Kilas Balik 4 Juni 2000: Derby Mataram Mencekam di Mandala Krida
BolaSkor.com - Tepat hari ini, 20 tahun lalu cerita hitam hadir di sepak bola Indonesia. Duel Derby Mataram antara PSIM Yogyakarta versus Pelita Solo dalam lanjutan Liga Indonesia musim 1999/2000 di Stadion Mandala Krida berakhir dengan kerusuhan besar.
Duel itu sejatinya bak David versus Goliath. Tim tamu yang musim perdana pindah ke Solo dari Jakarta berada di papan atas Grup Timur dan punya segudang materi pemain bintang.
Mulai dari para penggawa Timnas Indonesia seperti Listianto Raharjo, Aples Tecuari, Eko Purjianto, Ansyari Lubis, Aleksander Pulalo, hingga Seto Nurdiyantoro. Plus bintang-bintang asing seperti Bako Sadissou dan Olinga Atangana.
Baca Juga:
Pelatih PSS Sleman Dejan Antonic Sebut Kelanjutan Liga 1 Bakal Lucu Tanpa Suporter
Sementara PSIM saat itu hampir dipastikan degradasi alias turun kasta. Namun, kondisi itu membuat motivasi anak asuh Subagyo Irianto untuk memenangkan pertandingan semakin berlipat.
Dilansir dari koran lokal Kedaulatan Rakyat, siang hari beberapa jam sebelum laga, sekitar 10 ribu Pasoepati sudah tiba di Stadion Mandala Krida. Padahal stadion yang terletak di pusat Kota Yogya itu 'hanya' berkapasitas 15 tibu saja.
Dari informasi berbagai sumber, sekitar pukul 12 siang, rombongan Pasoepati menggunakan 95 bus, beberapa truk, mobil pribadi dan sepeda motor berangkat secara konvoi. Mereka tiba di kawasan stadion sebelum kick-off.
Pasoepati memenuhi seluruh tribun terbuka. Sementara suporter tuan rumah yang tergaung dalam Paguyuban Tresna Laskar Mataram (PTLM) selaku tuan rumah hanya mendapatkan tempat di tribun tertutup.
Tak pelak, kick-off baru berjalan tiga menit, bentrokan sudah muncul hingga laga tak berlanjut. Saling lempar batu hingga terbakarnya sejumlah bus dan kendaraan milik suporter tim tamu jadi pemandangan menyedihkan.
Presiden Pasoepati saat itu, Mayor Haristanto tak bisa melupakan kejadian mencekam di Kota Gudeg. Terlebih, dia turut mengajak sang istri dan anak menyaksikan langsung duel itu.
Mayor masih merinding jika mengingat detik-detik evakuasi anggota Pasoepati dari stadion saat kerusuhan terjadi. Dirinya masih ingat bagaimana ribuan Pasoepati harus jalan kaki menuju lokasi parkir bus.
Baca Juga:
"Saat itu suasananya mencekam karena sudah sangat malam dan semua lampu mati. Saat kami tiba di parkiran bus, kaca jendela sudah pecah, rusak semua. Selain itu puluhan sepeda motor juga rusak parah," kenang Mayor.
Laga yang terhenti itu akhirnya dilanjutkan keesokan harinnya. PSIM mampu mengunci kemenangan 2-0, namun hasil itu tetap tak bisa menyelamatkan mereka dari jurang degradasi. (Laporan Kontributor Muhammad Fadly/Yogyakarta)
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
Hasil Super League 2025/2026: Derby Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta Berakhir Imbang
Link Streaming Derby Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta di Super League 2025/2026 Sabtu 8 November 2025, Live Sebentar Lagi
Persija Belum Dapat Kepastian Main di Jakarta atau Tidak Lawan Persik dan PSIM Bulan Ini
Hasil Super League 2025/2026: Emaxwell Souza Hattrick, Persija Raih Tiga Kemenangan Beruntun
Hasil Super League 2025/2026: PSIM Yogyakarta Kembali ke Jalur Kemenangan
Link Streaming PSIM Yogyakarta vs Dewa United Banten FC, Live Sebentar Lagi
PSIM Yogyakarta vs Dewa United Banten FC, Jan Olde Riekerink Tak Sabar Adu Taktik dengan Paul van Gastel
Klasemen Sementara Super League 2025/2026 hingga Pekan Ketujuh: Borneo FC Tak Terbendung, Persija Digusur PSIM
Dewa United Banten FC 3-1 PSBS Biak: Kemenangan Penting dan Pujian Jan Olde Riekerink untuk Ricky Kambuaya
Hasil Super League 2025/2026: Borneo FC Puncak Klasemen Usai Kalahkan PSIM