Megan Rapinoe, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Sepak Bola

Megan Rapinoe bukan hanya pesepak bola biasa tapi juga aktivis yang menuntut adanya kesetaraan antara pemain wanita dan pria.
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Selasa, 21 April 2020
Megan Rapinoe, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Sepak Bola
Megan Rapinoe (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Pada tahun 1964, Insinyur Soekarno selaku Presiden menetapkan Raden Adjeng Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan Nasional. Sejak saat itu hari lahir Kartini yaitu tanggal 21 April ditetapkan sebagai hari besar dan diperingati tiap tahun hingga saat ini.

Bukan tanpa alasan Kartini dinobatkan sebagai pahlawan. Perjuangannya dalam menuntut penyetaraan hak perempuan dengan laki-laki pada masa penjajahan sangat menginspirasi.

Kartini yang berasal dari keluarga bangsawan melihat ada perlakuan tak adil yang diterima perempuan pribumi terutama dari kalangan bawah. Ia menganggap setiap orang punya hak yang sama dalam berbagai aspek tanpa harus dibeda-bedakan dengan jenis kelamin, status sosial, suku, agama dan lain-lain.

Kartini menggelorakan semangat emansipasi untuk melawan belenggu dan memperjuangkan kemerdekaan para perempuan. Kartini menjabarkan pemikirannya tersebut melalui tulisan-tulisan yang akhirnya dirangkum dalam sebuah buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Baca Juga:

Efek Besar Kapten Timnas Wanita Amerika Serikat, Megan Rapinoe: Dijadikan Presiden AS oleh Fans

3 Pesepak Bola Putri dengan Talenta dan Karakter Kuat yang Menginspirasi Publik

Aksi Tepuk Tangan Bintang Sepak Bola Dunia untuk Petugas Medis

Perjuangan Kartini tersebut kini diduplikasi oleh seorang pesepak bola putri bernama Megan Rapinoe. Ia merupakan Pemain Timnas Putri Amerika Serikat yang cukup kontroversial.

Rapinoe dikenal cukup vokal menuntut penyetaraan hak-hak pesepak bola perempuan dan pria. Namun hal itu diimbangi dengan segudang prestasi seperti trofi juara Piala Dunia 2019 dan pemain terbaik putri dunia di tahun yang sama.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu menjadikan ajang Piala Dunia Putri 2019 sebagai momentum untuk mengutarakan pemikirannya tersebut. Setelah membawa negaranya ke final, Rapinoe menyentil FIFA yang dianggap kurang menganggap penting sepak bola wanita.

Hal itu terlihat dari jadwal laga puncak yang digelar pada hari yang sama dengan final Copa America dan Piala Emas CONCACAF. Tak sampai disitu, Rapinoe juga menuntut adanya penyetaraan gaji antara pesepak bola wanita dan pria.

Nilai gaji pesepak bola wanita memang bagai langit dan bumi jika dibandingkan gaji pesepak bola pria. France Football pada tahun 2018 pernah menulis laporan perbandingan gaji seorang Lionel Messi adalah 325 kali lipat lebih tinggi dibanding pemain terbaik wanita 2018, Ada Hegerberg.

Dalam setahun, Messi saat itu mengantongi uang sebesar 130 juta Euro. Sementara Hegerberg hanya berpenghasilan 400 ribu euro.

Perjuangan Rapinoe tidak hanya meliputi penyetaraan hak pesepak bola wanita. Wanita berusia 34 tahun itu juga merupakan sosok yang nasionalis.

Ia secara terbuka menentang kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Baginya, Trump merupakan sosok pemimpin yang rasis dan seksis lewat kebijakan-kebijakan yang diskriminatif kepada warga pendatang.

Perlawanan Rapinoe ditunjukkan dengan aksi berlutut saat lagu kebangsaan negaranya diputar sebelum pertandingan. Ia juga menolak datang ke Gedung Putih usai menjuarai Piala Dunia Wanita 2019.

Sikap yang ditunjukkan Rapinoe itu mengundang pro dan kontra. Ada yang mendukung tapi tak sedikit yang mengecamnya.

Namun Rapinoe tidak peduli. Layaknya seorang aktivis, ia semakin vokal mengutarakan kritik kepada pemerintah.

Sikap kritis Rapinoe ternyata menurun dari sosok ibunya. Ia menyebut sang ibunda selalu mengajarkannya agar bisa berguna untuk orang lain.

