Ngotot Lanjut, Premier League Terancam Digelar Tanpa Penonton

BolaSkor.com - Seluruh klub peserta Premier League 2021-2022 telah sepakat melanjutkan kompetisi di tengah mengganasnya virus corona varian omicron. Risiko keputusan itu adalah menggelar pertandingan tanpa penonton.

Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami lonjakan kasus virus corona varian omicron. Sekitar 10 ribu orang terinfeksi dalam beberapa hari terakhir dan 12 di antaranya meninggal dunia.

Premier League juga terkena imbas dari masalah ini. Sejumlah pertandingan telah ditunda karena banyaknya pemain dari klub-klub peserta yang hasil tesnya positif dan harus menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga:

Varian Omicron Mengganas, 20 Klub Premier League Sepakat Tetap Lanjutkan Kompetisi

Sindiran untuk Bintang Premier League yang Tolak Vaksin COVID-19

Bintang Premier League Berkumpul untuk Kampanye Boot Out Piracy di Indonesia

Keputusan melanjutkan kompetisi yang telah disepakati mengundang pertanyaan. Padahal ada opsi untuk melakukan penundaan selama dua pekan.

Faktor finansial diyakini menjadi alasan utama klub ngotot melanjutkan kompetisi. Mereka tak mau kehilangan banyak pendapatan lagi seperti saat pandemi virus corona ditetapkan Maret tahun lalu.

Namun klub-klub Premier League kini harus siap menggelar pertandingan secara tertutup. Hal ini imbas dari keputusan pemerintah Inggris untuk meredam penyebaran virus corona varian omicron.

Menurut laporan Daily Mail, pemerintah Inggris berencana melakukan pembatasan pergerakan masyarakat mulai 28 Desember. Kebijakan ini kemungkinan akan dilakukan hingga akhir Januari tahun depan.

“kita harus menyiapkan rencana dan mengambil tindakan lebih lanjut untuk melindungi publik,” kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Jika kebijakan ini dijalankan, maka Premier League dan kompetisi domestik lain terpaksa menggelar pertandingan tanpa penonton. Ini diluar prediksi para petinggi klub saat memutuskan untuk melanjutkan kompetisi.

Suka atau tidak, kebijakan pemerintah ini akan menimbulkan kerugian bagi klub. Mereka setidaknya harus mengembalikan hasil penjualan tiket pertandingan dalam periode aturan ini nantinya dijalankan.