Legenda Piala AFF: Kiatisuk Senamuang, Pemain dan Pelatih Tersukses Thailand

Kiatisuk Senamuang mengoleksi masing-masing dua gelar Piala AFF sebagai pemain dan pelatih.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Selasa, 30 November 2021
Legenda Piala AFF: Kiatisuk Senamuang, Pemain dan Pelatih Tersukses Thailand
Kiatisuk Senamuang. (FAT)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Nama Kiatisuk Senamuang menjadi familiar ditelinga para pencinta sepak bola Indonesia. Maklum saja, ia menjadi mimpi buruk aktor di balik layar saat Thailand juara Piala AFF 2016, setelah menumbangkan Timnas Indonesia.

Kiatisuk Senamuang meraih kesuksesan bersama Tim Nasional (Timnas) Thailand sebagai pemain dan pelatih. Pria kelahiran Kota Udon Thani ini juga merupakan sosok yang ikut andil memajukan persepak bolaan Negeri Gajah Putih.

Baca Juga:

3 Alumni Piala Dunia yang Beradu Taktik di Piala AFF 2020

Bantai Antalyaspor, Timnas Indonesia Jaga Semangat Jelang Piala AFF 2020

Profil Kiatisuk Senamuang

Kiatisuk Senamuang
Kiatisuk Senamuang. (FAT)

Kiatisuk Senamuang lahir di Kota Udon Thani, Thailand pada tanggal 11 Agustus 1973. Ia memulai karier sepak bola juniornya di klub Krung Thai Bank dari periode 1989-1990. Permainan apiknya sebagai striker membuatnya promosi ke tim utama Krung Thai Bank pada tahun 1991. Ketika itu umurnya masih berusia 18 tahun.

Sepak terjangnya di Krung Thai Bank membuat dirinya masuk ke dalam Timnas Thailand satu tahun kemudian. Sayang, ia tidak masuk skuat Thailand besutan Peter Stubbe di Piala Asia 1992.

Hal tersebut lantas tidak membuatnya putus asa. Kiatisuk Senamuang terus mengasah kemampuannya mengolah si kulit bundar.

Ia akhirnya masuk ke dalam skuat Thailand di Piala Tiger (Piala AFF) 1996. Kala itu umurnya masih berusia 23 tahun. Meski tebilang muda, Kiatisuk Senamuang diprediksi menjadi senjata andalan tim War Elephants di turnamen sepakbola dua tahunan paling bergengsi daratan Asia Tenggara tersebut.

Kiatisuk Senamuang akhirnya mengakhiri masa kariernya bersama Krung Thai Bank pada tahun 1995. Ia hijrah ke Raj Pracha. Membela Raj Prcha, kemampuan Kiatisuk Senamuang makin terasah. Ia menjadi andalan skuat Thailand di Piala Tiger 1996.

Gelar Perdana

Kiatisuk Senamuang
Kiatisuk Senamuang saat membela Timnas Thailand. (affsuzukicup.com/Getty Images)

Di Piala Tiger 1996, Kiatisuk Senamuang masuk ke dalam skuat utama. Pelatih Thawatchai Sartjakul tak salah memasangnya sebagai striker utama kala itu.

Ia berhasil membawa Thailand menjadi juara edisi perdana Piala Tiger tersebut usai mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0. Gol kemenangan Thailand dicetak Kiatisuk Senamuang pada menit ke-9.

Tak hanya itu, ia membuktikan kapasitasnya dengan mencetak 5 gol selama turnamen berlangsung. Kiatisuk Senamuang besaing dengan striker Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto dan Peri Sandria yang mencetak 4 gol.

Selepas membawa Thailand juara Piala Tiger, Kiatisuk Senamuang memutuskan berpindah klub dari Raj Prcha ke Royal Thai Police pada tahun 1997. Ia berhasil membawa Royal Thai Police menjadi juara Liga Primer Thailand di tahun yang sama.

Kiatisuk Senamuang tak bisa memperkuat Thailand di Piala Tiger 1998. Ia tidak diikutsertakan oleh pelatih Withaya Laohakul. Meski begitu, ia tetap tidak putus asa. Kiatisuk Senamuang fokus untuk membela klub yang dibelanya, Royal Thai Police.

Setelah hampir satu musim, Kiatisuk Senamuang resmi berpindah ke klub asal Malaysia, Perlis FA dengan periode dari tahun 1998-1999. Satu tahun kemudian, ia memilih pinangan klub asal Inggris, Huddersfield Town selama satu musim (1999-2000).

Gelar Kedua Piala AFF

Kiatisuk Senamuang
Kiatisuk Senamuang. (FAT)

Beriringan dengan karier klubnya, Kiatisuk Senamuang memperkuat Thailand di Piala Tiger 2000. Ini merupakan momentum kegemilangan pria bertinggi 171 cm tersebut.

Ia membawa Thailand meraih gelar keduanya di Piala Tiger usai menumbangkan Indonesia dengan skor 4-1. Ia juga berhasil meraih gelar pemain terbaik, dan mencetak empat gol dalam turnamen tersebut.

Selepas itu, Kiatisuk Senamuang kembali memperkuat Raj Pracha selama satu musim (2000-2001). Kiatisuk Senamuang kemudian hijrah ke Liga Utama Singapura bersama klub Singapore Armed Forces.

Di sana, ia mengecap karier selama satu musim (2001-2002). Meski satu musim, ia berhasil membawa Singapore Armed Forces menjadi juara Liga Utama Singapura pada tahun 2002.

Setelah itu, ia hijrah ke Liga Utama Vietnam untuk bergabung dengan Hoang Anh Gia Lai pada tahun 2002. Ia berhasil membawa Hoang Anh Gia Lai menjadi juara Liga Utama Vietnam pada tahun 2003 dan 2004.

