Nostalgia - Persaingan Persija Vs Persib Berumur Satu Abad

Persija Jakarta vs Persib Bandung punya hubungan baik dalam sejarah.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Selasa, 01 Maret 2022
Nostalgia - Persaingan Persija Vs Persib Berumur Satu Abad
Persija Jakarta Vs Persib Bandung di Perserikatan 1952. (BolaSkor.com/Dokumen Pribadi)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Persija Jakarta akan menghadapi Persib Bandung, pada laga pekan ke-28 Liga 1 2021/2022 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (1/3).

Persija menjadi tim pemegang rekor gelar terbanyak kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan 11 gelar. 9 gelar juara Perserikatan (1931, 1933, 1934, 1938, 1954, 1964, 1973, 1975, dan 1979), satu gelar Liga Indonesia 2001, dan satu gelar Liga 1 2018. Persib membuntuti di posisi kedua dengan raihan lima gelar Perserikatan (1939, 1961, 1986, 1989–90, dan 1993–94), satu gelar Liga Indonesia 1994/95 dan Indonesia Super League (ISL) 2014.

Baca Juga:

Persib Masih Terluka, Robert Alberts Siapkan Cara Khusus Menghadapi Persija

Antusias Hadapi Persija, Striker Persib David da Silva Singgung Makan Konate

Tak hanya adu gengsi, pertandingan Persija Vs Tim Pangeran Biru adalah laga panas di kancah sepak bola Indonesia. Bumbu pertikaian kedua suporter adalah penyebabnya, yakni The Jakmania (Persija) dan Bobotoh (Persib).

Meski kedua suporter kali ini sedang menempuh jalur damai, bukan tidak mungkin pertandingan masih berjalan panas karena sebuah gengsi. Apalagi, persaingan keduanya sudah berjalan sangat lama. Hampir satu abad keduanya bersaing di dunia bal-balan Tanah Air. Makanya pertandingan Persija Vs Persib disebut duel klasik.

"Seluruh pemain termotivasi untuk meraih kemenangan (saat melawan Persib), karena ini merupakan laga penuh tensi tinggi. Kami pasti selalu sudah latihan tiga hari sebelum laga dimulai," ungkap salah satu pemain yang membawa Persija juara Liga Indonesia 2001, Imam Nahumarury kepada BolaSkor.com.

"Itulah melawan Persib selalu spesial. Kalau lawan dengan tim lain, belum tentu kami latihan tiga hari sebelum pertandingan," tambahnya.

Apa yang dikatakan Imam Nahumarury memang benar apa adanya. Esensi persaingan klasik terasa kental di duel Persija Vs Persib. Para pemain kedua tim seperti mendapat suntikan tenaga lebih.A

Baca Juga:

Persija Bisa Jamu Persib dengan Tim Terbaik, Sudirman Tunggu Hasil PCR

Bukan Hanya David da Silva Jadi Ancaman untuk Persija

Persaingan Persija dengan Persib sudah dimulai dari era Kolonial Belanda. Persija ketika itu masih bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), sedangkan Persib memakai Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB).

Maklum, keduanya merupakan dua dari tujuh pencetus lahirnya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah komando sang pencetus ide, Ir Soeratin. Lima klub lainnya yang mendirikan PSSI adalah Persatuan Sepakraga Mataram (PSIM Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo), Vorstenlandsche Voetbal Bond (Persis Solo, Soekarno), Madioensche Voetbal Bond (PSM Madiun, Kartodarmoedjo), Indonesische Voetbal Bond Magelang (PPSM Magelang, E.A Mangindaan), dan Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Persebaya Surabaya, Pamoedji).

Partai panas VIJ kontra BIVB pertama kali terjadi pada final Perserikatan I tahun 1931. Sebuah awal lahirnya laga klasik Persija Vs Persib.

Persija Vs Persib di tahun 1952 (Dokumen Pribadi)
Persija Vs Persib di Tahun 1952. (BolaSkor.com/Dokumen Pribadi)

Data dari RSSSF Indonesia menunjukkan bahwa VIJ keluar sebagai juara Perserikatan I mengalahkan BIVB. Sayang, skor akhir pertandingan tidak terpikirkan untuk diarsipkan. Hanya lewat cerita dari kuping ke kuping secara turun menurun.

