Mengenal Sejarah The Roses Derby, Duel Panas Manchester United Kontra Leeds

Mengulik lebih dalam mengenai duel The Roses Derby yang mempertemukan Manchester United melawan Leeds United.
Johan KristiandiJohan Kristiandi - Rabu, 08 Februari 2023
Mengenal Sejarah The Roses Derby, Duel Panas Manchester United Kontra Leeds
Sejarah The Roses Derby (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Manchester United akan menjamu Leeds United pada pertandingan lanjutan Premier League 2022-2023, di Stadion Old Trafford, Kamis (9/2) dini hari WIB. The Roses Derby--julukan duel itu--dikenal sebagai satu di antara laga terpanas di Britania Raya.

Dari sisi prestasi, Manchester United jelas lebih unggul daripada Leeds. Setan Merah telah menuai 20 trofi Premier League, sedangkan Leeds baru tiga kali. Bahkan, yang terakhir terjadi pada 30 tahun yang lalu.

Meski demikian, tensi panas laga kali ini sangatlah tinggi. Erik ten Hag selaku anak baru di sepak bola Inggris pun sadar akan hal itu.

Baca Juga:

Hasil dan Klasemen Premier League: Man United Susah Payah Menang, Liverpool Kian Terpuruk

Penjelasan Kartu Merah Casemiro pada Laga Manchester United Vs Crystal Palace

Analisis dan Statistik: Marcel Sabitzer, Pengganti Ideal Christian Eriksen

"Menurut saya ini adalah pertandingan besar. Ini satu di antara laga akbar di Inggris. Memang, rival kami adalah Manchester City dan Liverpool. Namun, laga kali ini sangat penting bagi para suporter," urai Ten Hag, seperti dikutip Manchester Evening News.

"Kami menyadari itu semua. Para pemain tahu apa yang harus dilakukan pada pertandingan kali ini," sambung manajer asal Belanda tersebut.

Menurut peta persaingan sepak bola di Inggris, The Roses Derby menjadi satu di antara yang paling sengit. Leeds yang berasal dari Yorkshire punya sejarah panjang soal persaingan dengan The Red Devils. Bahkan, tidak kalah dengan Derby Manchester atau North West Derby kontra Liverpool.

Sejarah Roses Derby

Manchester United memang baru berdiri pada tahun 1878 dan Leeds United 41 tahun kemudian. Namun akar rivalitas keduanya sudah dipupuk sejak abad ke-15.

Pada abad tersebut, terjadilah perang saudara bertajuk The War of the Roses yang melibatkan dua daerah, yaitu Lancashire dan Yorkshire. Kedua daerah memperebutkan takhta kerajaan Inggris.

Lancaster yang cikal bakal menjadi daerah tempat Manchester United berasal identik dengan bendera kebesaran bergambar mawar merah. Sementara Yorkshire yang merupakan daerah asal Leeds memiliki lambang mawar putih.

Peperangan ini berlangsung selama bertahun-tahun dan menewaskan ratusan ribu orang. Kedua wilayah akhirnya bersatu setelah bangsawan Lancashire, Henry VII menikahi putri dari pemimpin Yorkshire, Edward IV yang bernama Elizabeth.

Setelah berdamai, rivalitas antara masyarakat dari kedua wilayah tetap terjaga. Namun persaingan Lancashire dan Yorkshire beralih ke bidang-bidang lain termasuk sepak bola.

Revolusi industri pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19 turut memantik rivalitas kedua klub. Masyarakat Leeds merasa terusik setelah industri wol yang menjadi sumber utama pendapatan wilayah disaingi oleh industri kapas Manchester.

Persaingan ini akhirnya dimenangi oleh Manchester yang industri kapasnya semakin maju. Sebaliknya, industri wol di Leeds kian melemah dan mereka menunjuk sang tetangga sebagai penyebabnya.

Di tengah persaingan industri tersebut, Manchester United dan Leeds United menjadi salah satu alat persaingan kedua wilayah.

Duel perdana kedua tim diberitakan terjadi pada Januari 1906 di ajang divisi dua. Leeds kala itu berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor telak 3-0.

Tak butuh waktu lama, Manchester United langsung membalasnya beberapa bulan kemudian. Mereka mengalahkan Leeds dengan skor 3-1 di Elland Road.

Sementara Roses Derby pertama di divisi teratas terjadi 20 tahun kemudian, tepatnya pada musim 1925-1926. Manchester United dan Leeds United saling mengalahkan di kandang masing-masing.

Sir Matt Busby vs Don Revie

Rivalitas terpanas antara Manchester United kontra Leeds United terjadi tahun 60-an. Pada era tersebut, kedua tim tengah dalam performa terbaik.

Manchester United yang mulai mendominasi sepak bola Inggris bersama Sir Matt Busby sejak satu dekade sebelumnya mendapat perlawanan seimbang dari Leeds asuhan Don Revie. Menariknya, kedua pelatih menerapkan gaya bermain yang bertolak belakang.