Di tahun 2004, kegemilangan Kiatisuk Senamuang makin meroket meski umurnya sudah menginjak 31 tahun. Namun, ia gagal membawa Thailand menjadi juara Piala Tiger 2004 usai gagal lolos dari babak penyisihan Grup B, atau kalah bersaing dari Myanmar dan Malaysia.

Tak hanya itu, ia pun gagal membawa Thailand berjaya di Piala Asia 2004. Ia kembali fokus bersama klubnya Hoang Anh Gia Lai hingga tahun 2007 untuk memutuskan pensiun dari dunia sepak bola sebagai pemain. Pengumuman pensiun Kiatisuk Senamuang juga tak terlepas dari kegagalannya bersama Thailand di Piala AFF 2007 dan Piala Asia di tahun yang sama.

Thailand tumbang di tangan Singapura dalam final Piala AFF 2007 dengan agregat 2-3. Lalu gagal di Piala Asia 2007 usai gagal lolos dari babak penyisihan Grup A. Meski begitu, Kiatisuk Senamuang melepas kariernya sebagai pemain dengan gemilang. Total, ia mempersembahkan 2 gelar Piala Tiger (Piala AFF) untuk Thailand dengan raihan satu penghargaan pemain terbaik di tahun 2000.

Ia total mencetak 12 gol sepanjang kariernya bersama Thailand di Piala Tiger (Piala AFF). Kiatisuk Senamuang menorehkan 134 penampilan dengan 71 gol bersama Thailand.

Di level klub, ia berhasil membawa Royal Thai Police juara Liga Primer Thailand pad atahun 1997, Singapore Armed Forces juara Liga Utama Singapura tahun 2002, dan Hoang Anh Gia Lai juara Liga Utama Vietnam tahun 2003 serta 2004.

Pecahkan Rekor Meraih Gelar Piala AFF sebagai Pemain dan Pelatih

Thailand
Thailand Juara Piala AFF 2016. (FAT)

Selepas karier sebagai pemain, Kiatisuk Senamuang melanjutkan kiprahnya sebagai pelatih. Ia memulai karier kepelatihannya dengan menangani mantan klubnya, Hoang Anh Gia Lai dari tahun 2006-2008. Selanjutnya, ia menjadi pelatih klub Liga Primer Thailand, Chula United (2008) dan Chonburi FC (2008-2009). Kemudian, Kiatisuk Senamuang kembali melatih Hiang Anh Gia Lai (2010) dan Chula United (2011-2012. Lalu ia melatih Bangkok FC pada tahun 2012.

Kariernya yang terbilang pas-pasan, tidak membuat Kiatisuk Senamuang merasa minder kala ditunjuk sebagai pelatih timnas Thailand U-23 pada tahun 2013.

Buktinya, ia berhasil membawa timnas Thailand U-23 merebut medali emas SEA Games 2013 Myanmar. Thailand mengalahkan Indonesia di laga final dengan skor 1-0 melalui gol yang dicetak Sarawut Masuk pada menit ke-22.

Ini merupakan gelar perdana Kiatisuk Senamuang bersama timnas Thailand sebagai pelatih. Keberhasilannya tersebut membuat dirinya diangkat menjadi Timnas Thailand senior pada tahun 2014.

Kiatisuk Senamuang menorehkan sejarah. Ia membawa Thailand menjadi juara Piala AFF 2014 usai menumbangkan Malaysia dengan agregat 4-3. Ini merupakan gelar perdana Kiatisuk Senamuang bersama Thailand di Piala AFF sebagai pelatih.

Selanjutnya, Kiatisuk Senamuang meraih gelar keduanya di Piala AFF sebagai pelatih pada tahun 2016. Ia pun mengoleksi masing-masing dua gelar Piala AFF sebagai pemain dan pelatih.

Kiatisuk Senamuang Piala aff Piala AFF 2020 Thailand Timnas Thailand Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.779

Berita Terkait

Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Dengan tambahan 10 medali emas, Tim Indonesia memantapkan posisi kedua klasemen sementara dengan total 72 emas, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Lainnya
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Tim equestrian Indonesia berhasil meraih medali emas pertama pada ajang SEA Games 2025 dari nomor team show jumping.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Spanyol
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Meski unggul segalanya dari lawan, pelatih Real Madrid Xabi Alonso mewaspadai kejutan yang bisa datang.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Lainnya
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Tim Indonesia berhasil mendulang medali emas ke-72 di SEA Games 2025 yang dipersembahkan cabang olahraga berkuda, Rabu (17/12) sore WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Inggris
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Pelatih Chelsea Enzo Maresca tersenyum lebar dan menegaskan bahwa dirinya senang berada di klub.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Lainnya
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Atlet panahan Riau Ega Agata Salsabilla menambah koleksi medali emas Tim Indonesia pada SEA Games 2025 menjadi 70, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Sports
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Aksi luar biasa Rendi Setia Maulana dan Memo di SEA Games Thailand 2025. Meski sempat tertinggal dan cuaca tak bersahabat, pasangan dayung Indonesia sukses merebut emas nomor men’s double sculls.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Prancis
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Paris Saint-Germain dinyatakan harus membayar lebih dari 60 juta euro atau lebih dari Rp1 triliun kepada Kylian Mbappe.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Sports
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Panahan Indonesia langsung tancap gas di SEA Games Thailand 2025. Tim recurve putra dan putri sukses kawinkan medali emas usai menundukkan Malaysia dan Vietnam. Simak hasil lengkap dan komentar pelatih di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Inggris
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Penghargaan ini menjadi puncak dari perjalanan panjang Gianluigi Donnarumma dalam 12 bulan terakhir.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Bagikan