Kisah Pep Guardiola dan Para Mantan Muridnya

Beberapa mantan murid Guardiola kini menjelma menjadi rival.
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Jumat, 13 Januari 2023
Kisah Pep Guardiola dan Para Mantan Muridnya
Erik ten Hag dan Pep Guardiola (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Pep Guardiola dikenal sebagai salah juru taktik terbaik dunia. Menariknya, ia juga memiliki sejumlah murid dengan kualitas jempolan juga.

Sebagai pelatih, Guardiola memiliki filosofi permainan yang sangat jelas. Penguasaan bola dan operan pendek, serta pergerakan pemain yang fleksibel menjadi rahasianya meraih sejumlah trofi bergengsi.

Guardiola tercatat pernah menangani Barcelona, Bayern Munchen, dan kini bersama Manchester City. Di tiga klub tersebut, ia selalu memanen gelar.

Bersama Barcelona pada periode 2008 hingga 2012, Guardiola mampu mempersembahkan 14 trofi bergengsi. Ia bahkan langsung meraih treble winner pada musim debut.

Baca Juga:

Pep Guardiola Akui Southampton Lebih Bagus daripada Manchester City

Pep Guardiola Siapkan Kejutan di Kandang Manchester United

Dulu Langsung Sukses karena Punya Messi, Guardiola Minta Chelsea Jangan Gegabah Pecat Potter

Guardiola sempat rehat satu musim sebelum akhirnya menerima pinangan Bayern Munchen pada musim panas 2013. Selama tiga musim berkarier di Jerman, dirinya mampu meraih tujuh gelar meski tanpa trofi Liga Champions.

Guardiola kemudian mencari tantangan baru dengan pindah ke Manchester City pada musim panas 2016. Ia masih bertahan sampai saat ini dan membuat The Citizens menjadi klub terlama yang pernah ditanganinya.

Sepanjang perjalanan kariernya tersebut, Guardiola juga pernah bekerja sama dengan sejumlah asisten. Beberapa di antaranya kini menjelma menjadi pelatih berkualitas.

Tito Vilanova menjadi asisten pertama Guardiola yang dipercaya naik pangkat menjadi pelatih kepala. Ia langsung dipercaya menangani Barcelona menggantikan sang guru pada musim panas 2012.

Di bawah asuhan Tito, Barcelona tetap mempertahankan filosofi tiki-taka yang kembali dipopulerkan Guardiola. Hal ini menjadi bukti transfer ilmu antara kedua sosok tersebut berjalan dengan baik.

Sayang, Vilanova tidak sempat beradu taktik langsung dengan Guardiola. Penyakit kanker yang diderita sejak 2011 membuatnya hanya semusim menangani Barcelona meski masih mampu mempersembahkan trofi LaLiga dengan raihan 100 poin.

Vilanova kemudian meninggal dunia pada April 2014. Kematian sang murid turut membuat Guardiola terpukul.

Erik ten Hag kemudian muncul sebagai murid kedua Guardiola yang menjelma menjadi pelatih berkualitas. Keduanya pernah bekerja sama di Bayern Munchen.

Pada saat Guardiola menangani Munchen, Ten Hag bukan berstatus asistennya. Juru taktik berkebangsaan Belanda itu diberi tugas untuk menangani Bayern Munchen II.

Meski begitu, Guardiola dan Ten Hag kerap berdiskusi secara langsung. Keduanya menyatukan visi untuk membuat regenerasi di Munchen berjalan baik.

Dari momen itulah, Ten Hag mendapat banyak ilmu dari Guardiola. Ia kemudian memanfaatkan hal itu untuk mengembangkan karier kepelatihannya.

Setelah dua tahun bekerja sama dengan Guardiola, Ten Hag mencoba tantangan baru dengan menangani FC Utrecht sebelum akhirnya dilirik Ajax Amsterdam pada akhir Desember 2017.

Bersama Ten Hag, Ajax menjelma menjadi kuda hitam di Liga Champions. Kesuksesan menembus semifinal edisi 2018-2019 membuktikan kualitasnya.

Namun selama 4,5 musim menangani Ajax, Ten Hag belum pernah beradu taktik dengan Guardiola. Kesempatan tersebut justru datang usai dirinya menerima pinangan Manchester United sebelum musim 2022-2023 dimulai.

Sejak saat itu, Ten Hag sudah pernah satu kali beradu taktik dengan Guardiola. Momen tersebut terjadi saat Manchester United menyambangi markas Manchester City pada ajang Premier League, 2 Oktober silam.

Pada pertemuan perdana guru dan murid tersebut, Guardiola keluar sebagai pemenang. Manchester City asuhannya menutup laga dengan kemenangan telak 6-3.

Namun Ten Hag bukanlah murid pertama yang dihadapi Guardiola. Mikel Arteta lebih dulu mendapatkan kesempatan untuk menantang sang guru.

Arteta memang pernah menjabat sebagai asisten Guardiola di Manchester City sejak musim panas 2016. Guardiola menunjuknya langsung untuk membantunya beradaptasi dengan sepak bola Inggris.

Arteta saat itu baru memutuskan gantung sepatu. Namun ia mendapat tawaran untuk menangani tim akademi Arsenal dan menjadi staf pelatih Tottenham Hotspur asuhan Mauricio Pochettino.

Namun Arteta memilih menerima tawaran Guardiola. Salah satu alasannya tentu karena ia ingin menimba ilmu kepelatihan modern dari sang ahli.