Gengsi keduanya kian menghangat karena dalam periode tahun 1930-an hingga 1970-an, keduanya kerap merajai kompetisi Perserikatan. Artinya, gengsi sebagai klub bersejarah masih terasa kental ketika Persija dan Persib bertemu. Ketika itu juga mulai terlihat dominasi di luar persaingan Persija-Persib, yakni dari Persis Solo, PSM Makassar, PSMS Medan, dan Persebaya Surabaya yang kerap menjadi juara Perserikatan.

Sebagai wawasan tambahan, Perserikatan adalah kompetisi pertama di Indonesia. Sistem kompetisi ini, di mana klub-klub besar (Persija, Persib, Persis, Persebaya dll) mengambil pemain-pemain hebat dari kompetisi internal antar klub anggota. Setelah membentuk tim, Persija dkk. bermain di kompetisi Perserikatan.

Duel Klasik Persija Vs Persib Diwarnai Pertikaian Suporter

Selanjutnya, persaingan Persija Vs Persib masuk ke ranah Liga Indonesia, kompetisi yang lahir dari leburan Perserikatan dan Galatama. Persaingan keduanya di Liga Indonesia hanya sebatas adu gengsi sejarah. Keduanya tidak terlibat dalam perebutan gelar juara sama sekali.

Persib hanya mampu menjadi juara di Liga Indonesia 1994/95, bersaing dengan Petrokimia Putra yang dikalahkan dengan skor 1-0 pada laga final. Sedangkan Persija menjadi juara Liga Indonesia 2001 usai mengandaskan perlawanan PSM 3-2.

Namun, duel Persija kontra Persib kian panas lantaran perseteruan kedua suporter, Jakmania dan Bobotoh yang sudah dimulai sejak tahun 1999. Imbasnya beberapa kali laga ini sempat ditunda, salah satu tim menyatakan walk out (WO), berakhir dengan kisruh sampai memakan korban jiwa.

Salah satu contohnya terjadi pada Liga Indonesia 2005, 4 September silam. Saat itu, Persija menang WO atas Persib, dikarenakan Tim Maung Bandung enggan bertanding di Stadion Lebak Bulus.

Pendukung Persib menyambut pertandingan ulang melawan Persija di Hari Ulang Tahun Persib. (Dokumen Pribadi/1963

Persib enggan bertanding karena faktor keselamatan, mengingat puluhan ribu Jakmania tumpah ruah di Stadion Lebak Bulus. Alhasil, Jakmania berhamburan di pinggir lapangan. Hasil ini tentu sangat tidak mengenakan bagi Persib, karena kekalahan tersebut membuatnya gagal melaju ke babak 8 besar Liga Indonesia. Sedangkan Persija lolos ke babak 8 besar.

Contoh lainnya adalah ISL 2013, 3 Maret silam. Ofisial dan pemain Persija harus datang dan diangkut dari Stadion Si Jalak Harupat menggunakan Barracuda milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Alasannya, karena Bobotoh hadir penuh sesak di stadion. Tentu saja mengancam keselamatan ofisial dan pemain Persija.

Selanjutnya, ada korban jiwa yang tewas tiap beberapa kali Persija menghadapi Persib atau sebaliknya. Contohnya Almarhum Harun Al Rasyid Lestaluhu (Torabika Soccer Championship 2016), Ricko Andrean (Laga Persib Vs Persija di putaran pertama Liga 1 2017), dan Haringga Sirila ((Laga Persib Vs Persija di putaran kedua Liga 1 2018).

Persija Jakarta Vs Persib Bandung
Persija Jakarta Vs Persib Bandung. (LIB)

Persija Vs Persib Laga Klasik Penuh Sejarah, Bukan Ajang Pertikaian Suporter

Ke depannya, laga klasik Persija kontra Persib diharapkan bisa se-kondusif mungkin untuk dilaksanakan, tanpa ada kisruh hingga korban jiwa, seperti Liga 1 2019 dan final Piala Menpora 2021. Sebab, sepak bola lahir dari rakyat untuk perjuangan bangsa. Jangan ternoda dengan hal di luar teknis si kulit bundar.

