Menilik Fakta di Balik Kasus Pelaku Penodongan kepada Legenda Bayern Munchen

Arief HadiArief Hadi - Kamis, 01 Juni 2023
Menilik Fakta di Balik Kasus Pelaku Penodongan kepada Legenda Bayern Munchen
Legenda Bayern Munchen, Mark van Bommel (Twitter)

BolaSkor.com - Pada Oktober lalu legenda Bayern Munchen dan eks Barcelona, Mark van Bommel, melalui pengalaman buruk ketika seorang pelaku kejahatan menodongkan senjata api kepadanya di lapangan parkir mobil pada apartemen Van Bommel.

Diduga pelaku melakukan pembajakan mobil karena saat itu, Van Bommel tengah mengendari mobil Porsche Panamera dan mengenakan jam mahal. Sang pelaku dengan nama Mohamed JH sudah ditangkap dan saat ini dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Pada awalnya Mohamed diduga melakukan pembajakan mobil, tetapi dari rekaman audio yang diputar menunjukkan sebaliknya. Menurut laporan dari media Belanda, VIA AD.nl ketika rekaman itu diputar di pengadilan, pelaku meminta kontrak profesional (pemerasan) kepada Van Bommel.

Baca juga:

Alasan Mengapa Final Liga Europa Musim Ini Menarik untuk Dinanti

Sevilla Vs AS Roma: Perjalanan Panjang Duel Spanyol Kontra Italia di Final

Sevilla 1-1 Roma (4-1 Penalti): Los Nervionenses Masih Jadi Raja di Liga Europa

"Tuan Mark, kehidupan keluarga Anda bergantung kepadanya. Besok, Anda membawa pemain itu bersama Anda," demikian rekaman audio dari pelaku.

"Anda membiarkan dia menjadi pemain pro. Anda tidak pergi ke polisi atau kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda. Kami tahu di mana Anda tinggal dan di mana keluarga Anda tinggal."

Pengacara Van Bommel mengklaim apabila pelaku ingin memutar rekaman audio itu kepadanya, tetapi setelah mendekatinya dengan senjata api, Van Bommel mampu menghindarinya dan melarikan diri saat kejadian berlangsung.

Mohamed (25 tahun) ditangkap di Kapellen dan sudah ada dalam tahanan polisi. Saat berada di pengadilan, Van Bommel tidak hadir tetapi pengacaranya menuturkan apabila pelaku ingin memeras eks pemain timnas Belanda tersebut.

"Polisi menemukan foto, rekaman suara, dan teks dari Google Translate yang mengindikasikan pemerasan," papar sang pengacara.

"Malam itu, tersangka ingin memeras Mark van Bommel dengan senjatanya agar dia menandatangani kontrak profesional dengan Antwerp. Pria ini tahu betul apa yang dia lakukan. Dia telah mempersiapkan pemerasannya secara menyeluruh."

Dituturkan juga di pengadilan apabila Mohamed JH juga telah membuat foto selfie dengan Van Bommel pada Juli lalu, lalu mengirim email ke Antwerp, Gent dan Zulte Waregem untuk mempromosikan dirinya sebagai rekrutan potensial.

Mengetahui apabila pelaku sudah mengikuti jejak dan pergerakan Van Bommel dengan menaruh alat di mobilnya, jaksa penuntut juga mengklaim dampak kerusal moral dan menuntut denda sebesar 5.000 euro.

"Pemerasan untuk kontrak profesional sepertinya rencana yang konyol, tapi kita tidak boleh menertawakannya," tutur jaksa penuntut.

"Tuan Van Bommel belum pernah mengalami invasi seperti itu dalam kehidupan pribadinya sebelumnya. Siapa yang tahu di mana dia melarikan diri?"

"Karena faktanya, dia tidak lagi berani masuk apartemennya dan masih menginap di hotel. Oleh karena itu saya mengklaim ganti rugi moral sebesar €5.000,00."

Saat ini, Mark van Bommel (46 tahun) masih melatih klub Belgia, Royal Antwerp, setelah sebelumnya membesut PSV Eindhoven dan Wolfsburg. Van Bommel juga di ambang membawa Antwerp memenangi titel Liga Belgia pertama sejak 1957.

Mark van Bommel
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.318

Bagikan