AFF untuk pertama kalinya. Akhir yang miris bagi Timnas Indonesia, yang melewati fase grup hingga semifinal dengan superior.

Padahal, sepanjang gelaran, suporter Timnas Indonesia selalu memadati SUGBK. Tak ayal, seluruh masyarakat menonton Timnas Indonesia saat bertanding, mulai dari perkantoran hingga warung pinggir jalan. Ini merupakan momen gereget Timnas Indonesia sepanjang Piala AFF.

Malaysia
Malaysia juara Piala AFF 2010. (Goal.com)

Misteri Surat Eli Cohen

Setelah Piala AFF 2010, muncul dugaan pengaturan skor. Hal ini dikarenakan ada seseorang bernama Eli Cohen yang mengirimkan surat kaleng kepada Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan tembusan Ketua KPK, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), hingga Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Eli Cohen merupakan nama samaran. Eli Cohen sendiri adalah seorang agen rahasia Perang Dunia II yang sudah wafat 18 Mei 1965 silam. Eli Cohen mengaku sebagai pegawai lingkungan perpajakan Kementerian Keuangan Indonesia (Kemenkeu). Surat itu berjudul, “Mohon Penyelidikan Skandal Suap saat Piala AFF di Malaysia”, pada Minggu malam, 30 Januari 2011.

Malaysia
Malaysia kalahkan Timnas Indonesia. (AFP/Bay Ismoyo)

Berikut Isi Surat Kaleng Eli Cohen:

Kepada Yth.

Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyno

Di Jakarta

Dengan Hormat, Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak di lingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu. Minggu ini saya membaca majalah Tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI.

Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa. Kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya). Dari testimonya yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan, yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF 2010 yang dilangsungkan di Malaysia.

Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu XX dan XXX (ia menulis inisial dua nama, Red).

Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah. Informasi dari kawan saya, saat di kamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain.

Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding. Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.

Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini. Semoga Tuhan memberkati Negara ini.

Hormat Kami,

Eli Cohen

Pegawai Pajak

Tembusan:

1. Menteri Pemuda dan Olahraga

2. Ketua KPK

3. Ketua DPR

4. Ketua KONI

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia saat hadapi Malaysia di final Piala AFF 2010. (Istimewa)

Namun, tidak ada yang bisa membuktikan soal surat kaleng tersebut. Seluruh pemain Timnas Indonesia pun membantah terkait dugaan pengaturan skor.

"Salam Indonesia. Buat teman-teman dan saudara-saudara semua di sini, saya ingin menyampaikan sebagai bagian pemain AFF 2010, mari semua bersabar menunggu bukti-bukti yang akan diserahkan ke SATGAS KEPOLISIAN tentang indikasi penerimaan suap," tulis Hamka lewat akun Instagram pribadinya.

"Janganlah menghujat dan berpikiran negatif dulu kepada kami skuat AFF 2010, sambil menunggu bukti yang konkret. Karena itu berdampak besar kepada kami dan keluarga besar kami semua."

"Mari kita tunggu sama-sama kelanjutan dari SATGAS KEPOLISIAN. Kami semua mengutuk apabila ada yang menerima suap di AFF 2010, karena kami berjuang betul-betul untuk NEGARA."

"Tapi kalau memang terbukti ada yang menerima, maka HUKUM HUKUM HUKUM akan memproses itu semua. Salam Indonesia."

"Saya bukan orang yang suci tanpa dosa, tapi saya tidak akan menafkahi anak, istri saya dari barang haram secara bentuk mau pun cara mendapatkannya," tulis Bustomi di akun Instagram pribadinya.

"AFF 2010 semua bangsa Indonesia kecewa banyak yang menangis apalagi saya sebagai pelaku di lapangan."

"Saya sangat mendukung 1000000000 % aparat yang berwenang untuk mengusut yang katanya ada skandal besar, silakan diusut dan bongkar kalau memang ada bukti-bukti yang kuat, karena ini dampaknya kepada semua elemen tim waktu itu. Imbasnya semua jadi kena."

"Kalau memang ada yang berkhianat dalam tim ini saya orang pertama yang mendoakan semoga Allah memberi ampunan."

Di balik itu semua, Piala AFF 2010 dikenang sebagai momen paling bagus Timnas Indonesia dalam hal euforia masyarakat menyaksikan Skuat Garuda bertanding.