Laga Persija kontra Persib sampai kapan pun dikenang sebagai pertandingan klasik penuh sejarah. Tensi panas hanya terjadi di dalam lapangan untuk meraih kemenangan. Nilai sportivitas yang dijunjung tinggi wajib ditegakkan.Nostalgia - Sejarah Perseteruan Persija Vs Persib Berumur Satu Abad

Persija jakarta Persib Bandung Liga 1 Persija vs persib Persib vs persija Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.469

Berita Terkait

Prediksi
Prediksi dan Statistik Real Madrid vs Villarreal: Kembali ke Singgasana
Prediksi Real Madrid vs Villarreal di LaLiga 2025/2026, Minggu 5 Oktober dini hari WIB. Statistik, kondisi tim, head to head, hingga prediksi skor Real Madrid vs Villarreal di Santiago Bernabeu.
Johan Kristiandi - Sabtu, 04 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Real Madrid vs Villarreal: Kembali ke Singgasana
Prediksi
Prediksi dan Statistik Inter Milan vs Cremonese: Nerazzurri 33 Tahun Tanpa Kalah
Prediksi Inter Milan vs Cremonese di Serie A 2025/2026, Sabtu 4 Oktober. Statistik, kondisi tim, head to head, hingga prediksi skor Inter vs Cremonese di Giuseppe Meazza.
Johan Kristiandi - Sabtu, 04 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Inter Milan vs Cremonese: Nerazzurri 33 Tahun Tanpa Kalah
Prediksi
Prediksi dan Statistik Chelsea vs Liverpool: The Reds Tersudut
Prediksi Chelsea vs Liverpool di Premier League 2025/2026, Sabtu 4 Oktober pukul 23.30 WIB. Statistik, kondisi tim, head to head, hingga prediksi skor Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge.
Johan Kristiandi - Sabtu, 04 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Chelsea vs Liverpool: The Reds Tersudut
Prediksi
Prediksi dan Statistik Manchester United vs Sunderland: Ruben Amorim di Ujung Tanduk
Prediksi Manchester United vs Sunderland di Premier League 2025/2026, Sabtu 4 Oktober. Statistik, kondisi tim, head to head, hingga prediksi skor MU vs Sunderland di Old Trafford.
Johan Kristiandi - Sabtu, 04 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Manchester United vs Sunderland: Ruben Amorim di Ujung Tanduk
Prediksi
Prediksi dan Statistik Arsenal vs West Ham United: Saatnya The Gunners Balas Dendam
Prediksi Arsenal vs West Ham United di Premier League 2025/2026, Sabtu 4 Oktober. Statistik, head to head, kondisi tim, hingga prediksi skor Arsenal vs West Ham di Emirates Stadium.
Johan Kristiandi - Sabtu, 04 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Arsenal vs West Ham United: Saatnya The Gunners Balas Dendam
Internasional
Clash of The Legend Real Madrid vs Barcelona di SUGBK, DRX Token Bisa Ditukar Tiket hingga Merchandise
DRX Token menghadirkan terobosan baru untuk pencinta El Clasico di Indonesia.
Rizqi Ariandi - Jumat, 03 Oktober 2025
Clash of The Legend Real Madrid vs Barcelona di SUGBK, DRX Token Bisa Ditukar Tiket hingga Merchandise
Timnas
Kembali Dipanggil Timnas Indonesia U-23, Kakang Rudianto Ogah Buang Kesempatan
Pemain Persib Bandung, Kakang Rudianto, tidak akan membuang kesempatan setelah dipanggil kembali ke Timnas Indonesia U-23.
Arief Hadi - Jumat, 03 Oktober 2025
Kembali Dipanggil Timnas Indonesia U-23, Kakang Rudianto Ogah Buang Kesempatan
Lainnya
Kudus Jadi Panggung Perdana PON Beladiri 2025, 2.656 Atlet Siap Berlaga
PON Bela Diri 2025 dipusatkan di Djarum Arena 2 dan 3.
Rizqi Ariandi - Jumat, 03 Oktober 2025
Kudus Jadi Panggung Perdana PON Beladiri 2025, 2.656 Atlet Siap Berlaga
Timnas
Absen di TC Tahap Pertama, Marselino Ferdinan Tetap Didaftarkan ke SEA Games 2025
TC tahap pertama Timnas Indonesia U-23 berlangsung di Jakarta pada 2-14 Oktober 2025.
Rizqi Ariandi - Jumat, 03 Oktober 2025
Absen di TC Tahap Pertama, Marselino Ferdinan Tetap Didaftarkan ke SEA Games 2025
Timnas
7 Pemain Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia U-23 Jelang SEA Games 2025
Timnas Indonesia U-23 menggelar latihan di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (3/10). Latihan diikuti oleh 27 pemain dan dipimpin langsung oleh pelatih Indra Sjafri.
Rizqi Ariandi - Jumat, 03 Oktober 2025
7 Pemain Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia U-23 Jelang SEA Games 2025
Bagikan