Meski Punya Ronaldo, Man United Masih Tim yang Mengandalkan Individu
BolaSkor.com - Manchester United belum keluar dari inkonsistensi bermain. Meski memiliki Cristiano Ronaldo, Red Devils masih kesulitan bermain konsisten dan mengarahkan sorotan kepada Ole Gunnar Solskjaer.
Sempat kalah dari Young Boys di Liga Champions (1-2) dan ini sudah jadi kejutan besar, United tersingkir prematur di Piala Liga oleh West Ham United di Old Trafford (0-1), dan menelan kekalahan pertama di liga oleh Aston Villa juga di Old Trafford (0-1).
Solskjaer disorot karena dinilai tidak mampu memaksimalkan skuad yang dimilikinya, tak punya gagasan bermain yang mengandalkan kolektivitas dan lebih individu, mengandalkan kualitas individu pemain-pemain yang dimilikinya.
Terlebih dia sudah melatih United sejak Desember 2018 dan belum memenangi trofi apapun. Musim ini jadi musim penentuan setelah klub merekrut Jadon Sancho, Ronaldo, dan Raphael Varane.
Baca Juga:
Solskjaer Mengecewakan, Manchester United Jatuh Hati kepada Gareth Southgate
Dukungan Nyata Manchester United untuk Solskjaer
3 Alasan Mengapa Solskjaer Harus Digantikan di Manchester United
Ronaldo yang sudah memenangi lima Ballon d'Or dan lima titel Liga Champions saja tidak menjamin United tampil bagus di tiap laganya. Pandit sepak bola Inggris, Jamie Carragher melihat adanya Ronaldo di United semakin mempertegas bahwa mereka klub yang individu.
“Mereka (United) tetap menjadi tim individu daripada tim. Cristiano Ronaldo telah menambah itu daripada memperbaikinya. Itu sebabnya, meskipun memiliki skuad yang brilian, mereka belum berada di level tiga klub lainnya," tutur Carragher di Telegraph.
"Kehilangan lima poin dalam dua pertandingan kandang terakhir menunjukkan bahwa inkonsistensi itu masih ada."
Pandit lainnya, Ian Wright juga setuju dengan Carragher dan menilai United seharusnya bisa lebih kolektif dalam permainan mereka. Jikalau pun ingin mengandalkan Ronaldo maka United harus membangun skuad yang dapat memaksimalkan kualitasnya.
“Ketika Anda memiliki Cristiano Ronaldo, Anda harus membangun tim dan struktur di sekelilingnya, sehingga itu bisa berhasil untuknya," tambah Wright.
"Jika Anda memiliki dia di tim Anda, pemenang pertandingan, dan Anda tidak bisa mengaturnya untuk bermain di sana, untuk melakukan apa yang dia lakukan, dia akan keluar dari lapangan seperti itu (kesal)," urai dia.
Arief Hadi
15.855
Berita Terkait
Manchester City Kalah, Pep Guardiola Bungkam soal Wasit
Waketum PSSI Kaget Nova Arianto Diumumkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
Raih Kemenangan Pertama di Camp Nou sebagai Pelatih Barcelona, Mimpi Hansi Flick Jadi Kenyataan
Link Streaming Inter Milan vs AC Milan, Senin 24 November 2025
Jakmania Bakal Pecahkan Rekor, Panpel Siapkan 50 Ribu Tiket Laga Persija vs PSIM di SUGBK
Liverpool Dibantai Nottingham Forest, Alexander Isak Bikin Rekor yang Tidak Diinginkan
Update Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia, PSSI Utus Ketua BTN Sumardji ke Eropa
5 Kekalahan Terberat Liverpool di Anfield pada Era Modern
Liverpool Babak Belur, Arne Slot Yakin Ada Jalan Keluar dari Keterpurukan
Superkomputer Prediksi Pemenang Duel Inter Milan vs AC Milan: Ada Jarak Cukup Jauh