Legenda Inter Sudah Lama Ramal Ketidakcocokan Conte dengan Tottenham
BolaSkor.com - Dua pelatih berprofil besar di Eropa dan pernah sukses memenangi trofi, Jose Mourinho dan Antonio Conte, pernah ditunjuk melatih Tottenham Hotspur untuk mengubah peruntungan klub dalam meraih sukses.
Akan tapi keduanya gagal melakukannya dan Conte jadi pelatih teranyar yang mengakhiri kerja sama dengan klub. Tottenham memecat Conte pada Senin (27/03) pagi WIB di tengah jeda internasional bulan Maret.
"Kami dapat mengumumkan bahwa Pelatih Kepala Antonio Conte telah meninggalkan klub dengan kesepakatan bersama. Kami mencapai kualifikasi Liga Champions di musim pertama Antonio di klub. Kami berterima kasih kepada Antonio atas kontribusinya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya," pernyataan itu dimuat di laman resmi Tottenham.
"Cristian Stellini akan melatih tim sebagai pelatih interim untuk sisa musim ini, bersama dengan Ryan Mason sebagai asisten pelatih kepala."
Baca Juga:
Atas Kesepakatan Bersama, Antonio Conte Resmi Tinggalkan Tottenham Hotspur
Kritik Karakter dan Mentalitas Tottenham, Conte Dapat Pembelaan dari Ibrahimovic
Hojbjerg, Pemain Pertama Tottenham yang Merespons Komentar Pedas Conte
Conte (53 tahun) melatih Tottenham pada 2021 menggantikan Nuno Espirito Santo. Pada musim pertamanya melatih klub ia membawa Tottenham menyalip Arsenal dalam perburuan zona Liga Champions, situasi yang berbeda terjadi di musim kedua.
Berawal dari komentar pedas Conte ketika mengkritik pemain Tottenham yang dicap egois, Conte juga menyindir budaya klub dan mentalitas puas meski tim tak memenangi trofi. Buntut dari pernyataan itu Conte kehilangan pekerjaannya di Tottenham.
Legenda Inter Milan asal Italia, Giuseppe Bergomi, tidak heran melihat Conte pergi dari Tottenham. Ia sudah lama melihat ketidakcocokan Conte dengan klub London Utara tersebut, dan ia melihatnya dari karakter Conte.
"Saya belum pernah melihatnya (Conte) begitu bahagia setelah kekalahan. Dia tersenyum, menepuk punggung orang, menyapa semua orang, benar-benar santai. Itu tidak seperti dia." tutur Bergomi kepada Sky Sports, merujuk kepada kekalahan Tottenham dari AC Milan di Liga Champions.
Maksud dari ucapan Bergomi itu, Conte yang dikenalnya akan kecewa dan marah ketika timnya tersingkir atau kalah karena jiwa kompetitifnya. Namun di Tottenham, Conte seolah sudah memahami bahwa target klub tidak pernah untuk tampil kompetitif dan jadi juara.
Terlebih di masa lalu, Conte pernah sukses meraih trofi bersama Juventus, Chelsea, dan Inter Milan. Tak ayal Bergomi melihat Conte frustrasi dengan situasinya di Tottenham yang kesulitan memenangi trofi. Conte dikabarkan berpeluang melatih kembali di Italia.
Arief Hadi
16.042
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Napoli vs AC Milan: Duel Panas di Semifinal Piala Super Italia
Conte Klaim Napoli Kalah karena Kelelahan, Mourinho Beri Jawaban Menohok
Benfica vs Napoli: Setelah Tujuh Tahun, Jose Mourinho Kembali Adu Taktik Lawan Antonio Conte
Berjaya di Derby London Utara, Arsenal Tak Terkalahkan di 15 Laga Beruntun
Hat-trick Gol dan Rekor yang Diukir Eberechi Eze di Derby London Utara
Hasil Premier League: Eberechi Eze Hat-trick, Arsenal Hajar Tottenham 4-1
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Arsenal vs Tottenham Hotspur, Live Sebentar Lagi
Link Streaming Arsenal vs Tottenham Hotspur, Minggu 23 November 2025
Prediksi dan Statistik Arsenal vs Tottenham Hotspur: Peluang The Gunners Memperlebar Jarak
5 Momen Menarik dalam Sejarah Derby London Utara