Arteta terus mengemban jabatan sebagai asisten Guardiola hingga Arsenal memanggilnya pulang pada Desember 2019. Ketika itu, kursi manajer memang tengah lowong usai didepaknya Unai Emery.

Sejak saat itu status Arteta sebagai murid Guardiola berubah menjadi rival. Sampai saat ini, keduanya sudah beradu taktik sebanyak enam kali di semua kompetisi.

Dari jumlah tersebut, Guardiola masih sangat superior di hadapan mantan muridnya. Ia mencatatkan lima kemenangan berbanding satu milik Arteta.

Meski begitu, satu kemenangan Arteta bermakna penting karena terjadi di semifinal Piala FA 2019-2020. The Gunners pada akhirnya menyempurnakanya dengan gelar juara yang sekaligus menjadi trofi pertama bagi juru taktik berkebangsaan Spanyol lain.

Satu mantan murid Guardiola lain yang siap berganti status menjadi rival adalah Xavi Hernandez. Nama terakhir kini sudah dipercaya mengemban jabatan sebagai pelatih Barcelona.

Xavi memang tidak pernah bertugas sebagai asisten pelatih Guardiola. Namun ia pernah bermain di bawah asuhan sang pelatih dan berstatus sebagai pemain kunci.

Kehadiran Xavi di lini tengah memang menjadi salah satu alasan Barcelona-nya Guardiola mampu meraih dua trofi Liga Champions. Ia tentu tahu betul strategi dan filosofi permainan sang guru.

Guardiola dan Xavi juga sudah pernah satu kali beradu taktik di pinggir lapangan. Namun momen itu baru terjadi pada pramusim lalu.

Dalam laga bertajuk Trophy Joan Gamper, Barcelona dan Manchester City bermain imbang 3-3. Hasil ini bisa menjadi sinyal Xavi siap mengalahkan Guardiola di masa depan.

Pep Guardiola Erik ten Hag Mikel Arteta Xavi Hernandez Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.515

Berita Terkait

Basket
Gelar Acara Perayaan Juara Bertajuk History of The Champions, Dewa United Banten Optimistis Tatap Musim Baru
Dewa United Basketball merayakan gelar juara IBL 2025 lewat acara “History of The Champions” di Dewa United Arena, Tangerang. Jerry Hermawan Lo dan Gubernur Banten Andra Soni ungkap kebanggaan atas prestasi bersejarah ini.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Gelar Acara Perayaan Juara Bertajuk History of The Champions, Dewa United Banten Optimistis Tatap Musim Baru
Inggris
Manchester United Punya Segalanya untuk Juara
Senne Lammens optimistis Manchester United punya semua yang dibutuhkan untuk meraih trofi. Kiper muda ini siap berkontribusi bagi Setan Merah.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Manchester United Punya Segalanya untuk Juara
Timnas
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Saya Perlu Merenung
Skuad Garuda kalah 0-1 dari Irak, pada laga kedua Grup B Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Minggu (12/10) dini hari WIB.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 12 Oktober 2025
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Saya Perlu Merenung
Italia
Mike Maignan Menuju Pintu Keluar, AC Milan Pantau Dua Kiper Muda
Mike Maignan belum perpanjang kontrak di AC Milan. Rossoneri mulai membidik Zion Suzuki dan Noah Atubolu sebagai calon penggantinya.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Mike Maignan Menuju Pintu Keluar, AC Milan Pantau Dua Kiper Muda
Timnas
Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Anggap Permainan Timnas Indonesia Sudah Bagus
Patrick Kluivert menilai permainan Timnas Indonesia sudah berkembang meski gagal lolos ke Piala Dunia 2026 usai kalah 1-0 dari Irak.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Anggap Permainan Timnas Indonesia Sudah Bagus
Spanyol
Kondisi Cedera Kylian Mbappe dan Franco Mastantuono Jelang Laga Krusial Lawan Barcelona
Kylian Mbappe dan Franco Mastantuono dikabarkan pulih dari cedera jelang El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona akhir bulan ini.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Kondisi Cedera Kylian Mbappe dan Franco Mastantuono Jelang Laga Krusial Lawan Barcelona
Prediksi
Prediksi dan Statistik Belanda vs Finlandia: Mengukuhkan Posisi di Puncak
Belanda akan menjamu Finlandia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Simak prediksi skor, statistik, dan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Belanda vs Finlandia: Mengukuhkan Posisi di Puncak
Timnas
Jay Idzes Nilai Wasit Ma Ning Merugikan Timnas Indonesia
Jay Idzes menilai wasit Ma Ning banyak membuat keputusan keliru yang merugikan Timnas Indonesia saat kalah 0-1 dari Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Jay Idzes Nilai Wasit Ma Ning Merugikan Timnas Indonesia
Timnas
Statistik Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas Indonesia: Tiga Kemenangan dari Delapan Pertandingan
Patrick Kluivert mencatat tiga kemenangan dari delapan laga bersama Timnas Indonesia. Berikut rapor lengkap dan hasil pertandingan era Kluivert.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Statistik Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas Indonesia: Tiga Kemenangan dari Delapan Pertandingan
Timnas
Curahan Hati Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Bangga dan Minta Maaf
Erick Thohir menyampaikan rasa bangga dan permintaan maaf setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Ini pesannya untuk suporter.
Johan Kristiandi - Minggu, 12 Oktober 2025
Curahan Hati Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Bangga dan Minta Maaf
Bagikan