Lionel Messi Menangis dan Ribut dengan Fans Barcelona Selepas Bermain di Anfield

BolaSkor.com - Malam yang berat untuk megabintang Argentina, Lionel Messi, di Anfield pada leg dua semifinal Liga Champions antara Liverpool kontra Barcelona, Rabu (8/5) dini hari WIB. La Pulga tak berkutik kala timnya dilumat empat gol tanpa balas.
Divock Origi dan Georginio Wijnaldum menorehkan masing-masing dua gol yang mengakhiri perjalanan Blaugrana di semifinal, meski sebelumnya telah unggul agregat gol 3-0 di leg pertama - Liverpool menang melalui agregat gol 4-3.
Messi, 31 tahun, yang menorehkan dua gol di leg pertama tak mampu mengulanginya dan dibuat mati kutu di Anfield. Bola jarang sampai di kakinya dan ketika dia menciptakan dua peluang, Alisson ada di sana untuk menepis bola.
Peraih lima Ballon d'Or dan empat titel Liga Champions harus mengubur impian meraih titel Liga Champions untuk kali kelima. Situasi semakin parah baginya selepas laga di Anfield. Messi tidak ikut dengan rombongan bus Barcelona.
Baca Juga:
Pertama Sejak 2013, Final Liga Champions Tanpa Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Barcelona Bermain seperti Anak-anak di Anfield
Respons Fabinho Usai Bikin Lionel Messi Mati Kutu
Bukan sengaja ditinggal tentunya. Menurut laporan dari Guardian, Messi dipilih untuk melakukan tes kesehatan oleh badan anti-doping. Itulah kenapa Messi tidak bareng dengan rombongan bus Barcelona yang bertolak terlebih dahulu ke Bandara John Lennon.
Tidak ikut rombongan bus bukan satu-satunya pemberitaan soal Messi selepas laga tersebut. Kabarnya, Messi juga sempat menangis selepas kekalahan tersebut dan tidak bisa dihibur oleh rekan setimnya di ruang ganti pemain.
Tangisan itu merepresentasikan rasa frustrasi karena gagal membawa Barcelona ke final dan coba memenangkan Liga Champions. Tidak berhenti sampai di situ saja, media Spanyol mengklaim bahwa Messi, yang datang telat ke bandara, ribut dengan fans Barcelona yang marah dengan cara tim mereka tersingkir di semifinal.
Messi tidak berkata apa-apa soal kekalahan itu, namun, Luis Suarez mengakui bahwa cara timnya tersingkir sangat tidak bisa diterima. Menurutnya, Barcelona harus menerima konsekuensi di kemudian hari karenanya.
"Kami sangat sedih, sakit. Kami manusia biasa, merasakan rasa sakit, frustrasi. Kami harus meletakkan dada kami untuk peluru-peluru yang akan datang (kritikan dari fans). Kami harus memahami seluruh kritikan yang akan mendatangi kami," tutur Suarez.
Tak pelak, Barcelona bisa melampiaskan seluruh amarah itu melalui laga final Copa del Rey melawan Valencia (25/5). Itu jadi kesempatan Barca mengobati luka dengan raihan dua titel semusim setelah sebelumnya meraih LaLiga.
Arief Hadi
15.454
Berita Terkait
Ole Romeny Kembali ke Timnas Indonesia untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Marselino Ferdinan Dicoret

Geram Persija Harus Tandang 4 Kali Beruntun, Mauricio Souza: Tidak Masuk Akal!
Menpora Erick Thohir Akan Pertahankan Jabatan Ketum PSSI sampai 2027

Xabi Alonso Ingin Gelandang Baru, Tiga Pemain Masuk Daftar Belanjaan Real Madrid Musim Depan
Tidak Dapat Izin Jamu Persib di Tangerang, Persita Harus Menyeberang ke Bali

Barcelona Putuskan Masa Depan Marcus Rashford

Pelatih Persija Mauricio Souza Dukung Rizky Ridho Abroad

Nice vs AS Roma: Gasperini Tuntut Giallorossi Lebih Tajam

Jadi Korban Hoaks soal Rangkap Jabatan Erick Thohir, Petinggi FIFA Berikan Klarifikasi Terbuka
Demi Perkuat Lini Serang, Arsenal Incar Pemain Sayap Jepang