Duel Charlton bersaudara juga menjadi bumbu Roses Derby era ini. Bobby Charlton yang merupakan ujung tombak Manchester United harus menghadapi Jack yang mengawal lini pertahanan Leeds.

Don revie dikenal dengan filosofi permainan kerasnya. Leeds diubahnya menjadi seperti mesin perang di lapangan.

Dengan strategi tersebut, Leeds mampu menggeser dominasi Manchester United. Berbagai trofi mampu dipersembahkan Revie sejak pertengahan 60-an hingga awal 70-an.

Prestasi Leeds secara perlahan mulai menurun setelah Revie ditunjuk menangani Timnas Inggris pada tahun 1974. Hal itu membuat Manchester United kembali mengambil kemudi seperti saat menang back to back di tahun 1978.

Pasca era Busby vs Revie, Manchester United memiliki rekor yang lebih baik di Roses Derby, Setan Merah tak pernah kalah dari Leeds selama periode September 1981 hingga 1994 meski The Whites sempat menjuarai liga musim 1991-1992.

Merosotnya Leeds United

Pada era 90-an, rivalitas Manchester United dan Leeds United masih berlanjut. Kedua tim masih tidak mau kalah satu sama lain.

Sir Alex Ferguson secara perlahan mulai membangun tim yang disegani dengan mengandalkan jebolan akademi Class of 92. Manchester United menjuarai empat dari lima edisi pertama Premier League.

Untuk menandingi rivalnya tersebut, Leeds mendatangkan sejumlah pemain bintang dengan harga dan gaji yang tinggi. Strategi itu awalnya berhasil membuat mereka mampu bersaing di papan atas.

Namun, taktik itu menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Sialnya, momen yang tak diinginkan itu terjadi pada musim 2002-2003 saat mereka gagal lolos ke Liga Champions.

Sejak saat itu krisis keuangan mulai menyerang Leeds. Mereka terpaksa menjual para pemain bintangnya demi terus bertahan.

Efeknya, performa Leeds terus menurun. Mereka akhirnya terdegradasi pada akhir musim 2003-2004 setelah finis di peringkat ke-19.

Sejak saat itu panasnya Roses Derby tak lagi mewarnai sepak bola Inggris. Leeds kesulitan untuk kembali ke Premier League, tempat Manchester United berada.

Kedua tim sempat bertemu dua kali di ajang Piala FA 2009-2010 dan Piala Liga semusim kemudian. Hasilnya, Leeds mampu menang 1-0 di Old Trafford tapi kalah tiga gol tanpa balas di Elland Road.

Tak pelak, kini sepak bola Inggris menjadi lebih menarik dengan kembalinya The Roses Derby. Meskipun kerap berbeda kaliber, tetapi duel Manchester United kontra Leeds tetap menarik untuk dinikmati.

Manchester United Leeds United Breaking News Premier League
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Experienced Journalist with a work history in the online media industry of more than 7 years.
Posts

18.019

Berita Terkait

Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Dengan tambahan 10 medali emas, Tim Indonesia memantapkan posisi kedua klasemen sementara dengan total 72 emas, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Lainnya
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Tim equestrian Indonesia berhasil meraih medali emas pertama pada ajang SEA Games 2025 dari nomor team show jumping.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Spanyol
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Meski unggul segalanya dari lawan, pelatih Real Madrid Xabi Alonso mewaspadai kejutan yang bisa datang.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Lainnya
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Tim Indonesia berhasil mendulang medali emas ke-72 di SEA Games 2025 yang dipersembahkan cabang olahraga berkuda, Rabu (17/12) sore WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Inggris
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Pelatih Chelsea Enzo Maresca tersenyum lebar dan menegaskan bahwa dirinya senang berada di klub.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Lainnya
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Atlet panahan Riau Ega Agata Salsabilla menambah koleksi medali emas Tim Indonesia pada SEA Games 2025 menjadi 70, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Sports
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Aksi luar biasa Rendi Setia Maulana dan Memo di SEA Games Thailand 2025. Meski sempat tertinggal dan cuaca tak bersahabat, pasangan dayung Indonesia sukses merebut emas nomor men’s double sculls.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Prancis
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Paris Saint-Germain dinyatakan harus membayar lebih dari 60 juta euro atau lebih dari Rp1 triliun kepada Kylian Mbappe.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Sports
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Panahan Indonesia langsung tancap gas di SEA Games Thailand 2025. Tim recurve putra dan putri sukses kawinkan medali emas usai menundukkan Malaysia dan Vietnam. Simak hasil lengkap dan komentar pelatih di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Inggris
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Penghargaan ini menjadi puncak dari perjalanan panjang Gianluigi Donnarumma dalam 12 bulan terakhir.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Bagikan