Babak Penyisihan:

Grup A:

Indonesia: 9 poin dari 3 Laga
Malaysia: 4 Poin dari 3 Laga
Thailand: 2 Poin dari 3 Laga
Laos: 1 Poin dari 3 Laga

Thailand 2-2 Laos
Indonesia 5-1 Malaysia
Thailand 0-0 Malaysia
Laos 0-6 Indonesia
Malaysia 5-1 Laos
Indonesia 2-1 Thailand

Grup B:

Vietnam: 6 Poin dari 3 Laga
Filipina: 5 Poin dari 3 Laga
Simgapura: 4 Poin dari 3 Laga
Myanmar: 1 Poin dari 3 Laga

Semifinal:

Malaysia 2-0 Vietnam
Vietnam 0-0 Malaysia

Filipina 0-1 Indonesia
Indonesia 1-0 Filipina

Final:

Malaysia 3-0 Indonesia
Indonesia 2-1 Malaysia

Top Skorer: Safee Sali (Malaysia) - 5 Gol

Pemain Terbaik: Firman Utina (Indonesia)

Tim Fairplay: Filipina

Piala aff Piala AFF 2024 Piala AFF 2010 Timnas Indonesia Nostalgia Nostalgia Piala AFF Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.371

Berita Terkait

Piala Dunia
Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia
Melihat catatan buruk Jerman, sang kapten Joshua Kimmich melontarkan peringatan keras.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 06 September 2025
Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia
Sports
Darren Arthur Gani dan Empat Pegokart Indonesia Kuasai Klasemen Akhir Mini Rok Asia 2025
Dominasi Indonesia di ROK Cup Asia 2025 Mini Rok tak terbantahkan. Muhammad Fa Wibowo cs sapu bersih posisi 1–5 klasemen akhir usai enam seri. Kini mereka bersiap menuju ROK Cup Superfinal 2025 di Italia.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Darren Arthur Gani dan Empat Pegokart Indonesia Kuasai Klasemen Akhir Mini Rok Asia 2025
Timnas
Malam Magis Sandy Walsh di Kota Kelahiran Sang Kakek
Kota Surabaya sangat spesial bagi bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 06 September 2025
Malam Magis Sandy Walsh di Kota Kelahiran Sang Kakek
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Armenia vs Portugal, Sabtu 6 September 2025
Simak jadwal siaran langsung dan link live streaming Armenia vs Portugal pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, Sabtu 6 September 2025 di Vazgen Sargsyan Republican Stadium.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Armenia vs Portugal, Sabtu 6 September 2025
Inggris
Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool
CEO Parma Federico Cherubini mengungkap alasan memilih melepas Giovanni Leoni ke Liverpool.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 06 September 2025
Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool
Piala Dunia
Prediksi dan Statistik Inggris vs Andorra: Misi Menjaga Kesempurnaan
Timnas Inggris akan menghadapi Andorra di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Simak prediksi skor, kondisi pemain, head to head, dan statistik menarik jelang laga.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Prediksi dan Statistik Inggris vs Andorra: Misi Menjaga Kesempurnaan
Internasional
Konfirmasi, Lionel Messi Tidak Akan Perkuat Timnas Argentina
Lionel Messi tidak akan memperkuat Timnas Argentina saat melawan Ekuador di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. Sang kapten memilih beristirahat usai tampil gemilang lawan Venezuela.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Konfirmasi, Lionel Messi Tidak Akan Perkuat Timnas Argentina
Liga Lain
Kecelakaan Sepeda, Luis Enrique Alami Patah Tulang
Pelatih PSG, Luis Enrique, mengalami patah tulang selangka akibat kecelakaan sepeda dan segera menjalani operasi. Ia diragukan bisa dampingi PSG saat hadapi Lens di Ligue 1.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Kecelakaan Sepeda, Luis Enrique Alami Patah Tulang
Internasional
Sejajar Torehan Thierry Henry, Kylian Mbappe Semakin Dekat dengan Rekor Pencetak Gol Terbanyak Prancis
Kylian Mbappé mencetak gol ke-51 bersama Timnas Prancis saat melawan Ukraina di kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia kini sejajar dengan Thierry Henry dan hanya terpaut beberapa gol dari rekor Olivier Giroud.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Sejajar Torehan Thierry Henry, Kylian Mbappe Semakin Dekat dengan Rekor Pencetak Gol Terbanyak Prancis
Italia
Italia 5-0 Estonia: Ketika Tamparan Gennaro Gattuso Membangunkan Gli Azzurri
Timnas Italia meraih kemenangan telak 5-0 atas Estonia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Moise Kean, Mateo Retegui, Giacomo Raspadori, dan Alessandro Bastoni menjadi pencetak gol Gli Azzurri.
Johan Kristiandi - Sabtu, 06 September 2025
Italia 5-0 Estonia: Ketika Tamparan Gennaro Gattuso Membangunkan Gli Azzurri
Bagikan