KPSN Tuntut PSSI Pecat Exco Terlibat Pengaturan Skor Secara Tidak Terhormat
BolaSkor.com - Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menggelar diskusi bersama beberapa insan sepak bola Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (1/9). Pertemuan ini menghasilkan dua keputusan penting.
Dalam daftar kehadiran peserta, sebanyak 12 Asosiasi Provinsi (Asprov), 2 Asosiasi Kota (Askot) PSSI, dan enam klub menghadiri diskusi ini. 12 Asprov PSSI tersebut meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Lampung, Gorontalo, dan Jawa Barat.
Adapun, 2 Askot yang datang ialah Jakarta Timur dan Depok. Enam klub Liga Indonesia yang hadir ialah Madura FC, Aceh United, Persiraja Banda Aceh, Persika Karawang, PSIM Yogayakarta, dan Persiwa Wamena.
Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi atas kasus pengaturan skor yang melanda Liga Indonesia belakangan ini. Bertemakan 'Menuju Sepak Bola Bersih, Berprestasi, dan Tanpa Mafia', KPSN ingin PSSI berbenah.
Baca Juga:
Tanggapan PSSI soal Penangkapan Wasit oleh Satgas Anti Mafia Bola
Kongres Tahunan PSSI Resmi Digelar di Bali
PSSI Siap Berikan Bukti Dugaan Pengaturan Skor kepada Satgas Anti Mafia Bola
KPSN menuntut dua keputusan dalam forum ini dibahas dalam Kongres Tahunan PSSI pada 20 Januari 2019 di Bali.
"Terhadap persoalan yang kita permasalahkan hari ini, masalah prestasi, sepak bola yang bersih dan anti mafia. Ini adalah merupaakan tanggung jawab semua pihak, kalau kita berbicara prestasi kita tidak bisa menyalahkan PSSI, karena ada banyak yang terlibat di dalamnya, komponen-komponen yang ada di dalamnya, dan ada stakeholder yang harus juga harus terlibat, dan semua," ujar Sabarudin Labamba selalu Ketua Asprov Sulawesi Tenggara.
"Hingga saat ini kita belum menemukan konsep dan sistem pembinaan sepak bola yang baik dan organisasi yang baik. Ini yang harus kita evaluasi terus menerus, sehingga dengan ini yang kita harapkan."
"Dan saya kira rekomendasi yang kita dapatkan hari ini adalah bagian dari aspirasi dari seluruh masyarakat Indonesia, dan ini pun patut kita apresiasi dan patut kita hormati," tuturnya.
Berikut dua tuntutan KPSN:
1. Mengusulkan agar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI dan pengurus PSSI yang menjadi tersangka kasus match fixing untuk dipecat dengan tidak hormat di Kongres PSSI 2019.
2. Mendorong satuan petugas anti mafia bola Polri untuk memberantas secara tuntas praktek match fixing melalui penegakkan hukum yang adil tanpa pandang bulu sesuai dengan kesetaraan dalam hukum.
Muhammad Adiyaksa
1.188
Berita Terkait
Erick Thohir Tak Intervensi Pemilihan John Herdman, Beri Kebebasan ke Exco dan BTN
Bandung bjb Tandamata Luncurkan Tim untuk Proliga 2026, Bidik Gelar Juara
6 Momen Kebangkitan Olahraga Indonesia Sepanjang 2025
CEO Aprilia Pede Marco Bezzecchi Bisa Bersaing dengan Marc Marquez di MotoGP 2026, Siap Runtuhkan Dominasi Ducati
Direktur Persija Jawab Rumor Bergabungnya Ezra Walian dan Hugo 'Jaja' Gomes di Putaran Kedua
Madura United CLBK dengan Striker Asal Brasil
Tutup Tahun 2025 dengan Imbang Lawan Persiraja, Garudayaksa FC Lakukan Evaluasi Lini Depan
Hasil Super League 2025/2026: Persija Pesta Gol ke Gawang Bhayangkara FC di SUGBK
Link Streaming Persija Jakarta vs Bhayangkara Presisi Lampung FC, Live Sebentar Lagi
Hasil Super League 2025/2026: Dewa United Banten FC Dapat Poin dari Kandang Bali United