"Sejak usia sangat dini, ibu memberi tahu saya untuk tidak hanya membela diri sendiri tetapi juga membela orang lain. Jujurlah di dunia ini dan cobalah menjadikannya tempat yang lebih baik," tulis Rapinoe dalam sebuah artikel di Bustle.

Pesan tersebut benar-benar dipegang Rapinoe hingga sekarang. Terbukti, ia turut memperhatikan nasib orang-orang yang kesulitan di tengah pandemi virus corona ini.

Rapinoe mempertanyakan rancangan undang-undang pemerintah Amerika Serikat terkait penanggulangan efek pandemi ini. Salah satunya adalah pemberian uang sebesar 1.200 dollar AS kepada masyarakat.

Masalahnya tidak semua orang bisa mendapatkan uang tersebut. Hal inilah yang membuat Rapinoe geram.

Meskipun Rapinoe tidak menyukai kepemimpinan Trump. Namun rasa benci itu ia imbangi dengan kritik secara logis.

"Apa manfaat utama dalam RUU ini untuk rata-rata orang Amerika? Menjadi sangat jelas siapa yang penting, siapa yang tidak penting, ke mana uang itu pergi, siapa yang mendapatkan yang pertama, siapa yang mendapatkannya dengan mudah dan bagaimana administrasi ini" ujar Rapinoe dikutip dari Telegraph.

Semua hal yang dilakukan Rapinoe tersebut sangat mirip dengan perjuangan Kartini dahulu. Maka dari itu, ia layak disebut sebagai salah satu figue penegak emansipasi wanita bukan hanya di sepak bola tapi juga di dunia.

Megan Rapinoe Hari Kartini Breaking News Sosok
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.515

Berita Terkait

Prediksi
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Prediksi Juventus vs Atalanta di Allianz Stadium, Sabtu (27/9) Serie A 2025/26. Simak statistik, head to head, kondisi skuad, dan perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Lainnya
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian kongres tahunan UCI yang digelar di Kigali, Rwanda.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Liga Indonesia
Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4
Keduanya disibukkan dulu dengan pertandingan Persib Bandung.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4
Inggris
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils
Manchester United akan menghadapi Brentford di Premier League 2025/2026. Setan Merah punya catatan buruk saat bertandang ke London, ditambah absennya Casemiro dan Lisandro Martinez.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils
Inggris
Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Liverpool belum terkalahkan dalam 10 laga tandang terakhir melawan Crystal Palace di Premier League. Akhir pekan ini, The Reds berpeluang memperpanjang rekor impresifnya meski tanpa beberapa pilar utama.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Ragam
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid
Derbi Madrid selalu sarat tensi. Ternyata ada beberapa pemain top yang pernah membela Real Madrid dan Atletico Madrid, termasuk Theo Hernandez, Morata, hingga Courtois.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid
Inggris
Rio Ferdinand Desak Manchester United Tantang Liverpool dalam Perburuan Adam Wharton
Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, meminta Setan Merah ikut bersaing dengan Liverpool dalam perburuan gelandang muda Crystal Palace, Adam Wharton, yang tampil gemilang di Premier League dan juara FA Cup 2025.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Rio Ferdinand Desak Manchester United Tantang Liverpool dalam Perburuan Adam Wharton
Sports
Gimnastik Indonesia Berduka, Atlet Muda Naufal Takdir Al Bari Tutup Usia di Rusia
Atlet gimnastik Indonesia, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia di usia 19 tahun setelah dirawat intensif di Rusia. Naufal diproyeksikan tampil di Kejuaraan Dunia 2025, SEA Games 2025, hingga Olimpiade 2028.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Gimnastik Indonesia Berduka, Atlet Muda Naufal Takdir Al Bari Tutup Usia di Rusia
Italia
Jadwal Babak 16 Besar Coppa Italia 2025/2026: AC Milan Bertemu Lawan Kuat
Simak jadwal lengkap babak 16 besar Coppa Italia 2025/2026. AC Milan bertemu Lazio, Inter Milan menghadapi Venezia, Juventus melawan Udinese, hingga Roma kontra Torino.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Jadwal Babak 16 Besar Coppa Italia 2025/2026: AC Milan Bertemu Lawan Kuat
Spanyol
Breaking News: Sergio Busquets Umumkan Gantung Sepatu
Legenda Spanyol Sergio Busquets dikabarkan akan gantung sepatu pada akhir musim bersama Inter Miami. Simak perjalanan karier, prestasi, dan fakta terbaru sang gelandang.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Breaking News: Sergio Busquets Umumkan Gantung Sepatu
Bagikan