3 Alumni Piala Dunia yang Beradu Taktik di Piala AFF 2020
BolaSkor.com - Piala AFF 2020 akan berlangsung terpusat di Singapura pada 5 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022. Ada 10 perserta yang ikut serta dalam gelaran edisi ke-13. Kamboja menjadi satu-satunya tim yang lolos dari babak kualifikasi, setelah menyingkirkan Brunei Darussalam yang mundur.
Grup A dihuni Thailand, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Timos Leste. Seluruh laga Grup A akan dimainkan di Stadion National Singapura.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Vietnam, Malaysia, Laos, dan Kamboja. Seluruh laga Grup B akan dimainkan di Stadion Bishan. Skuat Garuda akan melawan Kamboja (9 Desember), Laos (12 Desember), Vietnam (15 Desember), dan Malaysia (19 Desember).
Uniknya, Grup B yang dihuni Timnas Indonesia serasa Piala Dunia. Pasalnya, para pelatih merupakan jebolan Piala Dunia. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya yang disusun BolaSkor.com:
Baca Juga:
Bantai Antalyaspor, Timnas Indonesia Jaga Semangat Jelang Piala AFF 2020
1. Shin Tae-yong (Timnas Indonesia)
Shin Tae-yong merupakan manajer pelatih Timnas Indonesia alias pelatih kepala Timnas Indonesia Senior. Ia merupakan mantan pelatih timnas Korea Selatan (Korsel) di Piala Dunia 2018.
Sepak terjangnya di Piala Dunia 2018 terbilang fenomenal. Pelatih berusia 52 tahun itu membawa Korsel mengalahkan juara bertahan Jerman di babak penyisihan grup dengan skor 2-0. Meski pada akhirnya, Korsel tidak bisa menembus babak 16 besar.
Kini, Shin Tae-yong ditargetkan untuk meraih hasil maksimal alias juara Piala AFF 2020. Shin Tae-yong sudah mempersiapkan Timnas Indonesia dengan menjalani pemusatan latihan (TC) di Turki.
Dalam TC tersebut, Timnas Indonesia melakoni tiga laga uji coba melawan Afghanistan (0-1), Myanmar (3-0), dan Antalyaspor (4-0).
2. Park Hang-seo (Vietnam)
Selanjutnya, Park Hang-seo sebagai pelatih Vietnam. Park Hang-seo merupakan asisten Guus Hiddink saat mengangani timnas Korsel di Piala Dunia 2002.
Saat itu, Korsel tampil fenomenal menyingkirkan tim sekaliber Italia dan Spanyol. Korsel juga mampu memberikan perlawan sengit lawan Jerman di babak semifinal. Akhirnya, Korsel menjadi peringkat keempat Piala Dunia 2002 setelah kalah dari Turki.
Setelah Piala Dunia 2002, Park Hang-seo kemudian dipercaya menjadi pelatih timnas Korsel U-23 yang mempersembahkan medali perak pada Asian Games 2002 di Busan.
Kini, Park Hang-seo membawa perubahan bagi sepak bola Vietnam. Sejak melatih Vietnam dari 2017, Park Hang-seo membawa Golden Stars menjadi raja Asia Tenggara.
Buktinya, Park Hang-seo membawa timnas Vietnam U-23 melaju ke final Piala Asia U-23 2018 lalu. Lalu membawa Vietnam melaju ke semifinal Asian Games 2018.
Kemudian membawa Vietnam menjadi juara Piala AFF 2018, sebelum lolos ke babak perempat final Piala Asia 2019. Terakhir, Vietnam mampu dibawa Park Hang-seo lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
3. Keisuke Honda
Nama terakhir adalah Keisuke Honda. Ia merupakan mantan pemain timnas Jepang. Honda kini menjadi General Manager timnas Kamboja. Ia dibantu pelatih kepala Ryu Hirose.
Honda lebih muncul di balik layar untuk memberikan taktik. Sedangkan Ryu Hirose lebih di depan menemani para pemain timnas Kamboja di lapangan.
Tengku Sufiyanto
17.779
Berita Terkait
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
SEA Games 2025: Medali Emas dalam Jangkauan, Timnas Voli Putra Indonesia Melaju ke Final
SEA Games 2025: Dea Salsabila Putri Sumbang Medali Emas Pertama Modern Pentathlon