Nostalgia - Lahirnya PSSI sebagai Perjuangan Bangsa
BolaSkor.com - Hari ini, Selasa (19/4), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merayakan hari jadinya ke-91. Banyak kejadian tertulis dalam coretan kisah sejarah dalam terbentuknya federasi sepak bola di Indonesia tersebut.
Sepak Bola Hindia Belanda
Jauh sebelum terbentuknya PSSI pada 19 April 1930, sepak bola sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Buktinya, di kota-kota besar sudah ada pertandingan sepak bola di tahun 1986-1901, menurut buku 40 Jaar Voetbal in Nederlandsch-Indie 1896-1934 karangan Berretty. Misalnya, ada pertandingan sepak bola di alun-alun Kota Bandung pada tahun 1901.
Ketika itu, baru bond-bond Hindia Belanda, Tionghoa, dan Arab yang bermunculan di kota-kota besar Indonesia. Warga pribumi hanya menonton pertandingan dan sedikit bergabung dengan bond-bond tersebut. Sebagai informasi tambahan, bond adalah perkumpulan atau organisasi orang yang melakukan kegiatan politik hingga olah raga saat zaman Hindia Belanda.
Para bond tersebut sudah ada yang membentuk tim sepak bola, ada pula baru merintis. Contohnya di Kota Bandung ada klub-klub seperti Laat U Niet Overwinnen (Luno) dan perkumpulan sepakbola militer seperti Velocitas (Cimahi), Sparta, Luchtvaart Afdeeling (LA), Saats Spoor (SS), Yong Men's Combination (YMC, Tionghoa), Opleidingschool voor Inlandsche Ambetenaren, Bandoeng Voetbal Club (BVC), Bandoengsche Sport Vereniging Uitspanning Na Inspanning (POR UNI), dan Sport in de Open Lucht is Gezond (SIDOLIG). Belum lagi di Jakarta ada Tiong Hoa Oen Tong Hwee (THOTH) hingga Union Makes Strength (UMS).
Awalnya, tim-tim sepak bola tersebut bernaung kepada klub yang bertugas sebagai federasi di kotanya masing-masing. Contohnya di Bandung ada Bandoengsche Voetbal Bond (BVB) yang didirikan pada tahun 1914, menaungi bond-bond di Bandung. Lalu ada Voetbalbond Batavia Omstreken (VBO) yang bertugas sebagai federasi menaungi para bond di Batavia.
Federasi di kota-kota besar Hindia Belanda ketika itu membentuk sebuah federasi besar sepak bola bernama
NIVB (Nederlands Indisch Voetbal Bond) pada tahun 1919. NIVB akhirnya diakui sebagai anggota FIFA pada 24 Mei 1924.
Terbentuknya NIVB membuat sepak bola sedikit meluas. NIVB mempersilahkan klub-klub luar bangsawan (Hindia Belanda) non-pribumi untuk bergabung ke dalam naungannya. Klub Tionghoa yang menjamur ketika itu, ada yang bergabung ke NIVB. Ada pula yang berkompetisi dengan klub Tionghoa lainnya dengan sumbangan dana dari para pengusaha Tionghoa yang peduli sepak bola.
Kompetisi NIVB memiliki format di mana setiap bond di bawah naungan klub federasi daerahnya masing-masing berkompetisi. Nantinya, sang juara di wilayahnya masing-masing akan saling sikut di kejuaraan NIVB bernama Steden Kampioens-Wedstrijden, dikutip dari buku 40 Jaar Voetbal in Nederlandsch-Indie 1896-1934 karangan Berretty. Format kompetisi ini bakal menjadi cikal bakal Perserikatan PSSI.
Baca Juga:
Nostalgia - Kisah Stadion Siliwangi yang Jadi Bagian Sejarah Persib Bandung
Nostalgia - Cerita Transfer Indriyanto dari Arseto Solo ke Pelita Jaya dengan Uang Rp100
Ekonomi Sepak Bola ala Hindia Belanda dan Pribumi
Kompetisi NIVB di tiap daerah yang semakin populer, tak hanya dijadikan hiburan semata dalam perkembangannya. Sepak bola dalam kompetisi NIVB dijadikan alat pendapatan.
Cerita bermula ketika Eropa terkena depresi ekonomi tahun 1920-an. Depresi ekonomi ini berimbas kepada perekonomian Hindia Belanda. Harga komoditi ekspor Hindia Belanda menurun di Pasar Eropa. Banyak pedagang yang gulung tikar, pabrik-pabrik tutup, dan PHK di mana-mana.
Akhirnya, NIVB memberlakukan sepak bola sebagai alat pendapatan dengan mencetak sebuah harga tiket pertandingan. NIVB juga menyelipkan hiburan rakyat sebelum pertandingan sepak bola. Contohnya, NIVB pernah meraup keuntungan 12.425 Gulden dari 12.559 orang yang hadir di lapangan pertandingan, pada laga persahabatan di Kota Bandung tahun 1922.
Tengku Sufiyanto
17.800
Berita Terkait
Kritik Jadwal Persib vs PSM Makassar, Thom Haye: Sangat Gila
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Dipastikan Pisah Kelas di Olimpiade 2028, Dua Medali Emas untuk Indonesia Dalam Genggaman
NOC Indonesia Tidak Pernah Intimidasi Atlet Kickboxing di SEA Games 2025: Semua Sesuai Peraturan
Manchester United vs Newcastle: The Magpies Sering Jadi Korban The Red Devils di Boxing Day
Vinicius Junior Akan Tinggalkan Real Madrid, Premier League Jadi Destinasi Berikutnya
Fabio Capello Jawab Pertanyaan: Pantaskah Niclas Fullkrug Membela AC Milan?
Nilai Jay Idzes Meroket Lebih dari 10 Kali Lipat, Minat AC Milan Tetap Sama
Jadwal Semifinal Piala Liga Inggris: Newcastle vs Manchester City, Chelsea vs Arsenal
Resep Kepa Arrizabalaga Jadi Pahlawan Arsenal pada Adu Penalti Lawan Crystal Palace
Manchester United Gigit Jari, Antoine Semenyo Pilih Gabung Manchester City